Wakil Rakyat Papua Desak Penyelesaian Kasus HAM

Reporter

Editor

Sabtu, 18 Agustus 2012 13:43 WIB

Seorang anggota Solidaritas untuk Papua (SUP) mengenakan topi tradisional Papua saat unjuk rasa di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta (31/10). Mereka mengecam pelanggaran HAM di Papua dan keberpihakan aparat kepada PT. Freeport serta menuntut pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah pelanggaran HAM dan menyetop penambahan personel militer di Papua. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jayapura - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Yunus Wonda, mendesak penyelesaian kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di daerahnya. Ratusan kasus sejak tahun 1960-an tak terungkap.

“Kami sudah bicara ini, pelaku yang seharusnya bertanggung jawab tidak pernah diadili," kata Yunus Wonda di Jayapura, Sabtu, 18 Agustus 2012. "Ini tidak memberi rasa keadilan bagi korban.”

Ia mengatakan, pada peringatan kemerdekaan ke-67 Indonesia seharusnya sudah tidak punya masalah HAM di Papua. “Pelanggaran HAM penting ditindaklanjuti, di sini akan memberi kepercayan rakyat pada pemerintah, kalau didiamkan, kepercayaan itu bisa hilang,” kata dia.

Pembunuhan Mako Tabuni, Ketua I Komite Nasional Papua Barat, dianggap sebagai kasus pelanggaran HAM terakhir di Papua. Ia ditembak polisi di Abepura, Kamis, 14 Juni 2012. Mako dituduh terlibat sejumlah penembakan di Jayapura sejak 29 Mei 2012.

"Terjadi di depan mata, terlepas dari ia adalah pejuang, tapi kasus ini tidak boleh hilang. Ini pelanggaran HAM dan pelakunya harus diadili.”

Wonda menambahkan, DPR Papua membedah kasus pelanggaran HAM dan telah memberi rekomendasi pada aparat penegak hukum serta pemerintah untuk dituntaskan. “Tapi kami tidak pernah dapat hasilnya. Saya tidak tahu karena apa. Bukan hanya di Papua, di daerah lain di Indonesia, kasus pelanggaran HAM selalu ditutupi,” katanya.

Pada 14 Agustus 2012, Lembaga Studi Hak Asasi Manusia (Elsham) di Jayapura mempublikasikan laporan terbaru atas 749 dugaan pelanggaran HAM di Papua. Laporan dibuat setelah penelitian tiga bulan di empat wilayah yakni Sorong, Manokwari, Biak, dan Paniai.

Elsham bersama International Center for Transitional Justice (ICTJ) mewawancarai lebih dari 100 orang. Lembaga ini memperoleh bukti atas sekitar 300 warga yang mengalami kekerasan fisik pada masa lalu.

Kekerasan terindentifikasi di antaranya pembunuhan warga sipil, penangkapan sewenang-wenang dan penahanan, penyiksaan, pemerkosaan, serta bentuk kekerasan seksual lain.

Kesaksian tadi merinci 749 pelanggaran terhadap 312 laki-laki dan 56 perempuan. Sebanyak 101 orang diantaranya merupakan korban dalam kelompok atau dialami oleh lebih dari satu orang. “Kami tidak bisa tutupi, kalau ini tidak selesai, kepercayaan kepada pemerintah tidak akan sepenuhnya,” ujar Wonda.

Kepolisian dan TNI masih belum dikonfirmasi mengenai dugaan pelanggaran HAM ini.

JERRY OMONA

Berita Menarik Lain

Pegawai Taman Safari Tewas Diterkam Harimau

TKI di Belanda: Kami Belum Merdeka

Perusahaan yang Paling Ditakuti Google

Van Persie Resmi Berseragam Manchester United

"Tidur" dengan Lima Muridnya, Wanita Ini Dipenjara

Bertambah, Jumlah Pemudik Dengan Pesawat

Polisi Ringkus Pengedar Narkoba Popok

Hari ini dan Besok, Puncak Mudik Di Bandara Soetta

Malam Dirusak, Halte Busway Beroperasi Normal

Berita terkait

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

3 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

4 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

5 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

7 hari lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

10 hari lalu

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

Marsinah, buruh perempuan yang ditemukan meninggal karena siksaan. Siapa pelaku yang membunuhnya dengan luka tembak?

Baca Selengkapnya

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

12 hari lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

JATAM Kaltim berharap negara lain tak menanam modal di IKN lantaran menilai pembangunan IKN telah banyak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

16 hari lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

19 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

24 hari lalu

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

Prabowo-Gibran resmi ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Berikut pemberitaan media asing soal penetapan itu.

Baca Selengkapnya