TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Artalyta Suryani mengaku tak berkeberatan diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk kasus suap penerbitan hak guna usaha perkebunan di Buol, Sulawesi Tengah. Namun, syaratnya, dokternya di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura sudah memberinya lampu hijau untuk kembali ke Indonesia.
“Bu Ayin (sapaan Artalyta) mengatakan kepada saya, begitu dia diizinkan dokternya, dia akan langsung datang ke Indonesia. Dia siap diperiksa KPK agar masalah ini clear dan tidak timbul persepsi negatif terhadapnya,” ujar pengacaranya, Teuku Nasrullah, saat dihubungi, Selasa, 17 Juli 2012.
KPK semula menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ayin kemarin. Ia akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk tersangka kasus suap terkait dengan penerbitan HGU perkebunan, Bupati Buol Amran Batalipu. Namun bekas terpidana kasus penyuapan jaksa Urip Tri Gunawan itu tak datang dengan alasan sakit.
Juru bicara KPK Johan Budi S.P. hari ini mengatakan Komisi berencana kembali memanggil Ayin. Namun sebelumnya lembaga antikorupsi ingin terlebih dulu memeriksa surat keterangan sakit yang bersangkutan. “Kami minta agar surat sakit itu diperlihatkan ke KPK,” ujarnya.
Ayin disebut-disebut terlibat kasus suap Bupati Buol Amran Batalipu. Perusahaan milik putranya, PT Sonokeling Buana, ikut berinvestasi perkebunan sawit di Kecamatan Tiloan, Buol. Perusahaan ini diduga bersinggungan dengan PT Cipta Cakra Murdaya dan PT Hardaya Inti Plantation milik Siti Hartati Murdaya, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.
Nasrullah menyebut kliennya tidak mengenal Amran. Ia juga mengklaim Ayin tidak mengurusi pengelolaan PT Sonokeling. “Walau itu perusahaan Romi (putri Ayin), Bu Ayin tidak ikut campur urusan perusahaan,” ujarnya. “Makanya klien saya heran, kok dia dipanggil KPK kenapa.”
Menurut Nasrullah, saat ini Ayin sedang menjalani rawat jalan intensif karena saraf lehernya terjepit. Penyakit yang disebut-sebut berpotensi menyebabkan stroke itu diklaim Nasrullah diderita Ayin sejak tiga bulan lalu. Namun ia tak menjelaskan mengapa Ayin baru berobat ke Singapura pada 22 Juni lalu.
ISMA SAVITRI
Berita terpopuler lainnya:
Diserang isu SARA, Pengusung Jokowi-Ahok Senang
Mahasiswi UI yang Hilang Ternyata Tidur di Warnet
Begini Cara Neneng Kenakan Baju Tahanan KPK
Djoko Candra Jadi Warga Negara Papua Nugini
Alasan Taksi Ferrari Ada di Jakarta
Mahasiswi UI yang Hilang Jalin Cinta Terlarang
Berita terkait
Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta
7 menit lalu
Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin
36 menit lalu
Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar
48 menit lalu
Ali Fikri mengatakan tim penyidik telah melakukan penggeledahan sekaligus penyitaan satu unit rumah milik Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaBegini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK
1 jam lalu
Nama Arief muncul di antara sebelas calon anggota Pansel KPK yang beredar.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP
2 jam lalu
BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar
3 jam lalu
Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.
Baca SelengkapnyaOgah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya
4 jam lalu
Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.
Baca SelengkapnyaMobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo
4 jam lalu
Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.
Baca SelengkapnyaKPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma
7 jam lalu
KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.
Baca SelengkapnyaSurati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons
8 jam lalu
PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.
Baca Selengkapnya