TEMPO.CO, Timika - Bentrok antarwarga di Kelurahan Kwamki Lama, Distrik Kwamki Narama, Timika, Papua, sejak pagi tadi baru berhenti siang ini, 20 Juni 2012. Jumlah korban tewas di kedua kelompok warga yang bertikai bertambah. Dalam bentrok pagi tadi, anak kepala suku Benyamin Kiwak, Dinus Kiwak, tewas diterjang panah. Dinus tewas karena membela warga Kampung Amole.
Selasa kemarin seorang warga Kampung Amole, Parael Arom, yang terluka pada konflik Senin sebelumnya, akhirnya meninggal dunia dan dibakar di Kampung Amole. Parael Arom dianggap korban perang. Jumlah korban tewas dalam konflik sepanjang tiga hari ini mencapai lima orang, termasuk Demianus Onggomang, Andalinus Onggomang, dan Mendena Wenda yang tewas pada Selasa kemarin.
Hingga siang ini konflik antarwarga masih terjadi. Ratusan aparat pemerintah yang disiagakan tidak dapat berbuat banyak karena jumlah warga yang bertikai sudah menjadi ribuan. Semua bersenjata panah.
Kepala Kepolisian Resor Mimika, Ajun Komisaris Besar Denny Edward Siregar, mengatakan untuk mencegah jatuh korban di pihak pasukan keamanan pihaknya memilih tindakan persuasif dan melokalisasi areal perang. “Ya, kami harus hati-hati agar tidak ada korban di pasukan,” kata Denny.
Ribuan warga kedua kampung ini saling menyerang di lapangan dan semak di perbatasan kampung. Belum terhitung berapa korban luka di kedua kelompok yang bertikai. Senin lalu ratusan warga dengan senjata panah sempat menyerang polisi. Akibatnya empat polisi terluka dan masih mendapat perawatan di rumah sakit.
Keempat polisi yang terluka adalah Briptu Darman Nababan, ajudan Kapolres, luka panah di bagian punggung atas; Briptu Jerli Situmorang, luka panah bagian paha kiri; Briptu Eduardus Wangiri, luka di bagian punggung kena peluru cis; dan Briptu Rian anggota Polsek Miru, luka panah kaki kanan.
Selain itu, mobil dinas Kapolres Mimika jenis LWB Landcruiser hangus dibakar warga Kampung Harapan, mobil rantis VIP Perintis hangus dibakar, mobil Kijang Toyota Kaur Samapta Iptu Yunan Plitomo hangus dibakar, dan mobil dinas Kasat Intelkam AKP Nursalam Saka kaca depan dan samping hancur terkena lemparan batu.
Setelah penyisiran yang dilakukan pasukan gabungan TNI-Polri, sebanyak 27 warga Kampung Harapan ditangkap polisi, berikut barang bukti 17 senpi rakitan jenis pelontar (basoka),10 parang, 57 anak panah, 50 dos korek api kayu merek pelangi, dan 1 buah tameng dalmas.
TJAHJONO EP
Berita lain:
Pembentukan Panja Papua Dinilai Sangat Perlu
Tiga Warga Tewas dalam Kerusuhan Kwamki Lama
Kwamki Lama Kembali Rusuh, Tiga Polisi Luka
Pasca Pemakaman Mako, Kota Abepura Mencekam
Papua Mencekam, Tim Pemerintah Baru Kunjungi Senin