Korban Bahorok Nyaris Kehabisan Stok Pangan

Reporter

Editor

Kamis, 15 April 2004 15:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Korban banjir bandang Bahorok mengeluhkan mulai menipisnya stok makanan untuk 400 kepala keluarga yang saat ini masih bertahan di tempat pengungsian. "Stok makanan yang ada hanya tersisa untuk satu minggu ke depan," kata juru bicara Forum Komunikasi Penanggulangan Korban Banjir Bandang Bahorok (FKPKB3) Said Purba kepada wartawan di kantor Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) di Jakarta, Kamis (15/4). Berdasarkan pertemuan dengan pihak Departemen Sosial pada 1 April 2004 di Jakarta, mereka dijanjikan akan segera mendapat bantuan pangan. "Namun hingga saat ini belum terealisasi," ujar Said. Perwakilan korban saat ini telah berada di Jakarta selama sebulan penuh menemui para pejabat di departemen-departemen, untuk memperjuangkan nasib mereka. Menurut Said hal ini terpaksa mereka tempuh karena warga tidak pernah mendapatkan jawaban maupun kepastian dari pemerintah daerah atas penanggulangan pasca bencana di Bahorok. "Alasan mereka karena hal ini menjadi urusan pusat," tandasnya. Bupati sendiri sempat menjanjikan akan membuka kembali kawasan wisata Bukit Lawang dalam waktu enam bulan setelah peristiwa banjir 2 November 2003. "Tapi hingga saat ini tidak ada aktivitas perbaikan apapun di lokasi itu. Jadi apa yang mau dibuka," tanyanya. Menurut pengakuan Alamsyah, salah seorang korban, Humas Pemda telah membagikan bantuan berupa uang tunai Rp 627 juta pada warga. Bagi warga yang rumahnya hanyut mendapat bantuan Rp 1 jatu, sedangkan yang rumahnya masih ada hanya mendapat bantuan Rp 500 ribu. "Padahal Pemda berjanji tiap KK mendapat Rp 10 juta," ujarnya. Berdasarkan perhitungan sementara total kerugian yang diderita oleh warga maupun pemilik hotel di kawasan wisata tersebut sebesar Rp 250 miliar. Selain masalah bantuan dana dan pangan, warga Bukit Lawang saat ini juga mengkhawatirkan terjadinya banjir bandang jilid II. Menurut Said hal ini diperparah dengan masih banyaknya kayu yang berserakan di daerah hulu tepatnya di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). "Bila banjir datang, kayu-kayu itu bisa jatuh dan menimpa banyak orang hingga menimbulkan korban kembali," katanya. Pihak Departemen Kehutanan yang ditemui warga pada tanggal 18 Maret 2004 berjanji akan segera membahas masalah ini dengan pengelola TNGL. Sita Planasari Tempo News Room

Berita terkait

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

2 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

19 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya