TEMPO.CO, Makassar - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berencana mengadakan Kongres Internasional Bahasa-bahasa Daerah di Makassar pada 1 sampai 4 Oktober mendatang. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kepunahan bahasa daerah.
"Saat ini sudah 700 bahasa daerah di Indonesia yang punah," kata Sekretaris Badan Bahasa, Yeyen Maryani, di Makassar, Selasa, 11 September 2012.
Menurut Yeyen, untuk melestarikan bahasa daerah, peran institusi pendidikan sangat diperlukan. Lembaga pendidikan diminta tidak hanya mengajarkan aspek motorik semata, tetapi juga aspek emosional dan akhlak. "Oleh karena itu, kearifan lokal seperti bahasa daerah harus diangkat ke dalam muatan lokal pendidikan kita," kata Yeyen.
Yeyen mengungkapkan bahwa daerah yang kehilangan bahasa lokalnya otomatis kehilangan identitas kesukuannya. "Bangsa Bugis Makassar dikenal sebagai pelaut ulung. Identitas ini harus dipertahankan," katanya.
Sekertaris Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muallim, yang menjadi ketua umum pelaksanaan kongres internasional bahasa daerah di Makassar mengatakan hilangnya bahasa daerah karena bahasa daerah jarang dijadikan bahasa pengantar. "Bahasa daerah harus dihidupkan dengan cara dimodifikasi ataupun tanpa modifikasi dengan melibatkan generasi muda. Sebab, suku yang memiliki bahasa lisan dan tulisan adalah suku yang besar," kata Muallim.
Kongres internasional bahasa daerah ini akan dihadiri sekitar 400 peserta dari dalam dan luar negeri. Sekitar 60 makalah akan dipaparkan dalam kongres ini.
Yeyen Maryani mengharapkan kongres yang akan berlangsung bulan depan ini tidak hanya sekadar kongres bahasa, melainkan juga bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk memperkenalkan budayanya. Cerita-cerita klasik yang ada di Sulawesi Selatan bisa diangkat saat pelaksanaan kongres. "Saat kongres berlangsung, peserta akan diminta menggunakan bahasa daerah dan baju adat dari daerahnya," ujar Yeyen.
MUHAMMAD YUNUS
Berita terpopuler lainnya:
Wanita Yahudi Diimbau Bekukan Sel Telurnya
Bunuh Pacar karena Ditulari HIV
Kisah Luna Maya dan Mario Lawalata dengan Moge
Xanana Akui Bagi-bagikan Proyek ke Temannya
Tiga Detik yang Merusak
Misteri Warna Sungai Yangtze Berubah Merah
Empat Lokasi Jadi Target Bom
Garuda Indonesia Terpilih Sebagai Maskapai Terbaik
10 Fakta iPhone 5
Casillas: Aneh Rasanya Spanyol Ikut Kualifikasi
Berita terkait
Nadiem Makarim: Kalau Mau Meningkatkan Literasi Anak, Pilih Buku Paling Seru
26 Oktober 2023
Menteri Nadiem Makarim mengatakan upaya menciptakan literasi dini sangatlah penting, misalnya melalui perpustakaan sekolah.
Baca SelengkapnyaKongres Bahasa Indonesia Ke-12 Resmi Dibuka, Jadi Forum untuk Menguatkan Makna Keindonesiaan
26 Oktober 2023
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau Badan Bahasa resmi membuka helatan Kongres Bahasa Indonesia ke-12 tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKongres Bahasa Daerah Nusantara Pertama Digelar
2 Agustus 2016
Indonesia memiliki 726 bahasa daerah. Sebanyak 139 bahasa daerah terancam punah dan 14 sudah punah. Data akan berubah karena penelitian belum rampung.
Baca SelengkapnyaKongres Peradaban Diharapkan Lahirkan Kamus Aceh
27 Juni 2015
Diskusi terarah diikuti sekitar 50 peserta dari akademisi,
ahli bahasa, generasi muda, tokoh masyarakat, dan para
wakil
penutur bahasa lokal.
50 Tokoh Bahas Bahasa Aceh di Jakarta
26 Juni 2015
Persoalan-persoalan yang dibahas dalam diskusi akan menjadi bahan untuk merumuskan konsep Kongres Peradaban Aceh pada Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaBahasa Indonesia Didorong `Go International`
31 Oktober 2013
Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan semakin dimantapkan.
Baca SelengkapnyaBahasa Indonesia Disiapkan Go Internasional
28 Oktober 2013
Menteri Nuh mengatakan, bahasa Indonesia merupakan bahasa terbesar keempat di dunia.
Baca Selengkapnya5 Negara Hadiri Kongres Bahasa Daerah di Makassar
2 Oktober 2012
Jepang, Malaysia, Canada, Amerika Serikat dan Brunei Darusalam.
Baca SelengkapnyaKongres Bahasa Jawa Diikuti Lima Negara
23 November 2011
Peserta dari luar negeri yang dipastikan hadir di antaranya dari Malaysia, Belanda, Australia, serta Suriname.
Baca SelengkapnyaPeserta Kongres Bahasa Minta RUU Kebahasaan Dirampungkan
31 Oktober 2008
"Sedang dikaji sebelum diserahkan ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia," ujar Kepala Pusat Bahasa Dendy Sugono.
Baca Selengkapnya