Lagi-Lagi Sengketa Tanah Warga vs TNI  

Reporter

Editor

Senin, 9 Juli 2012 20:42 WIB

Ilustrasi. scpr.org

TEMPO.CO, Surabaya—Kasus sengketa tanah antara masyarakat dengan aparat TNI semakin banyak bermunculan. Setelah kasus Alas Tlogo dan Harjokuncaran, Malang kini muncul kasus serupa di Pasuruan.

Hari ini, ratusan warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan berunjuk rasa di kantor Gubernur Jawa Timur. Warga mendesak pencabutan hak atas tanah mereka yang saat ini dikuasai TNI Angkatan Laut.

Purwo Eko, Kepala Desa Sumberanyar mengatakan, tanah yang disengketakan ini melibatkan lahan seluas 543 hektare yang di atasnya telah berdiri 1.257 rumah warga. "Warga sudah puluhan tahun menetap, tiba-tiba ada sertifikat di tangan TNI AL," kata Purwo Eko.

Awalnya, kata Purwo Eko, lahan tersebut adalah lahan yasan atau realestat di mana tanah beserta apapun yang ada di atasnya adalah milik orang yang berada dikawasan itu. Namun tiba-tiba keluarlah berita acara pembebasan tanah. Kemudiaan pada 8 Juli 1992 keluarlah sertifikat tanah atas nama Kementerian Pertahanan yang diperuntukan untuk perumahan TNI AL.

"Padahal warga tidak pernah diajak bertemu dalam proses pelepasan," ucap Purwo. Karenanya, warga mendesak Badan Pertanahan Nasional (BPN) segera mencabut hak tanah tersebut dan mengembalikan kepada warga.

Selain tak pernah dilibatkan dalam pelepasan tanah, warga menilai tanah yang ada di Sumberanyar juga salah peruntukan karena didalamnya saat ini dijadikan ajang bisnis bagi TNI. “Ini bisa dibuktikan dengan hadirnya pipa-pipa gas yang ada disekitar kawasan itu,” kata Purwo.

Menanggapi unjuk rasa tersebut, Kepala Dinas Fasilitas Pangkalan Utama TNI AL V, Letnan Kolonel Laut Sakban, mengatakan TNI AL hanyalah kuasa pengguna tanah. Sementara pemiliknya adalah Kementerian Keuangan RI seperti diatur dalam Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. "Kami hanya ditugasi sebagai kuasa menggunakan dan memeliharanya saja," kata Sakban.

Pihak TNI AL juga membantah telah melakukan alih fungsi terhadap lahan tersebut. Menurutnya, pipa-pipa gas itu diperbolehkan melewati areal karena permintaan dari Pemerintah Daerah. “Karena kami diminta bantu menyalurkan gas dan listrik, kami hanya bantu saja," kata Sakban.

TNI AL meminta warga menempuh jalur hukum atas sengketa tanah ini. Sakban mengatakan jika di kemudian hari ternyata warga memenangkan gugatan ini, TNI AL berjanji akan langsung menyerahkan hak atas tanah tersebut kepada warga.

Gatot Mulyawan dari Badan Pertanahan Nasional Jawa Timur juga mengharapkan warga mengambil langkah hukum dari pada sekedar berunjuk rasa. "Warga bisa lakukan gugatan dengan dua cara, pertama mediasi dan kedua peradilan," kata dia.

Proses mediasi, menurut Gatoto bisa dilakukan secara berjenjang. Misalnya, karena wilayah sengketa di Pasuruan maka mediasi bisa dilakukan di lokal Pasuruan. Hal itu, kata dia sudah diatur sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 10 tahun 2006 tentang BPN.

Terkait lahan di Sumberanyar, kata Gatot, menurut data yang ada di BPN, tanah yang disengketakan ini dulunya adalah tanah bengkok desa dan sebagian lainya adalah tanah yasan atau realestat.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya