TEMPO.CO, MALANG —Dari 63 ribu madrasah yang tersebar di seluruh Nusantara, 47 persennya dinyatakan belum terakreditasi. Hal ini karena sekolah madrasah masih kesulitan memenuhi standar nasional baik kurikulum dan standar isi. “Selama ini kualitas madrasah dianggap kelas dua sehingga tak bisa berkembang seperti sekolah umum,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Nur Syam, dalam rembug nasional guru madrasah di Malang, kemarin. Selasa (10/7).
Nur Syam menyatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan dana insentif untuk madrasah yang belum mengantongi akreditasi pendidikan. Dana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012.
Diakui, kualitas guru sangat menentukan kualitas pendidikan, termasuk di madrasah. Karena itu diharapkan guru madrasah mampu menyusun program inovatif demi kemajuan pendidikan madrasah di Indonesia. Menurut Nur Syam, Kementerian Agama terus berupaya merangsang guru untuk melakukan penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan. “Tapi kalau untuk menambah guru sulit ya. Rekrutmen guru tergantung anggaran dan formasi pegawai," ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Syujak menjelaskan Jawa Timur kekurangan guru madrasah. Dari total 144.778 guru yang mengajar di madrasah dan pondok pesantren, hanya 18.778 guru yang berstatus sebagai PNS. "Selebihnya guru swasta," katanya.
Jawa Timur tercatat memiliki 6.003 pondok pesantren dan 17.576 madrasah. Adapun madrasah yang berstatus negeri dan dikelola Kementerian Agama hanya 319 sekolah. “Sebaiknya madrasah yang tak berkembang dijadikan i madrasah negeri sehingga kualitasnya meningkat,” kata Syujak.
EKO WIDIANTO
Berita terkait
Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah
1 hari lalu
DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Baca Selengkapnya23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
10 hari lalu
Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf
11 hari lalu
Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.
Baca SelengkapnyaIdul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi
22 hari lalu
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.
Baca SelengkapnyaSimak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024
23 hari lalu
Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?
Baca SelengkapnyaSidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi
24 hari lalu
Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama
Baca SelengkapnyaJemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu
25 hari lalu
Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?
Baca SelengkapnyaBPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal
28 hari lalu
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.
Baca SelengkapnyaJuli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan
33 hari lalu
Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.
Baca SelengkapnyaDitjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI
42 hari lalu
Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.
Baca Selengkapnya