Empat Pengikut Sibuea Segera Dipulangkan

Reporter

Editor

Kamis, 8 April 2004 15:47 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung: Hingga hari ini, Kamis (8/4), masih ada empat pengikut Mangapin Sibuea, pemimpin "Pondok Nabi dan Rasul Dunia", yang tinggal di penampungan Griya Krida Sekesalam, Bandung. Keempat orang itu semuanya wanita kakak- beradik, plus satu orang anak lelaki berusia 8 tahun, yaitu Welly (51 tahun), Tien (48 tahun), Lena (38 tahun), Nur (34 tahun), dan Dedy (8 tahun), anak Tien. Mereka berasal dari suku Kaiy, Maluku Tenggara.Keempat orang adalah bagian dari total 210 orang pengikut Mangapin yang dievakuasi dari Sekesalam, sejak pertengahan November 2003. Jumlah itu terus menyusut karena mereka telah kembali ke tempat asal masing-masing, atau ke daerah lain yang mereka yakini bisa memberikan harapan hidup lebih baik. Ada yang kembali ke Ambon, Papua, Kalimantan Tengah, Bogor, dan sebagainya. Menurut rencana, keempat orang ini akan dipulangkan ke Pulau Buru, tempat Welly pernah mengajar di sana selama 20 tahun. "Kita jadualkan, pekan depan, mereka sudah bisa dipulangkan," kata Theo Kristi, dari Penelitian dan Pengembangan Crisis Centre FKKI Jawa Barat, kepada Tempo News Room di lokasi penampungan, Kamis (8/4) siang.Sembari menunggu pemulangan, kini Welly dan kawan-kawan menempati ruang Lokawicara seluas kira-kira 48 meter persegi. Untuk mempertahankan hidup, mereka sangat tergantung kepada pemberian donatur, termasuk dari anggota Crisis Center seperti Theo. "Ya, kami cuma makan nasi seadanya," kata Welly, ibu tiga orang anak yang bergabung dengan Mangapin pada Juli 2003 lalu.Saat dimintai komentarnya tentang vonis yang telah dijatuhkan kepada Mangapin, Welly mengaku tak terlalu mempermasalahkan. Sebab, sudah lama dirinya tak mengikuti dan berhubungan dengan orang nomer satu di "Sekte Kiamat" itu. Apalagi, ia mengaku telah mendapakan kebenaran, yakni dengan melakukan ajaran Al Kitab yang diyakininya. "Dulu, saya membaca Al Kitab, tapi tidak melakukan isinya," katanya.Vonis Dua TahunSeperti diketahui, terdakwa Pendeta Mangapin Sibuea, 60 tahun, dinyatakan terbukti bersalah dan divonis hukuman dua tahun penjara potong masa tahanan. Dia dinilai melanggar pasal 156a huruf a, KUHP tentang tindak pidana bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia. Vonis dijatuhkan majelis hakim yang dipimpin Sir Johan, di PN Bale Bandung, Selasa (7/4). Atas putusan itu, Mangapin langsung menyatakan banding. Putusan itu lebih rendah satu tahun dibanding tuntutan jaksa M. Hutagaol, yakni tiga tahun penjara. Meski begitu, jaksa bisa menerima putusan tersebut karena sudah lebih dari separo tuntutan. "Kalau vonisnya kurang dari separo tuntutan, tentu saya akan banding," katanya, kepada Tempo News Room, usai sidang. Dalam amar putusannya, hakim menyatakan, perbuatan yang dilakukan Mangapin terbukti secara sah dan meyakinkan telah memenuhi unsur-unsur dalam pasal 156a. Kesimpulan itu didapat setelah majelis mendengar keterangan dari para saksi, terdakwa, dan melihat barang bukti berupa tiga keping video compact disc (VCD) yang berisi kotbah Mangapin. Selain itu, majelis juga telah mencermati isi buku terdakwa bertajuk Kiamat Dunia akan Segera Terjadi pada 10 November 2003.Adapun fakta hukum tentang ajaran Mangapin yang terungkap di persidangan, antara lain, ia menyatakan Kiamat pada 10 November 2003, tetapi pernyataan itu tidak terbukti sehingga membuat banyak jemaatnya kecewa. Selain itu, karena meyakini ajaran Mangapin, sejumlah jemaatnya memilih tidak bekerja dan menjual harta bendanya dengan harga murah. Bahkan, ada juga jemaat yang meninggalkan bangku kuliah bertahun-tahun untuk bergabung dengan Mangapin dan berharap bisa terangkat ke langit pada Kiamat 10 November 2003. Akan tetapi, harapan itu ternyata tidak terbukti. Fakta hukum yang lain, Mangapin menyatakan pendeta-pendeta Kristen adalah nabi-nabi palsu anti Christ, dan tempatnya di neraka. Ajaran ini ditemukan dalam khutbah, VCD dan buku Mangapin. Sementara, ikhwal baptisan, ia menyatakan hanya baptisan selam saja yang benar, sedangkan baptisan percik dan api di luar kebenaran Al Kitab. Akibat ajaran seperti itu, "Jemaat pengikut Mangapin menjadi tidak senang kepada pendeta-pendeta yang lain," kata Johan. Padahal, menurut keyakinan Kristen, ketiga macam baptis itu dianggap sama saja. Berdasar fakta-fakta itu, selain menjatuhkan vonis penjara, hakim juga memerintahkan agar tiga keping VCD dan buku yang berisi ajaran Mangapin dirampas untuk dimusnahkan. Isi vonis yang lain, hakim membebani ongkos perkara kepada terdakwa sebesar Rp 1.000,00. Berkait dengan pertimbangan yang memberatkan dan meringankan terdakwa, majelis hakim menyebut masing-masing satu hal. Pertimbangan yang memberatkan adalah selama persidangan, Mangapin tidak menunjukkan penyesalan. Sedangkan pertimbangan yang meringankan, terdakwa sudah berusia lanjut.Terhadap putusan itu, Mangapin --yang tidak didampingi pengacaranya Habel Rumbiak-- menyatakan banding, dan menunjuk pengacara baru, yakni Djonggi M. Simorangkir. Kepada wartawan, Mangapin menyatakan, dirinya tidak pernah berpendapat bahwa Kiamat Dunia terjadi pada 10 November 2003 ditandai dengan lenyapnya langit dan bumi, serta binasanya semua manusia. "Itu persepsi orang lain yang dikenakan kepada kami, lalu dituntut di pengadilan," katanya. Lalu, ia mengungkap Kiamat versi dirinya. "Kiamat itu berarti, kami sudah kiamat, sudah tidak bisa berbuat dosa lagi. Sebab, kami sudah dikuasai oleh roh dari Allah," kata Mangapin.Di tempat yang sama, Djonggi menyatakan pihaknya akan mengajukan banding karena persidangan terhadap Mangapin berbeda dengan persidangan 12 rasul pengikut Mangapin yang juga ia dampingi. Sekadar contoh, di persidangan, ia sudah memeriksa saksi Jhon Madris Nainggolan (Bimbingan Masyarakat Kristen, Depag Jawa Barat) dan Lumban Tobing (Sekretaris Umum PGI Wilayah Jawa Barat). Ternyata, keduanya mengaku tidak ada yang dirugikan. Selain itu, ia juga keberatan jika pernyataan Mangapin disebut menodai agama. "Kalaupun penjabaran Al Kitab (yang dilakukan Mangapin) tidak benar, itu upahnya hanya dosa dari Tuhan, bukan dari pemerintah," ujarnya, dengan nada tinggi.Dwi Wiyana - Tempo News Room

Berita terkait

Korban Tewas Pengikut Sekte Kelaparan di Kenya Tembus 400 Jiwa

18 Juli 2023

Korban Tewas Pengikut Sekte Kelaparan di Kenya Tembus 400 Jiwa

Penyelidikan Kenya menguak informasi yang mencemaskan yang menunjukkan adanya kemungkinan keterlibatan penjualan organ manusia

Baca Selengkapnya

Sekte Kiamat Kenya Terus Makan Korban, 300 Orang Lebih Tewas

14 Juni 2023

Sekte Kiamat Kenya Terus Makan Korban, 300 Orang Lebih Tewas

Pihak berwenang mengkonfirmasi jumlah korban tewas sekte kiamat dari Kenya telah lebih dari 300 orang.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Sekte Sesat Kenya Bantah Perintahkan Pengikutnya Puasa Sampai Mati

3 Mei 2023

Pemimpin Sekte Sesat Kenya Bantah Perintahkan Pengikutnya Puasa Sampai Mati

Pemimpin sekte sesat Kenya yang dituduh memerintahkan pengikutnya untuk melaparkan diri sampai mati akan tetap ditahan hingga persidangan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Sekte Sesat di Kenya, Kelaparan untuk Bertemu Tuhan

1 Mei 2023

Penjelasan Sekte Sesat di Kenya, Kelaparan untuk Bertemu Tuhan

Sekte sesat di Kenya yang membiarkan pengikutnya sengaja mati kelaparan sedang menjadi berita utama dunia.

Baca Selengkapnya

Terlalu Lama Kelaparan Membahayakan Kesehatan, Apa Saja Risikonya?

28 April 2023

Terlalu Lama Kelaparan Membahayakan Kesehatan, Apa Saja Risikonya?

Sedikitnya 73 korban tewas karena mengikuti ajaran sekte yang diduga sesat di Kenya. Para pengikut disuruh membiarkan diri kelaparan agar masuk surga.

Baca Selengkapnya

Kematian Sekte Sesat Kenya Tembus 100 Orang, Pendeta Kedua Ditangkap

28 April 2023

Kematian Sekte Sesat Kenya Tembus 100 Orang, Pendeta Kedua Ditangkap

Para pejabat Kenya mengatakan jumlah korban tewas akibat sekte sesat kini telah mencapai 103 orang.

Baca Selengkapnya

Pengikut Sekte Sesat Diperintahkan untuk Melaparkan Diri agar Masuk Surga

27 April 2023

Pengikut Sekte Sesat Diperintahkan untuk Melaparkan Diri agar Masuk Surga

Pemimpin sekte Sesat Kenya mengatakan kepada para pengikutnya untuk melaparkan diri menjelang akhir dunia, kata beberapa sumber.

Baca Selengkapnya

Kematian akibat Kelaparan di Kenya Perpanjang Daftar Tragedi Sekte Sesat

26 April 2023

Kematian akibat Kelaparan di Kenya Perpanjang Daftar Tragedi Sekte Sesat

Sekte sesat terbaru di Kenya memerintahkan pengikutnya untuk melaparkan diri hingga mati.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Seputar Terungkapnya Aliran Sekte Sesat di Kenya, Presidennya Buka Suara

25 April 2023

7 Fakta Seputar Terungkapnya Aliran Sekte Sesat di Kenya, Presidennya Buka Suara

Rangkuman fakta-fakta seputar aliran sekte sesat di Kenya, Presiden William Ruto hingga Menteri Dalam Negeri Kenya buka suara.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pemimpin Sekte Sesat Tewaskan 73 Warga Kenya

25 April 2023

Polisi Tangkap Pemimpin Sekte Sesat Tewaskan 73 Warga Kenya

Kepolisian Kenya menangkap pemimpin sekte sesat yang diduga telah menyebabkan sedikitnya 73 orang tewas

Baca Selengkapnya