TEMPO.CO, Jakarta - Pollycarpus, dari namanya, orang tak menduga ia orang Jawa. "Pollycarpus itu nama pemberian orang Belanda," katanya. Nama pemberian ayahnya adalah Budihari Priyanto. Sang ayah, Budi Santoso, seorang paranormal dan ahli pengobatan alternatif yang tinggal di Ungaran, Jawa Tengah--yang terkenal dengan pertunjukan harakiri pada setiap Muharam.
Menurut saudara-saudaranya di Ungaran, Polly besar di Papua. Nama baptis itu ia peroleh di sana. "Saya sempat dua-tiga tahun menjadi pilot untuk misi (gereja). Terbang sendiri bawa orang sakit atau sayuran," Polly berkisah, bersama Hera, istrinya.
Setelah menjadi penerbang misi di Papua, Polly memutuskan bergabung di Garuda. Dari menerbangkan Fokker 28, ia naik kelas dengan menerbangkan Boeing 737 dan beberapa tahun terakhir ia menjadi kapten pilot untuk Airbus 330.
Ia menjadi penerbang misi di Papua pada 1985-1987, ketika wilayah itu belum sepenuhnya stabil. Polly juga hadir di Timor Timur ketika provinsi itu bergolak pada 1999. "Saya ikut menerbangkan pesawat dalam evakuasi warga Indonesia di sana."
Polly, menurut saksi mata, berbincang-bincang dengan Munir di Bandar Udara Changi, Singapura, saat pesawat yang mereka tumpangi transit. Di area transit Bandara Changi, Pollycarpus bersama Ongen Latuihamallo duduk bersama Munir di Coffee Bean. Seorang saksi melihat mereka makan sesuatu.
Dari situlah, Polly kemudian terbukti terlibat dalam pembunuhan pegiat Hak Asasi Manusia ini. Ia mendapat hukuman 20 tahun pada 25 Januari 2008. Putusan peninjauan kembali memvonis Pollycarpus 20 tahun penjara karena terbukti membunuh Munir.
Sejumlah keanehan ditemukan Tim Pencari Fakta dalam kasus ini :
1. Pollycarpus DENGAN Muchdi Pr. Polly pernah berulang-ulang ditelepon dari nomor khusus Deputi V Badan Intelijen Negara Bidang Penggalangan dan Propaganda Mayor Jenderal (Purn) Muchdi Pr.
Pollycarpus mengaku baru mengenal Muchdi di persidangan. Muchdi berkilah, yang dihubungi oleh Polly lewat telepon itu bisa siapa saja, tapi yang jelas bukan dirinya.
2. Pollycarpus DENGAN Hian Tan Hian Tan mengaku ibu angkatnya Polly. Bahkan menurut Hian, dirinya pernah bertemu Polly di Irian dan Markas Besar Kepolisian RI. Hian juga mengaku sebagai intel Mabes Polri.
Poly membantah Hian adalah ibu angkatnya.
3. Pollycarpus DENGAN Kolonel dr Bambang Irawan Meskipun namanya tidak tercantum, Bambang disebut-sebut berada di pesawat. Menurut sumber Tempo, Bambang sering berlatih menembak bersama Pollycarpus.
Tidak ada saksi lain yang mengenali Bambang sehingga polisi berkesimpulan ia tak terlibat dalam pembunuhan Munir.
4. Pollycarpus DENGAN Nurhadi Djazuli (mantan Sekretaris BIN Utama) Nurhadi merupakan saksi penting yang dapat menjelaskan hubungan Pollycarpus dan BIN.
Nurhadi mengaku tak pernah mengenal Pollycarpus.
Siapakah sosok pria berambut keriting ini, berikut biodatanya: Nama lengkap: Pollycarpus Budihari Priyanto Tempat lahir: Solo Umur / tanggal lahir: 46 tahun / 26 Januari 1961 Jenis Kelamin: Laki-laki Kebangsaan: Indonesia Tempat tinggal: Jalan Pamulang Permai I Blok B Nomor 1 RT 01 / 22 Pamulang Barat, Tangerang Agama: Katolik Pekerjaan: Pilot