Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia  

Reporter

Minggu, 2 September 2012 14:34 WIB

Sekertaris Jendral Ahlul Bait Indonesia Ahmad Hidayat (Kedua Kiri) didampingi dua orang anak yang orang tuanya menjadi korban dalam penyerangan Muslim Syiah di Sampang, Muhammad Zaini (Kanan), Muhaimin Hamama (Kedua Kanan) saat memberikan keterangan dalam jumpa pers di gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (31/08). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat mengungkapkan, Bandung adalah kantong Syiah terbesar di Indonesia.

"Kantong terbesar ada di Bandung. Kemudian disusul Makassar, dan ketiga Jakarta," kata Kang Jalal, sapaan Jalaluddin Rakhmat, waktu bertemu Tempo di kediamannya, Rabu, 29 Agustus 2012. Beberapa lokasi yang menjadi kantong umat Syiah adalah Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera.

Data penelitian pemerintah menyatakan jumlah pengikut aliran Syiah di Indonesia berkisar 500 orang. Jumlah itu tersebar di pelbagai daerah. Namun, menurut Kang Jalal, jumlah itu hanya perkiraan terendah.

"Ada perkiraan tertinggi, 5 juta orang. Tapi, menurut saya, sekitar 2,5 jiwa," kata Kang Jalal. Menurut dia, keberadaan penganut Syiah tidak banyak diketahui karena menganut taqiyah, yaitu menyembunyikan jati diri dan bersikap layaknya pemeluk Islam pada umumnya.

Berdasarkan penelusuran Tempo, orang yang pertama kali mengaku sebagai penganut Syiah di Jawa adalah Habib Abdul Kadir Bafaqih. Ia merupakan pemimpin Pondok Pesantren Al Qairat Bangsri di Jepara, Jawa Tengah. Setelah itu, bermunculan wadah bagi penganut Syiah. Misalnya, Yayasan Nuruts Tsaqolain dengan pusat kegiatan di Masjid Husainiyyah Nuruts Tsaqolain, Semarang. Yayasan ini berdiri sejak 1984. Hingga kini, jemaah Syiah di Kota Semarang terus bertambah.

Kemudian ada komunitas Al Hajat, di Panggung Lor, Semarang; Al Murtadho, Ngemplak, Semarang; Yayasan Almustafa dan Yayasan Alhadi, Pekalongan; Forum Wasiat di Tegal; dan Pondok Pesantren Darut Taqrib di Tegal.

Di samping wadah tingkat daerah, ada pula yang berskala nasional, IJABI. Ikatan ini diketuai Furqon Buchari, dengan Ketua Dewan Syura Jalaluddin Rakhmat. "Keberadaan kami terdaftar di Kementerian Dalam Negeri. Jadi negara mengakui IJABI," kata Kang Jalal.

DRIYAN (PDAT) | CORNILA DESYANA

Berita Lainnya:

Tempo.co Edisi Khusus Syiah
Syiah Berkembang di Indonesia Pascarevolusi Iran
Berapa Populasi Syiah di Indonesia
Awal Perebutan Pengaruh Syiah-Sunni di Nusantara
Piagam'' Kesepakatan Syiah - Sunni
Hubungan Pemerintah-Penganut Syiah Indonesia Baik
Iran Tak Pernah Bantu Syiah Indonesia

Berita terkait

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

8 April 2017

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

Arif mengatakan, kapasitas sebenarnya 30-32 ribu, tapi ditambah lagi 10 ribu, sebagai hasil diskusi Zakir Naik dan Wali Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

4 April 2017

Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

Arif mengatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginginkan pendaftaran dibuka lebih walau kuota normalnya sekitar 31-32 ribu.

Baca Selengkapnya

Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

4 April 2017

Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

Arif tidak menyebut secara detail siapa saja yang diundang, karena nama-nama itu masih sensitif jika diumumkan.

Baca Selengkapnya

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

13 September 2016

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

Sejak kematian pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, pada 18 Juli lalu, banyak pihak menilai hal itu sebagai keberhasilan ikhtiar negara menumpas akar-akar terorisme. Namun mungkinkah peristiwa tertembaknya seseorang dapat menjelaskan bahwa gerakan radikalisme di Indonesia telah berakhir?

Baca Selengkapnya

Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

4 Agustus 2016

Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid menegaskan, tak perlu kaku saat menggunakan pengeras suara ketika mengumandangkan azan.

Baca Selengkapnya

Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

21 Juni 2016

Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

Universitas Islam Indonesia menangkal masuknya ide-ide Hizbut Tahrir soal khilafah ke kampus.

Baca Selengkapnya

Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

22 Desember 2015

Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

Ben Anderson ternyata suka mengisi TTS dan menghormati Gus Dur sebagai tokoh pluralisme.

Baca Selengkapnya

Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

12 Agustus 2015

Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

Dalam Islam, berkuda adalah olahraga yang disunahkan dan didampingi malaikat.

Baca Selengkapnya

Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

1 Juni 2015

Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

Ada yang menggunakan malam Nisfu Syakban untuk berdakwah. Bagaimana memaknainya?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

1 Juni 2015

Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

Umat muslim disarankan memperingati Nisfu Syaban dengan ibadah yang tidak dipamerkan.

Baca Selengkapnya