Boediono Terkesan oleh Pendidikan Muhammadiyah  

Reporter

Editor

Kamis, 21 Juni 2012 14:57 WIB

Boediono. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Boediono - Pada masa kecilnya di Blitar tahun 1950-an, Wakil Presiden Boediono ternyata mengenyam pendidikan dasarnya di Sekolah Dasar Muhammadiyah di daerah itu.

”Pada waktu itu, jumlah sekolah dasar, waktu itu sebutannya sekolah rakyat negeri, di kota saya sangat terbatas. Oleh sebab itu, keberadaan SD Muhammadiyah sangat membantu anak-anak yang tidak tertampung di SD negeri. Saya termasuk anak-anak itu,” kata Boediono saat membuka Tanwir Muhammadiyah di Bandung, Kamis, 21 Juni 2012.

”Saya ingat, waktu itu fasilitas SD Muhammadiyah tempat saya belajar sangat minim, kalau tidak dikatakan serba seadanya. Kami tidak diwajibkan berseragam, dan hampir semua murid tidak pakai sepatu. Maklumlah, pada waktu itu di tempat kami, baju baru dan sepatu termasuk barang setengah mewah. Uang sekolahnya pun terjangkau oleh keluarga rata-rata, seperti keluarga saya,” kata Boediono.

Kendati demikian, Boediono mengacungkan jempol bagi pengajarnya. ”Mengingat masa itu, saya berani mengatakan bahwa dengan standar ukuran sekarang pun, para guru saya itu adalah guru-guru yang kompeten sebagai pendidik. Lebih dari itu, mereka mempunyai dedikasi yang sangat tinggi. Beliau-beliau dengan segala keterbatasan yang ada berusaha keras untuk mengajar kami sebisa-bisanya,” kata dia.

”Saya mengatakan bahwa mereka mengajar kami dengan hati. Saya yakin bahwa gaji para guru kami itu, yang dibayar sepenuhnya oleh Yayasan Muhammadiyah setempat, tidak besar. Orang bilang bahwa etos kerja dan dedikasi guru seperti itu adalah sisa-sisa didikan zaman Belanda,” kata Boediono.

Dia masih ingat, di sore tertentu, para murid wajib mengikuti kegiatan kepanduan. ”Yagn diajarkan pada kami, para kurcaci waktu itu sebutannya, adalah dasar kepramukaan seperti team work, keterampilan tali-temali, lagu perjuangan, dan lain-lain,” kata Boediono.

Lewat pengalaman itu, ada beberapa hal yang baginya menyentuh hakikat pendidikan, esensi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. ”Fasilitas sekolah yang minim bukan segala-galanya, bukan kendala utama bagi proses belajar-mengajar. Kedua, dedikasi guru dan kompetensi guru adalah segala-galanya, semua tergantung pada hal yang satu ini,” kata Boediono.

”Sampai sekarang, pengalaman sekolah SD saya itu masih terus membekas di ingatan saya. Saya masih ingat cukup jelas wajah para guru saya, cara mereka mengajar kami, dan apa yang mereka ajarkan pada kami. Betapa mengesankannya pendidikan dasar bagi seseorang, pendidikan yang pertama kalinya membuka otak dan hati seorang anak,” katanya.

Melihat pengalamannya itu, juga perkembangan lembaga pendidikan yang dikelola Muhammadiyah saat ini, kata dia, pendidikan Muhammadiyah sangat maju. ”Di bidang ini, saya melihat kegiatan Muhammadiyah sudah sangat maju,” katanya.

AHMAD FIKRI



Berita terkait

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

1 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

1 hari lalu

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

Sekretaris Jenderal FSGI mengatakan study tour perlu tetap ada. Namun perlu pengawasan ketat, termasuk soal biaya.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

2 hari lalu

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

Program ini menjadi bukti komitmen PT Pegadaian dalam upaya penerapan TPB/SDGs empat tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas guru dan manajemen Sekolah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

3 hari lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

4 hari lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

5 hari lalu

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali menyoroti peran penting komitmen dan investasi negara dalam mengatasi masalah di sektor pendidikan.

Baca Selengkapnya

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

5 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

7 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

7 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

9 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya