Golkar: Tetap Jadi Capres, Kalla Langsung Dipecat

Reporter

Editor

Kamis, 19 Juli 2012 03:01 WIB

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat memberikan kuliah umum bertema "Pemuda Mahasiswa dan Pembangunan Nasional", di Kampus Undip Semarang, Jateng, Selasa (27/3). ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia Partai Golkar, Victor Nadapdap, mengatakan sanksi pemecatan bagi kader Golkar yang mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden dari partai lain tidak bisa ditawar lagi. “Keputusan itu sah, dan berlaku bagi siapa saja, termasuk bagi Jusuf Kalla,” kata Victor saat dihubungi, Rabu, 18 Juli 2012.

Menurut Victor meski tidak langsung diatur dalam AD/ART pemecatan bisa dilakukan karena sudah ada keputusan Rapat Pimpinan Nasional Ketiga yang berlangsung di Bogor akhir Juni lalu. Keputusan Rapimnas, kata Victor, hanya setingkat di bawah AD/ART dan wajib dipatuhi. “Setiap kader wajib menjunjung tinggi semua keputusan partai,” katanya.

Dalam AD/ART, keanggotaan seseorang bisa berhenti jika kader meninggal dunia, mengundurkan diri dan diberhentikan. Selain itu konstitusi partai ini juga memberikan peluang bagi kader untuk melakukan pembelaan diri sebelum diberhentikan. Namun khusus untuk kader yang maju dari partai lain tidak akan diberikan kesempatan membela diri. “Ini menyangkut wibawa partai,” ujar dia.

Peluang pembelaan diri, kata dia, hanya masih diberikan bagi kader yang dianggap turut mensukseskan calon presiden yang diusung dari partai lain. Kalau sudah jelas membela partai lain baru diberhentikan. “Tapi kalau jelas-jelas maju dari partai lain, sudah telak langsung dipecat,” tuturnya.

Selasa lalu, mantan Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla menyatakan keputusan pemecatan dalam rapimnas tidak sesuai dengan AD/ART. Karenanya, Kalla masih membuka diri jika ada partai lain yang ingin mencalonkan dia sebagai presiden. Alasannya di Golkar, peluang Kalla untuk maju sudah tertutup karena partai sudah menetapkan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden tunggal.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

1 hari lalu

Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

Khofifah mengatakan mengaku nyaman dan produktif bekerja sama dengan Emil Dardak, yang menjadi wakil gubernur mendampingi dia.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

20 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

31 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

39 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

40 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

40 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

41 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

44 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

50 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

50 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya