Penelitian: Masyarakat Tak Percaya Polisi

Reporter

Editor

Rabu, 6 Juni 2012 14:10 WIB

Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menganugerahkan Bintang Bhayangkara Pratama kepada Kabareskrim Komjen Pol Sutarman dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Putut Eko Bayuseno (kanan) di Jakarta, (24/5). ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Surakarta- Peneliti dari The University of Newcastle, Australia, Pamela Nilan memaparkan hasil penelitiannya tentang kekerasan dan konflik di ranah publik yang terjadi di Indonesia. Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu 2009-2011, dia mencatat bahwa saat ini masyarakat Indonesiasudah tidak percaya kepada aparat kepolisian untuk penyelesaian konflik.

“Sebab terkadang polisi malah memprovokasi dan membiarkan kekerasan itu tetap terjadi,” katanya kepada wartawan di sela konferensi internasional tentang komunikasi, media, dan kekerasan di ranah sipil di Surakarta, Rabu, 6 Juni 2012.

Penelitian yang dibiayai AUSAID tersebut melibatkan seribu responden yang berada di Surakarta, Jakarta, Pekanbaru, Mataram, dan Makassar. Inti pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah bagaimana persepsi mereka tentang kekerasan yang melibatkan masyarakat sipil dan bagaimana solusinya.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa kekerasan di masyarakat dilatarbelakangi oleh kondisi emosi yang tidak stabil dan tidak terkontrol. “Contohnya seperti banyaknya tawuran yang terjadi di berbagai kota,” katanya. Kemudian sesuatu hal yang sebenarnya sepele, tiba-tiba membesar dan menjadi tawuran massal.

Kemudian untuk penyelesaian konflik, karena masyarakat tidak percaya lagi pada aparat penegak hukum, dia menyarankan penyelesaian dengan mediasi. “Seperti musyawarah secara kekeluargaan,” ujarnya. Sebagai penengah bisa tokoh masyarakat, tokoh agama, atau pemimpin di wilayah tersebut seperti kepala desa atau lurah.

Sedangkan peneliti dari Universiti Sains Malaysia Nik Norma Nik Hasan mengatakan di Malaysia kekerasan yang melibatkan masyarakat sipil biasanya diawali oleh hal-hal yang berkaitan dengan etnis. “Di Malaysia terdiri dari banyak etnis seperti Cina, Melayu, Sabah, dan Sarawak,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Misalnya di suatu perkampungan etnis Cina, ada sebuah masjid yang mengumandangkan azan 5 kali dalam sehari. Hal itu bisa memicu keributan di perkampungan tersebut.

Dosen komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Andrik Purwasito mengatakan kekerasan yang terjadi saat ini salah satunya karena andil media massa, khususnya televisi. Televisi berlomba-lomba menayangkan aksi-aksi kekerasan dan seolah-olah menjadi semacam hiburan tersendiri untuk masyarakat.

“Padahal aksi kekerasan yang ditayangkan tersebut bisa memicu kekerasan baru di masyarakat,” ucapnya. Untuk itu, dia meminta ada standardisasi tayangan kekerasan di televisi, agar dapat menampilkan gambar yang lebih arif.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita lain:
Gebyar Piala Eropa 2012
Awan Terbelah Bikin Geger Yogya
Dokter: Air Mata Kristal Tina Ternyata Palsu

Terganggu Obrolan, SBY Hentikan Pidatonya

Awas, 7 Mobil Ini Dinilai Berbahaya!

Dahlan Senang Uang Setan Dimakan Jin

Berita terkait

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

9 jam lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

15 jam lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

16 jam lalu

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

Perkumpulan Galaruwa kembali melengkapi bukti perihal laporan atas dugaan intoleransi ke Bareskrim Polri perihal kasus pembubaran ibadah.

Baca Selengkapnya

Ketua RW Minta Pengurus Masjid Al Barkah Serius Laporkan Kontraktor ke Polisi Lantaran Pembangunan Mangkrak

19 jam lalu

Ketua RW Minta Pengurus Masjid Al Barkah Serius Laporkan Kontraktor ke Polisi Lantaran Pembangunan Mangkrak

Ketua Rukun Warga 02 Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, Amir Muchlis, berharap kontraktor Masjid Al Barkah, Ahsan Hariri, dilaporkan ke polisi.

Baca Selengkapnya

Arak-arakan Geng Motor Bawa Celurit Resahkan Warga Tangerang, Polisi Belum Bertindak

20 jam lalu

Arak-arakan Geng Motor Bawa Celurit Resahkan Warga Tangerang, Polisi Belum Bertindak

Arak-arakan geng motor membawa senjata tajam itu melintas di jalan raya tetapi belum ada tindakan kepolisian Tangerang.

Baca Selengkapnya

2 Pencuri Kantor MRP Papua Pegunungan Ditangkap saat Angkut 4 Komputer Pakai Motor

22 jam lalu

2 Pencuri Kantor MRP Papua Pegunungan Ditangkap saat Angkut 4 Komputer Pakai Motor

Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jayawijaya menangkap 2 pencuri di Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

1 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya