Miranda dan Tuah Jumat Keramat di KPK

Reporter

Editor

Jumat, 1 Juni 2012 07:38 WIB

Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda S. Goeltom sebelum menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa (10/01).. TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Wajah bekas Wali Kota Cilegon Aat Syafaat tampak kuyu saat memasuki mobil tahanan. Tak secuil kata pun keluar dari bibir tersangka kasus korupsi Dermaga Tretske Kubangsari itu saat keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, 25 Mei 2012.

Roman muka pengacara Aat, Maqdir Ismail, tak kalah pucat. Ia kecewa KPK memutuskan menahan kliennya. Padahal, kata Maqdir, kondisi kesehatan Aat tidak baik.

Aat adalah "korban" terbaru kebiasaan yang berlaku di KPK. Memang ada yang selalu berulang terjadi di kantor antirasuah itu. Setiap tersangka yang dipanggil pada hari Jumat, seusai pemeriksaan akan langsung masuk hotel prodeo. Karena hal ini kerap terjadi, seorang petugas di sana menyebutnya “Jumat Keramat”.

Daftar mereka yang dimasukkan ke tahanan pada Jumat memang panjang. Sebelum Aat, Angelina Patricia Sondakh sudah merasakan “tuah” hari Jumat di KPK itu. Padahal saat itu ia baru diperiksa untuk pertama kali.

Jumat kelabu juga dirasakan Wali Kota Semarang Soemarmo Hadi Saputro. Politikus PDIP yang tersangkut kasus suap anggota DPRD Kota Semarang ini langsung ditahan setelah diperiksa delapan jam, Jumat, 30 Maret 2012 lalu.

Jumat bukan hari keberuntungan pula bagi tersangka kasus pengadaan alat kesehatan Rustam Syarifudin Pakaya. Ia masuk sel pada Jumat, 20 April 2012. Pun Bupati Siak Arwin A.S. yang terlibat kasus korupsi hutan, dan bekas Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno yang tersangkut kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran. Keduanya sama-sama ditahan pada Jumat, 25 Maret 2011.

Ada pula bekas Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Sutedjo Yuwono yang tersandung kasus alkes rumah sakit rujukan flu burung tahun 2006. Ia ditahan Jumat, 7 Februari 2011. Demikian pula Gubernur Sumatera Utara nonaktif Syamsul Arifin, ditahan Jumat usai diperiksa untuk kasus korupsi APBN Kabupaten Langkat tahun 2000-2007.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas membantah lembaganya sengaja memilih Jumat sebagai hari spesial untuk menahan koruptor. "Tidak ada Jumat keramat. Adanya Jumat Kliwon."

Hari ini, menurut rencana, tersangka kasus cek pelawat Miranda Swaray Goeltom akan diperiksa di KPK. Bekas Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu berjanji akan memenuhi panggilan Komisi. Apakah Jumat Keramat masih bertuah? Tunggu sore atau malam nanti.

ISMA SAVITRI | MUSTAFA ISMAIL


Berita Terkait:
Kasus Miranda, Sponsor Cek Pelawat Belum Tersentuh
Empat Tanda pada Miranda
Miranda Terancam Ditahan, Bukti Sudah Cukup
Miranda Diperiksa KPK Lagi Hari Ini
Miranda Diminta Beberkan Sponsornya
Petinggi Artha Graha Dipanggil KPK
KPK Mengorek Seputar Terpilihnya Miranda Goeltom

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

1 hari lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

2 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

3 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

3 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

4 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

7 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

8 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

10 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

11 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

11 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya