Sudi Silalahi Anggap Buku Buyung Rugikan Presiden

Reporter

Editor

Rabu, 30 Mei 2012 07:14 WIB

Adnan Buyung Nasution. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri-Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dirugikan oleh buku berjudul Nasihat untuk SBY yang ditulis oleh mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Adnan Buyung Nasution.

"Terus terang, Presiden merasa dirugikan dalam hal ini," kata Sudi di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa 29 Mei 2012.

Sudi membantah isi buku itu, yang menggambarkan bagaimana sulitnya anggota Dewan Pertimbangan, yang notabene ditunjuk oleh presiden, bisa bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Tak benar. Saya saksi hidup. Jangankan (anggota) Wantimpres, orang umum saja, kalau emang mau bertemu (Presiden), kami jadwalkan, kok," ucapnya.

Namun, menurut Sudi, Presiden Yudhoyono tak akan menegur Buyung atas segala cerita dalam buku yang diluncurkan pada Jumat pekan lalu itu, di Jakarta kemarin. "Beliau (Adnan Buyung) sudah sangat matang dalam hal ini. Masyarakat bisa menilai. Tak perlu Presiden melakukan itu.”

Nasihat untuk SBY sedang ramai menjadi pembicaraan publik. Buku itu menceritakan pengalaman Buyung selama menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2007-2009. Dewan Pertimbangan bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden Yudhoyono mengenai berbagai permasalahan.


Isi buku ini berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden, yang melarang anggota Dewan Pertimbangan membocorkan kepada publik nasihatnya untuk presiden.

Ketua Partai Demokrat Sutan Bhatoegana sudah angkat bicara mengenai isi Nasihat untuk SBY. Ia menjelaskan, Presiden Yudhoyono menerima kritik yang muncul di buku itu. Tapi Sutan tak mau menanggapi lebih jauh perihal isi buku dan implikasinya. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini bahkan menganggap buku itu sudah berlalu dan berharap ada manfaatnya bagi Demokrat dan Presiden Yudhoyono. “Tapi, karena sudah beredar, kami ambil hikmahnya saja," ujar Sutan di sela-sela acara Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Senin lalu.

Buyung belum bisa dimintai pendapat. Telepon selulernya tak aktif ketika dihubungi tadi malam.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Lukman Hakim Saifuddin menilai isi buku itu tak etis disampaikan kepada publik karena terkait dengan masalah internal Dewan Pertimbangan. Anggota Dewan Pertimbangan juga bukan pejabat publik dan bertanggung jawab kepada presiden, bukan kepada rakyat. “Lepas dari kebenaran isinya, penerbitan buku itu melanggar undang-undang,” katanya kemarin.

Buyung dikenal kritis terhadap pemerintah. Sebelumnya, pengacara senior itu mengatakan pemerintah tak mampu menangani kasus korupsi karena sudah terlalu banyak korupsi dan permainan kotor di pemerintahan. "Saat ini belum ada nyali," ujarnya di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, pada 29 Februari lalu.

l PRIHANDOKO | NUR ALFIYAH | Jobpie S

Berita terkait

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

17 hari lalu

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.

Baca Selengkapnya

Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

15 Januari 2024

Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

Tepat 50 tahun lalu, 15 Januari 1974, Jakarta diamuk massa. Peristiwa ini disebut Malari. Siapa saja tokoh yang terlibat?

Baca Selengkapnya

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.

Baca Selengkapnya

Profil Adnan Buyung Nasution , Anak Tukang Es Cendol Jadi Pendiri LBH

20 Juni 2023

Profil Adnan Buyung Nasution , Anak Tukang Es Cendol Jadi Pendiri LBH

Adnan Buyung Nasution kelahiran 20 Juni 1934. Anak tukang es cendol di Pasar Kranggan Yogyakarta itu menjadi sosok advokat ternama dan pendiri LBH.

Baca Selengkapnya

Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

11 Juni 2023

Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

2 Mei 2023

Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj menjelaskan tentang kawasan Asia Tenggara dari sudut pandang pelayar abad 9 dan 10.

Baca Selengkapnya

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

16 Maret 2023

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".

Baca Selengkapnya

NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

7 Februari 2023

NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meluncurkan buku bertajuk "Santri Indonesia di Tiongkok"

Baca Selengkapnya

Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

28 Januari 2023

Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

Buku itu dibuat, kata wartawan Tempo Arif Zulkifli, untuk mencoba memberikan insight dalam pemberitaan berbentuk reportase.

Baca Selengkapnya

Adnan Buyung Nasution dalam Kenangan Bambang Widjojanto: Seandainya Hari Ini ABN Masih Ada...

23 September 2022

Adnan Buyung Nasution dalam Kenangan Bambang Widjojanto: Seandainya Hari Ini ABN Masih Ada...

Bambang Widjojanto ingat betul Adnan Buyung Nasution yang memberinya jalan di LBH dan YLBHI kemudian. Begini kesannya terhadap pendekar hukum itu.

Baca Selengkapnya