TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan situasi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) saat ini sudah jauh berubah. Praktek kekerasan di kampus ini berhenti. "Sekarang alhamdulillah belum. Saya harapkan, jangan ada lagi," kata Gamawan saat mewisuda 1.092 lulusan IPDN di kampus tersebut, Rabu, 5 September 2012.
Dia meminta agar situasi tersebut dipertahankan. "Kalau ada yang macam-macam seperti dulu lagi, melakukan kekerasan, saya betul-betul berhentikan. Bagi saya tidak peduli 10 orang berhenti di sini untuk menyelamatkan 6 ribu orang," ucap Gamawan.
Menurut dia, baru tahun ini ada lagi mahasiswa S2 yang menjalani wisuda setelah 3 tahun sempat kosong. Wisuda terakhir jenjang S2 di IPDN dilakukan pada 2009 lalu.
Di depan para lulusan sekolah pamong praja itu, Gamawan memberi 9 nasihat. "Saya lahir 9 November, karena itu saya akan menyampaikan 9 poin nasihat saja," kata dia.
Nasihat itu di antaranya, lulusan IPDN diminta memupuk terus integritas dan idealisme. Terus belajar dan mengembangkan diri, bersikap profesional, menghargai orang lain, tidak bersikap eksklusif, mengunci diri, membuka kesempatan bergaul dengan orang lain.
"Tidak putus asa, tidak gampang tergoda dengan uang, Kalau saudara berpikir bagaimana mendapat uang terus, maka karier saudara akan rusak, ujarnya.
Gamawan mencontohkan, saat ini, dari 524 kepala daerah, sudah 277 orang yang berurusan dengan kasus pidana. "Saya tidak berharap yang diwisuda hari ini mengakhiri kariernya dengan masalah pidana," ujarnya.
Rektor IPDN I Nyoman Sumaryadi mengatakan jumlah wisudawan yang lulus hari ini seluruhnya 1.092 orang. Seluruh lulusan itu berasal dari program Diploma IV dan Strata 1 dari masing-masing Fakultas Manajemen Pemerintahan dan Fakultas Politik, serta program Strata 2 Magister Administrasi Pemerintahan Daerah.
Dia merinci, dari Diploma IV ada 822 orang lulusan dengan 83 orang di antaranya mendapat predikat cum laude dan sisanya mendapat predikat sangat memuaskan 739 orang. Ada 3 orang yang ditunda kelulusannya.
Lulusan S1 hanya 160 orang, di antaranya 81 orang meraih predikat cum laude, sisanya meraih predikat sangat memuaskan 79 orang.
Lulusan terbaik program S1 diraih Ni Made Evi Dipta Arianti dari Tabanan, Bali. Terbaik di program Diploma IV itu diraih Iva Aryani asal Kota Semarang, Jawa Tengah. Dan, terbaik di jenjang S2 diraih Nyoman Agus Tri Kartika Yuda dari Buleleng, Bali.
AHMAD FIKRI
Berita terkait
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi
9 September 2013
Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.
Baca SelengkapnyaKuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi
7 September 2013
Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS
7 September 2013
Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang
6 September 2013
Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah
6 September 2013
Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.
Baca SelengkapnyaKPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik
6 September 2013
Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.
Baca SelengkapnyaKuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing
6 September 2013
AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.
Baca SelengkapnyaKuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program
5 September 2013
Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.
Baca SelengkapnyaUkur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan
5 September 2013
SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'
Baca SelengkapnyaData Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes
4 September 2013
Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.
Baca Selengkapnya