Bersih-bersih ala Rinjani

Reporter

Editor

Senin, 30 Juli 2012 14:15 WIB

Porter Gunung Rinjani dengan upah Rp 150 ribu per hari, (18/5). Sebagai penjaga lingkungan Gunung Rinjani agar tetap bersih mereka selalu memungut sampah yang ditinggalkan pendaki untuk dibawa pulang. Tempo/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Mataram - Untuk menjaga kebersihan lingkungan kawasan Gunung Rinjani dari sampah yang ditinggalkan para pendaki, Rinjani Trek Management Board (RTMB) memberlakukan imbal beli kepada para porter yang turun dari pendakian. Per kilogram sampah dihargai Rp 25 ribu. Sampah ini kemudian dijual lagi ke pengepul sampah.

Kebijakan membeli sampah yang berasal dari pendaki ini dilakukan sejak 1 April 2012 lalu, sewaktu musim pendakian dibuka kembali setelah tiga bulan sebelumnya ditutup karena musim hujan. Saat ini, telah terkumpul sekitar 800 kilogram sampah plastik, kaleng, dan bungkusan lainnya, yang selama ini ditinggalkan di atas gunung.

Sekretaris RTMB Budi Karyawan berharap, pembelian sampah tersebut bisa membersihkan lingkungan Gunung Rinjani. "Ternyata cukup banyak yang diangkut turun," kata Budi, Senin, 30 Juli 2012.

Berdasarkan pengakuan porter yang turun, sampah-sampah tersebut di antaranya dibongkar dari timbunan tanah sebagai pembuangan yang dilakukan sebelumnya.

Untuk membayar harga sampah yang diturunkan porter tersebut, digunakan dana masuk kawasan Rinjani yang dipungut dari pendaki. Karcis masuk pendaki asing Rp 150 ribu dan pendaki lokal Rp 10 ribu. Dari Rp 150 ribu yang dibayarkan orang asing, Rp 20 ribu disetor sebagai pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dan selebihnya menjadi dana RTMB. Sementara dari pendaki lokal, Rp 2.500 sebagai PNBP dan Rp 7.500 untuk RTMB.

Kebijakan membeli sampah di Gunung Rinjani itu dilakukan karena sampah yang diuruk tanah di atas gunung tersebut sulit terurai. "Walaupun pendaki belum sadar untuk membawa pulang, cara membeli sampah dari porter cukup efektif dan gunung menjadi bersih," ujar Budi.

Saat ini, di dua pintu masuk pendakian Sembalun di Kabupaten Lombok Timur dan Senaru di Kabupaten Lombok Utara, terdapat masing-masing 100 porter yang sudah memperoleh pelatihan layanan mendaki.

Mereka ini memperoleh jasa pendakian sehari Rp 125 ribu. Paket pendakian adalah dua malam tiga hari atau tiga malam empat hari. Adapun pendakian mulai 1 April 2012 lalu, yang melalui Senaru, Kabupaten Lombok Utara, sebanyak 770 orang kebanyakan berasal dari Prancis-Eropa. Sedangkan pendaki lokal hanya 60 orang. Adapun pendakian melalui Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, sebanyak 532 orang asing dan 234 orang lokal.

Masyarakat dua desa di kaki Gunung Rinjani dilibatkan RTMB dalam mengusahakan wisata pendakian, antara lain 60 orang pemandu, porter, dan pemilik penginapan. Mereka ini tergabung dalam Koperasi Citra Wisata di Desa Senaru, Lombok Barat, dan Koperasi Wisata Sinar Rinjani di Sembalun, Lombok Timur.

Keterlibatan masyarakat dalam usaha wisata pendakian tersebut untuk ikut mendapatkan keuntungan dari hasil aktivitas pariwisata. Menurut Manajer Rinjani Trek Centre, Asmuni, wisata pendakian Gunung Rinjani dikelola secara kemitraan. "Koperasi ini yang mengkoordinasikan," ujar Asmuni.

Gunung Rinjani (+3.726 meter) adalah gunung api tertinggi kedua di Indonesia. Juga salah satu dari tiga gunung api di Nusa Tenggara Barat yang terletak di Pulau Lombok. Setiap tahun, wisatawan yang melakukan pendakian sekitar 10 ribu orang, yang 60 persennya adalah pendaki Nusantara dan selebihnya pendaki asing.

Gunung api ini memiliki beragam potensi geowisata, seperti panorama kaldera, danau, puncak, kawah, air terjun, mata air panas, gua susu, sejarah letusan, lubang letusan, dan aliran lava baru.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Kunjungi Pondok Pesantren, Jokowi Bicara Lagi `Gebuk` PKI  

11 Juni 2017

Kunjungi Pondok Pesantren, Jokowi Bicara Lagi `Gebuk` PKI  

okowi kembali menegaskan soal larangan Partai Komunis Indonesia (PKI). Karena itu, Presiden minta masyarakat tidak terprovokasi isu bangkitnya PKI.

Baca Selengkapnya

Tuding Ada Kader PKI di PDI-P, Alfian Akan Diperiksa Polisi

18 Mei 2017

Tuding Ada Kader PKI di PDI-P, Alfian Akan Diperiksa Polisi

Alfian Tanjung akan dimintai keterangan soal cuitannya yang diduga menuding sebagian politikus PDI Perjuangan adalah kader PKI.

Baca Selengkapnya

Fotografer Tempo Dipaksa Copot Kaus Aeroflot yang Dipakainya

17 Maret 2017

Fotografer Tempo Dipaksa Copot Kaus Aeroflot yang Dipakainya

Fotografer Tempo, Subekti, dipaksa mencopot kaus bergambar maskapai penerbangan Rusia, Aeroflot, yang ia kenakan saat salat Jumat di Jatinegara.

Baca Selengkapnya

Rezim Orde Baru Bangkit, Pengamat: Produk Reformasi Harus Waspada

13 Maret 2017

Rezim Orde Baru Bangkit, Pengamat: Produk Reformasi Harus Waspada

Pemerintahan Soeharto, presiden yang berkuasa di era Orde Baru selama 32 tahun, dianggap lebih baik ketimbang sekarang.

Baca Selengkapnya

Tuduhan Komunis, Alfian Tanjung Mohon Maaf pada Nezar Patria

8 Maret 2017

Tuduhan Komunis, Alfian Tanjung Mohon Maaf pada Nezar Patria

Alfian Tanjung meminta maaf kepada anggota Dewan Pers Nezar Patria. Alfian tak sanggup membuktikan tuduhannya kepada Nezar sebagai kader PKI.

Baca Selengkapnya

Yayasan Korban Peristiwa 65 Ingin Bertemu Presiden Jokowi  

31 Agustus 2016

Yayasan Korban Peristiwa 65 Ingin Bertemu Presiden Jokowi  

Bedjo Untung menuturkan YPKP 65 ingin berbicara dari hati ke hati dengan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Agus Widjojo: Rekonsiliasi Tragedi PKI Tak Terhindarkan  

25 Agustus 2016

Agus Widjojo: Rekonsiliasi Tragedi PKI Tak Terhindarkan  

Setidaknya ada empat elemen dalam rekomendasi rekonsiliasi yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Wantimpres: Presiden Terima Hasil Simposium Tragedi 1965  

25 Agustus 2016

Wantimpres: Presiden Terima Hasil Simposium Tragedi 1965  

Koordinator Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965 Bedjo Untung meminta Presiden Jokowi segera merespons rekomendasi tersebut.

Baca Selengkapnya

Tragedi 1965, Luhut Sebut Tidak Ada Korban Pembunuhan Massal  

21 Juli 2016

Tragedi 1965, Luhut Sebut Tidak Ada Korban Pembunuhan Massal  

Pengadilan menemukan adanya genosida. Pemerintah membantah hal ini.

Baca Selengkapnya

Penggalian Kuburan Korban 1965 Diharapkan Kelar Bulan Depan  

21 Juli 2016

Penggalian Kuburan Korban 1965 Diharapkan Kelar Bulan Depan  

Pemerintah tidak melihat ada jumlah kuburan massal yang signifikan, yang bisa membuktikan tuduhan adanya pembantaian pada 1965

Baca Selengkapnya