Presiden: SKBRI Tak Wajib

Reporter

Editor

Kamis, 13 Mei 2004 20:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Megawati Soekarnoputri mengatakan Surat Keterangan Bukti Kewarganegaraan Indonesia (SKBRI) tidak wajib dimiliki oleh warga keturunan Tionghoa. Dia mengatakan, penanda sesorang sebagai warga negara Indonesia adalah kartu tanda penduduk (KTP). "KTP itulah yang menyatakan kita sebagai warga Indonesia yang sama," kata Presiden dalam acara peringatan enam tahun kerusuhan Mei 1998 di Jalan Hayam Wuruk Jakarta, Kamis (13/5) malam.Lebih lanjut Mega mengatakan, warga Tionghoa juga harus mulai membuang tata keturunan dalam penyebutan diri mereka. "Jangan merasa sebagai orang keturunan," katanya disambut tepuk tangan para peserta acara.Mega juga meminta warga Tionghoa tidak lagi membeda-bedakan dirinya dengan warga Indonesia lainnya meski secara fisik berbeda. Perasaan terikat dengan negeri leluhur di Tiongkok, ujar Mega, juga sudah waktunya dikikis. "Saya lihat mereka yang besar di sini sudah lebih bisa berbahasa Jawa," katanya sambil tertawa.Mengenai tragedi Mei 1998, Presiden mengakui bahwa luka dan perasaan benci memang masih terasa hingga kini. Namun dia menilai sudah saatnya kita bangkit dan bersatu menatap masa depan. Dia merasa haru dengan adanya orang atau kelompok yang terang-terangan memberi maaf kepada pelaku atau otak di balik kerusuhan yang menelan korban jiwa dan harta yang cukup besar itu."Semoga dengan doa tadi, kita memperoleh kekuatan, keberanian, dan kerendahan hati untuk mewujudkan rekonsiliasi dan kedamaian dalam kehidupan kita, serta memperkuat persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa yang satu dan utuh," kata Presiden seraya terisak.Peringatan tersebut juga ditandai dengan pencanangan monumen persaudaraan yang akan dibangun di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Hadir dalam acara peringatan ini, Menteri Koordinator Bidang Polkam ad interim, Hari Sabarno, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini MS Soewandi, Gubernur DKI Jakatra Sutiyoso, Ketua PBNU Hasyim Muzadi, serta jajaran pengurus Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI) yang memelopori pembangunan monumen tersebut.Deddy Sinaga - Tempo News Room

Berita terkait

Secarik Kilas Balik Lengsernya Presiden Soeharto dan Lahirnya Era Reformasi

2 hari lalu

Secarik Kilas Balik Lengsernya Presiden Soeharto dan Lahirnya Era Reformasi

Setelah demonstrasi besar akibat krisis ekonomi dan tuntutan reformasi, Presiden Soeharto akhirnya mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

3 hari lalu

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

Pada Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepresidenan, menjadi tanda mulainya era reformasi.

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

4 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi

Baca Selengkapnya

Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran

4 hari lalu

Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran

Kilas balik kerusuhan Mei 1998 terjadi di Yogya Plaza Klender. Ratusan orang tewas terjebak dalam kebakaran di Yogya dept Store itu.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

5 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

5 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

5 hari lalu

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

Seseorang akan berusaha sekeras mungkin untuk menghindari tempat, situasi, benda, dan orang yang mengingatkannya akan peristiwa trauma tersebut.

Baca Selengkapnya

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

5 hari lalu

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

Bagi yang mereka yang sebelumnya pernah mengalami trauma seperti kehilangan atau hadir saat kekerasan terjadi, tentu akan menghasilkan reaksi intens.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Mei 1998, Kerusuhan Berbau Rasial di Jakarta dan Solo

5 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Mei 1998, Kerusuhan Berbau Rasial di Jakarta dan Solo

Selama 4 hari lebih, kerusuhan Mei 1998 menghantam berbagai kota di Indonesia termasuk Jakarta dan Solo, mengguncang masyarakat, bahkan memicu trauma

Baca Selengkapnya

Hari-hari Usai 12 Mei 1998, Tragedi Trisakti yang Berujung Reformasi

6 hari lalu

Hari-hari Usai 12 Mei 1998, Tragedi Trisakti yang Berujung Reformasi

Lahirnya reformasi 21 Mei 1998 tidak terlepas dari serangkaian peristiwa yang terjadi sebelumnya yang diwarnai darah tumpah termasuk Tragedi Trisakti.

Baca Selengkapnya