Megawati Kirim Utusan Temui Sultan Hamengku Buwono X

Reporter

Editor

Kamis, 29 April 2004 09:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Megawati Soekarnoputri belum memutuskan sikap terhadap calon pendampingnya dalam pemilihan presiden mendatang. Selain menerima Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Hamzah Haz di rumahnya, Ketua Umum PDI Perjuangan itu tadi malam mengirimkan utusan untuk menemui Sri Sultan Hamengku Buwono X.Utusan yang dikirimkan Mega ke Yogyakarta adalah dua anggota Majelis Pertimbangan Partai, yakni Soetardjo Soerjogoeritno dan Sabam Sirait. Mereka menemui Sultan selama dua jam di Keraton Kilen, tempat tinggal resmi Gubernur DIY itu. "Kami menyampaikan aspirasi yang ingin menduetkan Mbak Mega dengan Sultan," kata Soetardjo seusai pertemuan dua jam itu.Soetardjo menyatakan, duet Mega-Sultan adalah sangat menarik. "Mudah-mudahan Bumi Mataram bisa menyelesaikan masalah Nusantara yang teramat banyak," kata dia. Menurut dia, Sultan belum menyatakan kesediaan dan hanya tersenyum. "Senyum itu sulit diartikan, iya atau tidak," ia menegaskan.Ketika ditanyakan apakah Megawati juga sudah menyatakan ingin berpasangan dengan Sultan, Soetardjo menolak menjawab. Ia hanya menyatakan, masalah itu adalah rahasia dapur. Tentang pernyataan petinggi PDI Perjuangan sehari sebelumnya bahwa calon pasangan Mega tinggal dua nama, yakni Hamzah Haz dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi, Soetardjo menegaskan, sejauh ini belum ada keputusan apa pun. Sabam Sirait menambahkan, hasil pembicaraan akan segera dilaporkan ke Mega.Sultan sendiri menilai, pertemuan itu belum merupakan lamaran resmi. Ia mengakui banyak membicarakan masalah kepemimpinan nasional bersama tamu-tamunya. Pasangan-pasangan calon presiden dan wakilnya yang sudah ada juga dibicarakan. Tentang kesediaannya, ia menyatakan, "Jangan tanya ke saya, tanya ke PDIP, apa dasarnya memasangkan saya dengan Mbak Mega."Pagi harinya, Hamzah menemui Megawati di rumah dinas Presiden, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Hamzah datang sendirian. Tidak ada keterangan seusai pertemuan. Presiden terlihat mengantar tamunya hingga depan pintu rumah. Hamzah hanya melambaikan tangan kepada wartawan dari balik kaca mobil. Keterangan baru diberikan Hamzah setibanya di Istana Wakil Presiden.Hamzah Haz mengatakan, Megawati telah setuju memenuhi tiga syarat yang ia ajukan untuk berkoalisi. Namun, ia mengakui tidak ada masalah jika akhirnya Megawati memilih Hasyim Muzadi. "Yang penting, antara Ibu dan saya tidak ada masalah," ujarnya.Menurut Hamzah, tiga syarat yang diajukan partainya adalah dilibatkan dalam penyusunan kabinet, pembagian tugas yang jelas antara presiden dan wakil presiden, serta pengamalan kehidupan beragama. Kendati demikian, kata dia, keputusan final tentang koalisi kedua partai belum diambil.PPP sendiri sejauh ini sebetulnya belum satu suara. Satu persoalan yang masih mengganjal adalah keputusan Majelis Syariah PPP yang justru menghendaki calon pendamping Hamzah adalah muslim dan laki-laki. Rapat Pimpinan Nasional yang sedang digelar dan berakhir hari ini, menurut Sekjen PPP Yunus Yosfiah, juga tidak akan mengambil keputusan mengenai koalisi. Zarkasih Nur, ketua tim sukses Hamzah Haz, mengatakan, partainya masih membuka pintu selebar-lebarnya bagi semua partai untuk berkoalisi dalam pemilihan presiden. Partai, kata dia, juga membahas antisipasi bila koalisi dengan PDIP gagal. "Tidak tertutup kemungkinan PPP akan mengajukan calon presiden," katanya. Saiful Amin/Deddy/Anastasya/Sapto - Tempo News Room

Berita terkait

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

14 hari lalu

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

41 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya