Pihak KJRI Belum Tahu Jumlah TKI Ilegal yang Ditangkap di Sabah

Reporter

Editor

Jumat, 25 Juli 2003 13:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pihak Konsulat Jenderak Republik Indonesia (KJRI) Kinabalu belum bisa memastikan jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang ditahan pihak imigrasi Malaysia. “Kami masih meminta data dari Jenderal Yassin, Wakil Ketua Operasi Nyah II (nama sandi operasi pembersihan pendatang gelap) jumlah pendatang gelap asal Indonesia yang ditangkap,” ujar Radite Edyatmo, Konsul Jenderal KJRI Kinabalu kepada Tempo News Room saat dihubungi per telepon di Kinabalu, Malaysia, Kamis (28/2). Namun sepengetahuan Radite, pendatang asal Indonesia ditangkap bukan karena melakukan perbuatan kriminil. “Mereka tidak dituduh melakukan perbuatan kriminalitas apapun. Mereka ditangkap karena datang secara ilegal,” kata Radite. Dia juga membantah bahwa ada kamp pelatihan militer di daerah Sabah, yang merupakan pemukiman pendatang ilegal. Pihak KJRI di Kinabalu juga telah meminta kepada petugas yang melakukan operasi agar memperlakukan WNI secara manusiawi. “Kedua kami meinta supaya proses penangkapan ini sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini. Dan yang ketiga agar pihak yang tertangkap segera dipulangkan sesegera mungkin,” ujarnya. Penangkapan semacam ini telah berlangsung sejak lama dan hampir tiap bulan. Baru pertama kali ini menurut Radite penangkapan besar-besarn dilakukan secara serentak di seluruh negara bagian Sabah. “Dulu kan dilokalisir saja, misalnya daerah Tawau kah, Kinabalu kah, Candakan kah begitu. Jadi sekarang dilakukan serentak. Saya sendiri tidak tahu mengapa dilakukan secara serentak,” jawab Radite. Mungkin, ujarnya, selama ini operasi itu dianggap tidak efektif. Mereka yang ditangkap ini sekarang ditempatkan di kamp deportasi. Kamp ini, kata Rdite, merupakan bangunan luas seperti bangsal besar dan terdapat di Kinabalu, Candakan dan Tawau. Mereka diperiksa kelengkapan dokumen imigrasinya. Mengenai keberadaan 4.531 pendatang (diluar penangkapan Rabu (27/2) lalu) yang ditangkap dan saat ini masih berada di kamp, KJRI mengharapkan agar mereka dipulangkan sesegera mungkin. Penanganan masalah pengungsi ini dilakukan hati-hati oleh pihak KJRI. “Kita mengungkapkan fakta jangan sampai memancing hal-hal yang kurang menyenangkan bagi kedua negara. Kami mengusahakan sejauh kemampuan kami mengusahakan tetap melindungi rakyat kita,” ujar Radite menambahkan. Radite mengharapkan agar pencegahan sejak dini dilakukan sebelum keberangkatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luiar negeri. “ Kita meminta agar PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia -Red) tidak sembarangan mengirim tenaga kerja ke luar tanpa kelengkapan dokumen,” jelas Radite. Untuk itu, kata dia, diperlukan kerjasama dengan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk penanganan ini. ( B. I. Setiawan)

Berita terkait

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

17 menit lalu

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

Cara UPN Jatim tangkal joki UTBK.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

23 menit lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

23 menit lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

23 menit lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

47 menit lalu

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

Kementerian Agama atau Kemenag hari ini merilis jadwal pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

53 menit lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

57 menit lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 jam lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hilangkan Praktik Calo SIM, Satlantas Polres Metro Depok Imbau Masyarakat Ikuti Prosedur

1 jam lalu

Hilangkan Praktik Calo SIM, Satlantas Polres Metro Depok Imbau Masyarakat Ikuti Prosedur

Kasatlantas Polres Metro Depok mengimbau masyarakat percaya kemampuan sendiri dan ikut prosedur dan tidak meminta bantuan ke calo SIM.

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

1 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya