DPRD Garut Minta Pungutan Masuk Sekolah Dihapus

Reporter

Editor

Senin, 2 Juli 2012 17:11 WIB

Calon siswa mengembalikan formulir Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur Kartu Menuju Sejahtera (KMS) di SMP Negeri 15 Yogyakarta, Senin (25/6). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Garut - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut, Jawa Barat, mendesak pemerintah daerah setempat menghapus pungutan biaya masuk sekolah. Alasannya karena alokasi anggaran pendidikan lebih dari 50 persen dari total anggaran daerah atau sekitar Rp 1,2 triliun dari jumlah anggaran daerah sebesar Rp 2,1 triliun.

“Harusnya sudah tidak ada pungutan apa-apa lagi,” ujar Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut, Helmy Budiman, kemarin.

Menurut dia, sejumlah kebutuhan sekolah sudah terakomodir oleh anggaran yang disalurkan tersebut. Misalnya, untuk kebutuhan siswa didanai dari BOS (bantuan operasional sekolah) yang bersumber dari pemerintah pusat dan ditambah dari provinsi sebesar Rp 18 miliar. Selain itu, juga ada bantuan untuk siswa miskin sekitar Rp 16 miliar.

Kebutuhan sekolah lainnya, seperti pembangunan ruang kelas rusak pun, telah diakomodir dalam dana alokasi khusus, seperti untuk SMP Rp 88 miliar. Sedangkan untuk pembangunan ruang kelas baru, seperti di tingkat SMA dan SMK, telah dialokasikan dalam anggaran daerah sebesar Rp 15,5 miliar dan SMP sebesar Rp 15 miliar.

Tak hanya itu, kebutuhan untuk pembelian raport seluruh siswa dari tingkat SD hingga SMA/SMK juga telah ditanggung oleh pemerintah dengan dana sebesar Rp 1,2 miliar. “Jangan sampai segala sesuatunya diuangkan hingga memberatkan para orang tua dengan dalih keputusan itu dibungkus atas kesepakatan sekolah dengan komite,” ujar Helmy.

Karena itu, Helmy mendesak agar Bupati Garut Aceng HM segera mengeluarkan aturan atau kebijakan atau larangan pungutan biaya penerimaan siswa baru. Dia juga mendesak agar bupati mengeluarkan aturan tentang trasparasi pengelolaan keuangan, sesuai dengan yang diamanatkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pendidikan. “Bila tidak ada aturan yang mengikat, saya khawatir kebocoran anggaran akan masih terjadi di sekolah,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Elka Nurhakimah mengaku untuk penerimaan siswa baru tidak ada pungutan terutama di tingkat SMP. Pungutan itu hanya berlaku di sekolah rintisan bertaraf internasional dan sekolah menengah atas (SMA) dan SMK. “Untuk SMA, kan, tidak ada sumbangan seperti BOS, makanya diperbolehkan untuk memungut,” ujarnya.

Dia mengaku, anggaran yang digelontorkan pemerintah tidak dapat menutupi kebutuhan tiap sekolah. Menurut dia, dari anggaran sebesar Rp 1,2 triliun dihabiskan untuk membayar gaji guru sekitar Rp 900 miliar. “Kalau mau ada larangan agar sekolah tidak memungut, seharusnya Dewan membuat aturannya dari dulu,” kata Elka.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Biaya Pendidikan Pilot di 5 Sekolah Penerbangan, Tembus Rp 1,8 M

15 Agustus 2023

Biaya Pendidikan Pilot di 5 Sekolah Penerbangan, Tembus Rp 1,8 M

Biaya pendidikan pilot berkisar Rp500 jutaan sampai Rp1,8 miliar tergantung jenis lisensi, meliputi Lisensi Pilot Pribadi (PPL) hingga Lisensi Pilot Komersial (CPL)

Baca Selengkapnya

Cara Daftar PIP Kemendikbud 2023, Cek Syarat dan Besaran Bantuannya

6 Juli 2023

Cara Daftar PIP Kemendikbud 2023, Cek Syarat dan Besaran Bantuannya

Simak cara daftar PIP Kemendikbud 2023 di sini.

Baca Selengkapnya

BSU Tahap Empat Cair, Perencana Keuangan Ingatkan Pemenuhan Kebutuhan sebagai Prioritas

4 Oktober 2022

BSU Tahap Empat Cair, Perencana Keuangan Ingatkan Pemenuhan Kebutuhan sebagai Prioritas

Perencana Keuangan mengatakan dana BSU mestinya difokuskan untuk bisa mengatasi kewajiban dulu, seperti untuk kurangi utang dan biaya anak sekolah.

Baca Selengkapnya

Tips Menyiapkan Dana Pendidikan Anak dalam Setahun

3 Agustus 2020

Tips Menyiapkan Dana Pendidikan Anak dalam Setahun

Biaya sekolah semakin mahal, apalagi swasta. Untuk itu, orangtua perlu menyiapkan dana pendidikan lebih awal. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Susul Gopay, OVO Juga Siap Layani Pembayaran SPP

19 Februari 2020

Susul Gopay, OVO Juga Siap Layani Pembayaran SPP

OVO menyatakan siap menyusul pesaingnya, Gopay, untuk melayani pembayaran biaya sekolah alias SPP.

Baca Selengkapnya

Jadi Kenyataan, Kini Bayar SPP Benar-benar Bisa Pakai Gopay

17 Februari 2020

Jadi Kenyataan, Kini Bayar SPP Benar-benar Bisa Pakai Gopay

Kini, biaya sekolah seperti SPP bisa dibayar dengan Gopay melalui fitur Gojek GoBills.

Baca Selengkapnya

Kiat Jessica Iskandar Mengumpulkan Biaya Sekolah Anak

7 Desember 2018

Kiat Jessica Iskandar Mengumpulkan Biaya Sekolah Anak

Meski baru berusia 4 tahun, anak Jessica Iskandar sudah punya penghasilan sendiri yang cukup besar sehingga cukup untuk biaya sekolahnya nanti.

Baca Selengkapnya

Biaya Sekolah Anak Mahal, Ini yang Dilakukan Eriska Rein

28 November 2018

Biaya Sekolah Anak Mahal, Ini yang Dilakukan Eriska Rein

Untuk mengantisipasi biaya sekolah anak yang mahal, Eriska Rein mengaku sudah mempersiapkan segalanya sejak dini.

Baca Selengkapnya

BI: Tingginya Inflasi Inti Disebabkan Biaya Sekolah

3 Agustus 2018

BI: Tingginya Inflasi Inti Disebabkan Biaya Sekolah

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan inflasi inti pada Juli 2018 sebesar 0,41 persen.

Baca Selengkapnya

Bekasi Batal Berikan Dana Hibah Pendidikan ke Jawa Barat

10 Agustus 2017

Bekasi Batal Berikan Dana Hibah Pendidikan ke Jawa Barat

Dana hibah sebesar Rp 40 miliar untuk membantu biaya pendidikan SMA/SMK dari Pemerintah Kota Bekasi batal diberikan ke provinsi Jawa Barat.

Baca Selengkapnya