Mengapa Anas Tak Serahkan KTP ke KPK?

Reporter

Editor

Rabu, 27 Juni 2012 11:18 WIB

Anas Urbaningrum tiba di Gedung KPK, Jakarta, untuk dimintai keterangan mengenai dugaan kasus korupsi pembangunan kompleks atlet Hambalang (27/6). ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum akhirnya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi pagi ini, Rabu, 27 Juni 2012. Namun, kepada resepsionis KPK, mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam ini mengatakan bahwa dia sudah menjadi 'identitas' sehingga merasa tak perlu menyerahkan satu pun kartu identitas. Bahkan Anas juga tidak mengisi buku tamu.

Biasanya, setiap saksi maupun terperiksa yang mendatangi kantor KPK harus memperlihatkan kartu identitas, seperti kartu tanda penduduk atau surat izin mengemudi. Identitas ini dititipkan di resepsionis, kemudian ditukar dengan identitas pengunjung berwarna merah.

Anas mendatangi kantor KPK sekitar pukul 10.00 WIB. Dengan setelan batik cokelat dan celana kain hitam, dia melangkah santai. Tidak lupa Anas memakai kacamata berwarna bening. Sesekali dia juga melempar senyum ke arah wartawan.

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan pihaknya memeriksa Anas karena keterangannya dibutuhkan. Anas membenarkan permintaan keterangan tersebut.

Dalam proyek Hambalang, nama Anas disebut-sebut terlibat. Mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin mengungkapkan peran Anas sejak perencanaan proyek senilai Rp 1,2 triliun itu pada akhir 2009 sampai penentuan pemenang tender proyek, yakni PT Adhi Karya-PT Wijaya Karya.

Menurut Nazaruddin, Anas menerima uang tanda terima kasih dari PT Adhi Karya sebesar Rp 50 miliar untuk pemenangan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres di Bandung pada Mei 2010. Ada juga uang Rp 50 miliar yang mengalir ke Kementerian Pemuda dan Olahraga dan ke Dewan Perwakilan Rakyat. Anas juga disebut terlibat dalam penerbitan sertifikat Hambalang.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita lain:

Anas Berterima Kasih kepada KPK

Andi Mallarangeng: Anas Tak Perlu Mundur

Diantar Kader Demokrat, Anas Penuhi Panggilan KPK

Anas Diperiksa Sebagai Saksi di Kasus Hambalang

Butet: Terbukti pun, Anas Tak Bakal Digantung






Advertising
Advertising

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

3 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

6 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

9 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

12 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

13 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

15 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

15 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

17 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

19 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya