TEMPO Interaktif, Jakarta: Indramayu - Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Perkebunan dan Kehutanan melakukan gerakan reboisasi “sejuta pohon”. Ini dilakukan untuk mengatasi sekitar 30 ribu hektar lahan di Indramayu yang saat ini tercatat dalam kondisi kritis dan 13 ribu di antaranya dalam kondisi parah. Hal tersebut diungkapkan kepala dinas Perkebunan dan Kehutanan kabupaten Indramayu, Afas fahmi Permana. Menurut Permana, lahan kritis di Indramayu sebagaian besar berada di daerah kecamatan pesisir. “Kondisi terparah terjadi di wilayah kecamatan pantai, terutama karena rusaknya lahan hutan payau yang menyebabkan ribuan hektar lahan kini tergerus gelombang”, katanya. Selanjutnya tambah Permana, selama kurun waktu 2004 ini pihaknya bertekad lahan kritis di kabupaten Indramayu dapat dihijaukan dengan menanam beberapa jenis tanaman bermanfaat seperti magga, petai serta beberapa jenis tanaman keras seperti jati, akasia, asem dan ma honi. Bupati Indramayu, Irianto MS Syafiuddin, mengharapkan agar gerakan reboisasi sejuta pohon ini mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Indramayu. “Saya sangat berharap peran aktif masyarakat untuk menjaga bibit-bibit tanaman yang sudah ditanam ini dengan sebaik-baiknya”, tuturnya. Tabpa dukungan, berupa pemeliharaan dari masyarakat, kerja Pemkab Indramayu akan sia-sia. “karenanya kita bersama-sama berupaya untuk menjaga dan bertekad agar lahan-lahan kritis dalam kurun waktu 2004 ini di Indramayu sudah tidak ada lagi”. Administratur Perhutani Indramayu, M. Muchsin, menjelaskan upaya pelestarian lingkungan termasuk daerah hutan produksi di Indramayu seperti di wilayah kecamatan Cikedung dan Kroya dalam pengelolaannya melibatkan kemitraan dengan masyararakat di antaranya melalui program PHMB (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat). “Dengan adanya kemitraan ini terdapat rasa tanggung jawab menjaga dan melestarikan hutan secara bersama-sama”, tuturnya. Pada pola kerjasama kemitraan ini menurut Muchsin, warga diperbolehkan memanfaatkan lahan di bawah tegakan hutan kayu putih untuk bercocok tanam. Ivansyah - Tempo News Room