Dipinang Golkar, Salahuddin Tunggu Sikap PKB

Reporter

Editor

Selasa, 4 Mei 2004 09:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Gagal menyandingkan Hasyim Muzadi dengan Wiranto, Partai Golkar berusaha menggaet Salahuddin Wahid. Adik kandung Abdurrahman Wahid itu menyatakan akan melaporkan pinangan ini ke Partai Kebangkitan Bangsa. "Hitam-putih, saya ikut keputusan PKB," kata Salahuddin kepada Tempo News Room di Jakarta kemarin.Salahuddin mengaku telah dihubungi Ketua Golkar Fahmi Idris untuk berduet dengan Wiranto. Namun, ia menyatakan tak mungkin maju jika Wahid tetap menjadi calon presiden dari PKB. Karenanya, ia menyatakan akan menemui kakaknya dan sekaligus melaporkan pinangan Golkar ke PKB.Jawaban dari PKB tampaknya tak segera datang. Dalam pertemuan di rumah dinas Muhaimin Iskandar tadi malam, Tim Sembilan--tim pembahas calon presiden dan wakil presiden PKB--mengambangkan masalah ini. "Kami akan menampung dulu tawaran Golkar dan mengolahnya sampai 9 Mei," kata Wakil Ketua Umum PKB Mahfud Md.Menurut Mahfud, partainya juga akan menjajaki kemungkinan lain, yaitu membuat kekuatan baru bersama PPP, PKS, dan partai lainnya. Ia menambahkan, partainya akan mengikuti apa pun langkah Wahid, yang malam nanti akan bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati di Jakarta.Restu Wahid dan dukungan PKB memang sangat diharapkan Beringin. Menurut Ketua Golkar Slamet Effendy Yusuf, Golkar tetap akan mengambil calon wapres dari komunitas NU, tetapi pencalonannya harus dilakukan melalui PKB. Wahid sebetulnya telah menolak tawaran koalisi dari Golkar pekan lalu. Namun, Slamet berpendapat, penolakan itu dilakukan karena saat itu Wahid masih berharap Mahkamah Agung bersedia mencabut syarat kesehatan calon presiden.Tadi malam, pengurus pusat Golkar dan tim sukses Wiranto bertemu untuk membahas soal itu. Mereka harus bergerak cepat karena saat Rapat Pimpinan Nasional digelar besok, calon pasangan Wiranto sudah harus ditentukan.Seusai rapat, Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung menyatakan, tim yang terdiri atas Marzuki Darusman, Marwah Daud Ibrahim, Irsyad Sudiro, Aulia Rahman, Fachrul Razi, dan Suaidi Marasabessy akan segera dikirim untuk melobi PKB. Menurut dia, Salahuddin sebelumnya sudah bersedia tapi minta didorong agar dicalonkan oleh PKB.Akbar mengatakan, semua perkembangan lobi itu akan dilaporkan ke Rapat Pimpinan Nasional besok. Jika pasangan Wiranto sudah didapat, maka akan langsung ditetapkan. Sebaliknya jika belum, pengurus pusat akan meminta mandat agar diberi wewenang menentukan pilihan.Fahmi Idris di tempat yang sama mengakui telah bertemu Salahuddin pada Sabtu dan Minggu ini. Ia juga mengaku telah menemui Abdurrahman Wahid. "Gus Dur telah mengiyakan Salahuddin berpasangan dengan Golkar, tapi beliau sekarang dalam posisi tidak menolak ataupun mendukung," ujarnya.Dari kubu Moncong Putih, deklarasi pasangan Mega-Hasyim Muzadi yang dijadwalkan kemarin urung dilakukan. Menurut Sekretaris Jenderal Sutjipto, partainya masih menunggu hasil pertemuan Megawati dengan Wahid. Ia mengakui partainya cukup khawatir bila Golkar juga memilih tokoh NU untuk mendampingi Wiranto. Ecep/Fajar/Sapto/Dimas/Sohirin/Sunariah - Tempo News Room

Berita terkait

Reformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur

23 jam lalu

Reformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur

Kisah awal reformasi pada 20 Mei 1998, tiba-tiba Amien Rais membatalkan aksi desak Soeharto mundur di Monas. Apa alasannya membatalkan kegiatan ini?

Baca Selengkapnya

Pembuka Gerbang Reformasi 1998, Aksi Mahasiswa Geruduk Gedung DPR Menjadi Awal Soeharto Lengser

1 hari lalu

Pembuka Gerbang Reformasi 1998, Aksi Mahasiswa Geruduk Gedung DPR Menjadi Awal Soeharto Lengser

Pada 18 Mei 1998, mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR, membuat tuntutan agar Soeharto mundur. Peristiwa ini menjadi awal era reformasi.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

4 hari lalu

Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

Khofifah mengatakan mengaku nyaman dan produktif bekerja sama dengan Emil Dardak, yang menjadi wakil gubernur mendampingi dia.

Baca Selengkapnya

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

5 hari lalu

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

Pada Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepresidenan, menjadi tanda mulainya era reformasi.

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

6 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

16 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

16 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

23 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

34 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

42 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya