Boediono: Kejahatan Lintas Negara Meningkat

Reporter

Editor

Senin, 11 Juni 2012 13:32 WIB

Wakil Presiden, Boediono berjalan bersama Ketua Lembaga Perlindungan Saksi Korban, Abdul Haris Semendawai pada Pembukaan Konferensi Bidang Perlindungan Saksi dan Korban Kejahatan Lintas Negara Tergorganisasi di Nusa Dua, Bali, (11/6). ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Boediono mengatakan era globalisasi telah membawa banyak manfaat bagi penduduk negara-negara di dunia. "Tapi bersamaan dengan itu, ia juga membawa risiko baru yang konsekuensinya juga besar," kata Boediono saat membuka Konferensi Internasional Perlindungan Saksi dan Korban dalam Tindak Pidana Lintas Nasional Terorganisasi di Hotel Nusa Dua Beach, Bali, Senin, 11 Juni 2012.

Menurut dia, salah satu risiko baru itu adalah meningkatnya kejahatan lintas negara, terutama yang tergolong kejahatan luar biasa dan kejahatan terorganisasi, baik dalam kuantitas maupun kualitasnya. "Tidak ada satu negara pun sendirian dapat membendung tren ini," ujar Boediono. "Kerja sama antarnegara adalah suatu keniscayaan."

Indonesia, ia melanjutkan, sebagai anggota masyarakat dunia yang peduli atas permasalahan tersebut memberikan komitmen dengan menandatangani sejumlah konvensi internasional. "Indonesia pun telah memiliki sejumlah peraturan perundang-undangan yang mengadopsi atau sejalan dengan standar dan norma yang diatur dalam konvensi-konvensi tersebut."

Lima konvensi penting di mana Indonesia telah mengikatkan diri, yakni United Nations Single Convention on Narcotic Drugs, United Nations Convention on Psychotropic Substances, United Nations Convention Against Illicit Traffic on Narcotic Drugs and Psychotropic Substances, United Nations Convention on Transnational Organized Crime (UNTOC), dan United Nations Convention Against Corruption (UNCAC).

Selain itu, Indonesia telah berperan aktif dalam berbagai forum internasional, yaitu Commission on Narcotic Drugs (CND), Commission on Crime and Criminal Justic (CCPCJ), dan Conference of Parties on UNTOC.

Indonesia juga berpartisipasi aktif dalam sejumlah International Working Groups yang terkait dengan United Nations Conventional on Transnational Organised Crime, Conference of State Parties of the United Nations Convention Against Corruption, International Working Group on Prevention of Corruption, serta International Working Group on Asset Recovery.

Menurut Boediono, partisipasi Indonesia dalam berbagai forum kerja sama internasional itu telah memberikan berbagai manfaat. "Terutama untuk meningkatkan kinerja penegakan hukum di Tanah Air," ucap dia.

PRIHANDOKO

Berita terkait

Cerita Ganjar Bertemu dengan Boediono dan Romo Magnis, Diberi Wejangan Pengembangan Ekonomi hingga..

24 November 2023

Cerita Ganjar Bertemu dengan Boediono dan Romo Magnis, Diberi Wejangan Pengembangan Ekonomi hingga..

Ganjar Pranowo pada hari ini bertemu dengan mantan Wakil Presiden Boediono dan Romo Magnis. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Bertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM

24 November 2023

Bertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM

Boediono mengatakan pertemuan bersama Ganjar hanya berbicara soal pengalamannya selama berada di pemerintahan sejak orde baru.

Baca Selengkapnya

Sambangi Romo Magnis Suseno, Ganjar Bilang Diskusi soal Moral dan Etika

24 November 2023

Sambangi Romo Magnis Suseno, Ganjar Bilang Diskusi soal Moral dan Etika

Ganjar Pranowo menganggap Romo Magnis sebagai tokoh agama dan intelektual.

Baca Selengkapnya

Polri Duga Pelaku Penipuan terhadap Jessica Iskandar Kabur ke 3 Negara

22 November 2023

Polri Duga Pelaku Penipuan terhadap Jessica Iskandar Kabur ke 3 Negara

Pelaku penipuan terhadap Jessica Iskandar itu ditangkap setelah jadi buronan 1,5 tahun.

Baca Selengkapnya

Kabareskrim Sebut Cara Kerja Sindikat Kasus Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama Sangat Rapi

12 September 2023

Kabareskrim Sebut Cara Kerja Sindikat Kasus Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama Sangat Rapi

Kabareskrim Polri, Wahyu Widada, menyampaikan total penyitaan terhadap barang bukti narkotika dalam kasus ini sebanyak 10.2 ton sabu.

Baca Selengkapnya

RI dan 6 Negara ASEAN Tandatangani MoU di AMMTC ke-17 Labuan Bajo

22 Agustus 2023

RI dan 6 Negara ASEAN Tandatangani MoU di AMMTC ke-17 Labuan Bajo

Kapolri mengatakan negara-negara di kawasan ASEAN menghadapi musuh bersama yakni kejahatan lintas negara yang tidak mengenal batas negara.

Baca Selengkapnya

Polri Teken Kerja Sama Penanggulangan Kejahatan Transnasional dengan 6 Negara ASEAN

21 Agustus 2023

Polri Teken Kerja Sama Penanggulangan Kejahatan Transnasional dengan 6 Negara ASEAN

Polri menandatangani 6 nota kesepahaman dengan kepolisian negara ASEAN dalam penanggulangan kejahatan transnasional di kawasan ASEAN

Baca Selengkapnya

SBY Berbagi 3 Memori Jadi Presiden, Tak Ingin Salahgunakan Kekuasaan

18 Agustus 2023

SBY Berbagi 3 Memori Jadi Presiden, Tak Ingin Salahgunakan Kekuasaan

"Kami sungguh tidak ingin menyalahgunakan kekuasaan yang kami miliki," ucap SBY.

Baca Selengkapnya

AHY Tiba di Pacitan, Bakal Resmikan Museum dan Galeri SBY-Ani di Hari Kemerdekaan

16 Agustus 2023

AHY Tiba di Pacitan, Bakal Resmikan Museum dan Galeri SBY-Ani di Hari Kemerdekaan

AHY bersama Annisa Pohan telah tiba di Pacitan sejak Selasa malam untuk meresmikan Museum dan Galeri SBY-Ani pada 17 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Try Sutrisno Sebut Kriteria Pemimpin Yang Baik Setelah Sambut Muhaimin Iskandar

20 Mei 2023

Try Sutrisno Sebut Kriteria Pemimpin Yang Baik Setelah Sambut Muhaimin Iskandar

Try Sutrisno menilai pemimpin yang baik harus memiliki otak yang cerdas dan hati yang bersih.

Baca Selengkapnya