Bukan Recehan, Miliaran Suap Buol  

Reporter

Editor

Kamis, 28 Juni 2012 07:45 WIB

Salah seorang tersangka yang diduga rekan Anshori hasil OTT (Operasi Tangkap Tangan) Buol digiring ke dalam gedung KPK, Jakarta, Rabu (27/06). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengatakan komisi antirasuah menyita duit hingga miliaran rupiah saat menangkap tangan Anshori, pengusaha di Buol, Sulawesi Tengah, Selasa lalu. Duit itu masih dihitung oleh lembaga antikorupsi itu. "Kami membutuhkan waktu untuk menghitungnya, tapi bisa diperkirakan mencapai miliaran," kata dia.

Namun Bambang menolak menjelaskan secara terperinci ihwal keberadaan duit itu. Ia menegaskan duit itu masih dalam tahap penghitungan. "Ribet menghitungnya, karena ini bukan recehan," ucapnya.

KPK menangkap Anshori, seorang pengusaha kelapa sawit di Buol, Selasa. Dari tangkap tangan itu, KPK menyita sejumlah uang. Suap diduga berkaitan dengan pengurusan hak tanah perkebunan sawit. Anshori memiliki sebuah perusahaan sawit di daerah tersebut.

KPK pun menetapkan Anshori sebagai tersangka. Dikabarkan, penyuapan itu melibatkan Bupati Amran Batalipu. KPK menyatakan sedang memburu Amran yang kabur saat hendak ditangkap. Adapun ketiga orang tadi ditangkap KPK karena diduga rekan Anshori. Malam ini, mereka digiring ke KPK.

Bambang berjanji akan mengungkapkan jumlah nominal uang tersebut dalam waktu dekat. Untuk saat ini, KPK sedang mengintensifkan pemeriksaan terhadap tiga kolega Anshori yang ditangkap siang tadi. "Karena A adalah pelaksananya di Buol dan ketiganya ada hubungan dengan kasus ini," katanya.

Adapun Anshori, kata Bambang, sedang dalam perjalanan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia yang diinterogasi di Palu sejak pagi tadi kini terbang ke Jakarta bersama penyidik. "Kami tunggu dia malam ini."

Lantas bagaimana dengan Bupati Amran? Bambang menolak memberikan penjelasan. Ia berdalih bahwa keterlibatan pihak lainnya masih ditelusuri. Namun Busyro Muqoddas, wakil ketua lainnya, menyatakan lembaganya masih memburu Amran.

TRI SUHARMAN

Berita Terkait

KPK Ungkap Tiga Pria Diduga Terkait Suap di Buol

KPK Boleh Terima Sumbangan Masyarakat

KPK Tangkap 3 Orang Terkait Suap Buol

Warga Malang Sumbang Koin untuk KPK

Demokrat Minta Pemeriksaan Anas Tidak Dipolitisasi




Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

9 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

11 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

14 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

15 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

17 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

17 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

19 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

21 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya