TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia Partai Golkar, Victor Nadapdap, mengatakan sanksi pemecatan bagi kader Golkar yang mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden dari partai lain tidak bisa ditawar lagi. “Keputusan itu sah, dan berlaku bagi siapa saja, termasuk bagi Jusuf Kalla,” kata Victor saat dihubungi, Rabu, 18 Juli 2012.
Menurut Victor meski tidak langsung diatur dalam AD/ART pemecatan bisa dilakukan karena sudah ada keputusan Rapat Pimpinan Nasional Ketiga yang berlangsung di Bogor akhir Juni lalu. Keputusan Rapimnas, kata Victor, hanya setingkat di bawah AD/ART dan wajib dipatuhi. “Setiap kader wajib menjunjung tinggi semua keputusan partai,” katanya.
Dalam AD/ART, keanggotaan seseorang bisa berhenti jika kader meninggal dunia, mengundurkan diri dan diberhentikan. Selain itu konstitusi partai ini juga memberikan peluang bagi kader untuk melakukan pembelaan diri sebelum diberhentikan. Namun khusus untuk kader yang maju dari partai lain tidak akan diberikan kesempatan membela diri. “Ini menyangkut wibawa partai,” ujar dia.
Peluang pembelaan diri, kata dia, hanya masih diberikan bagi kader yang dianggap turut mensukseskan calon presiden yang diusung dari partai lain. Kalau sudah jelas membela partai lain baru diberhentikan. “Tapi kalau jelas-jelas maju dari partai lain, sudah telak langsung dipecat,” tuturnya.
Selasa lalu, mantan Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla menyatakan keputusan pemecatan dalam rapimnas tidak sesuai dengan AD/ART. Karenanya, Kalla masih membuka diri jika ada partai lain yang ingin mencalonkan dia sebagai presiden. Alasannya di Golkar, peluang Kalla untuk maju sudah tertutup karena partai sudah menetapkan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden tunggal.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim
1 hari lalu
Khofifah mengatakan mengaku nyaman dan produktif bekerja sama dengan Emil Dardak, yang menjadi wakil gubernur mendampingi dia.
Baca SelengkapnyaGibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
20 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
31 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
39 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
40 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
40 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
41 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
44 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
50 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
50 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca Selengkapnya