TEMPO.CO, Surabaya--Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mendesak Pemerintah Kabupaten Blitar dan Kediri segera menyelesaikan konflik tapal batas kedua wilayah di lereng Gunung Kelud secara damai. Desakan ini disampaikan Soekarwo saat menerima bupati Blitar dan para ulama Blitar di kantornya, Senin, 9 Juli 2012, siang tadi.
Menurut Soekarwo, pemerintah provinsi telah memfasilitasi penyelesaian kasus ini dengan meminta pendapat dari Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri. “Hasilnya tetap harus diselesaikan dua pemerintahan wilayah tersebut,” kata Soekarwo.
Pada 16 Juli 2012 mendatang akan digelar pertemuan kembali di kantor Dirjen Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri. Pertemuan akan menghadirkan Bupati Kediri, Bupati Blitar, Gubernur Soekarwo, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakorsurtanal).
Sekedar diketahui, konflik perbatasan ini sebenarnya telah diselesaikan dengan menerjunkan tim dari Bakorsurtanal yang hasilnya memasukkan puncak gunung kelud masuk wilayah Kabupaten Kediri. Keputusan ini juga telah tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Bernomor 188/113/KPTS/013/2012 tertanggal 28 Februari 2012. “Memang ada SK, tapi kalau Blitar dan Kediri duduk bareng SK itu tetap bisa kita ubah,” kata Soekarwo.
Bupati Blitar Herry Noegroho mengatakan, pemerintah Blitar memiliki 15 bukti jika puncak Kelud masuk wilayah Blitar. Bukti-bukti ini nantinya akan dijadikan alasan untuk merebut kembali puncak Kelud dari tangan Kediri. “Kami ada bukti, Kediri juga, nanti akan kami musyawarahkan lagi supaya ada keadilan,” kata Noegroho.
Untuk membahas masalah ini, diantara Kediri dan Blitar sebenarnya telah menggelar 12 kali pertemuan, namun belum ada titik temu hingga saat ini. Karenanya, forum yang akan difasilitasi Dirjen Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri 16 Juli mendatang diharapkan bisa menghasilkan titik temu.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita terkait
Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur
16 Februari 2024
Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar
6 Februari 2024
Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur
23 Januari 2024
Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat
Baca SelengkapnyaMahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat
21 Januari 2024
Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga
8 Desember 2023
Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca SelengkapnyaKonflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa
7 Oktober 2023
Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.
Baca SelengkapnyaBentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan
5 September 2023
olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan
Baca SelengkapnyaSengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar
29 Agustus 2023
Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi
31 Juli 2023
Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.
Baca SelengkapnyaKronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan
27 Juni 2023
Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.
Baca Selengkapnya