KPK Akan Periksa Sekretaris Kemenpora

Reporter

Editor

Senin, 9 Juli 2012 10:59 WIB

Rusli Zaenal. TEMPO/ Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dua kali mangkir dari pemanggilan, Komisi Pemberantasan Korupsi kembali menjadwalkan pemeriksaan Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Yuli Mumpuni Windarso. Dia akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau, hari ini, Senin, 9 Juli 2012.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha membenarkan pemeriksaan itu. "Diperiksa untuk kedua tersangka," kata Priharsa, Senin, 9 Juli 2012. Dua tersangka PON yang dimaksud adalah Lukman Akbas, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau, dan Taufan Andoso Yakin, Wakil Ketua DPRD Riau.

Yuli pernah dua kali mangkir dari pemanggilan KPK. Dia, ketika dikonfirmasi kemarin, mengatakan pada pemeriksaan pertama 29 Juni lalu, terlambat menerima surat pemanggilan. "Padahal saya sudah ada program ke Surabaya. Untuk itu, saya sudah kirim surat kepada pimpinan KPK dan usulkan penjadwalan kembali," kata Yuli.

Pemeriksaan kedua, 4 Juli lalu, Yuli berdalih tidak menerima surat pemanggilan KPK. "Pada saat itu saya juga di Manado, acara Kemenpora," katanya.

Kasus suap PON Riau terbongkar saat KPK mencokok tujuh anggota DPRD Riau pada 3 April 2012. Mereka adalah Adrian Ali dari Partai Amanat Nasional, M. Faisal Aswan dari Golkar, Indra Isnaini dari Partai Keadilan Sejahtera, Moh. Dunir dari Partai Kebangkitan Bangsa, Tengku Muhazza dari Partai Demokrat, Turoechan Asyary dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, serta Ramli Sanur dari Partai Amanat Nasional.

Ikut tertangkap, Eka Darma Putra, Kepala Seksi Pengembangan Sarana Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga, dan Rahmad Syaputra, staf PT Pembangunan Perumahan. KPK juga menyita uang suap Rp 900 juta terkait penambahan dana pembangunan lapangan tembak sebesar Rp 19 miliar.

Empat di antara mereka, Faizal Azwan, Dunir, Eka, dan Rahmad, menjadi tersangka, lainnya hanya berstatus saksi. Belakangan ikut menjadi tersangka, Lukman Akbas dan Taufan Andoso.

Kasus ini diduga melibatkan Gubernur Riau Rusli Zainal dan politikus di Senayan. Terungkap di persidangan terdakwa Eka dan Rahmad, Rusli pernah meminta Lukman agar memenuhi permintaan anggota DPRD Riau untuk memberi uang lelah terkait penambahan anggaran PON. Lukman menyampaikan pesan Rusli tersebut kepada Eka.

Ada juga dana Rp 9 miliar yang mengalir ke Senayan. Di persidangan, karyawan PT Adhi Karya, Diki Aldianto, mengatakan fulus Rp 9 miliar itu diberikan ke DPR agar anggaran PON dalam APBN dapat dicairkan.

Di samping Yuli, hari ini KPK juga memeriksa Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh sebagai saksi untuk kedua tersangka. Yuli dan Nining sampai pukul 10.00 WIB belum mendatangi kantor KPK.

RUSMAN PARAQBUEQ






Advertising
Advertising


Berita Terkait:
Menteri Andi Optimistis PON Tak Terganggu Korupsi

KPK Periksa Agung Laksono Terkait Korupsi PON
KPK Periksa Anggota DPRD Riau Terkait Suap PON
Tersangka Suap PON Riau Bertambah
KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru Suap PON Riau

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

3 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

6 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

9 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

12 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

13 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

15 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

15 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

17 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

19 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya