Bantuan untuk Korban Banjir di Bima Mulai Disalurkan

Reporter

Editor

Sabtu, 26 Mei 2012 18:35 WIB

Wilayah Kabupaten Bima (diberi warna merah) Nusa Tenggara Barat. wikimedia.org

TEMPO.CO, Bima - Dinas Sosial Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengirimkan bantuan kepada korban banjir di empat kecamatan yang berada di wilayah bagian selatan Bima. Bantuan yang merupakan kiriman tahap pertama terdiri dari 150 hingga 300 pak berisi selimut, makanan, peralatan rumah tangga, dan perlengkapan pribadi.


Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, Abdul Wahab, menjelaskan pengiriman bantuan tidak mudah dilakukan. Apalagi ada sejumlah wilayah yang dilanda banjir masih dalam keadaan terisolasi akibat terputusnya jalan dan jembatan. Akibatnya pengiriman bantuan harus dilakukan secara estafet. “Jalan menuju lokasi tidak bisa dilewati,” kata Wahab, Sabtu, 26 Mei 2012.

Banjir yang terjadi Sabtu pagi, 26 Mei 2012, sekitar pulul 06.00 WITA terus berlangsung hingga pukul 17.00 WITA. Luapan banjir melanda lebih dari 70 persen kawasan di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kecamatan Belo, Langgudu, Woha, dan Kecamatan Palibelo.


Berdasarkan data sementara yang dihimpun Dinas Sosial, tercatat 14 rumah warga hanyut. 13 orang terluka. Seorang korban lainnya masih dinyatakan hilang.

Banjir juga menyebabkan 520 orang terpaksa mengungsi ke rumah kerabat di kecamatan lain. Ribuan rumah warga terendam banjir hingga setinggi satu meter. Selain itu jalan yang menghubungkan wilayah kecamatan yang dilanda banjir putus.
Wahab menjelaskan, bantuan yang ada sekarang ini sangat minim. Persediaan bantuan di gudang logistik Kabupaten Bima juga tidak memadai. Karena itu Pemerintah Provinsi NTB juga mengirimkan bantuan tanggap darurat bencana.

Hingga Sabtu sore, kata Wahab, sekitar 70 persen warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing seiring menyusutnya air sungai. Meski hujan lebat kembali mengguyur kemungkinan tidak akan terjadi banjir lagi karena air laut tidak dalam keadaan pasang.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Bima, Yan Suryadin, menjelaskan banjir yang melanda wilayah selatan Bima kali ini merupakan yang terbesar yang pernah terjadi. Untuk mengatasi agar tidak terjadi banjir tahun-tahun mendatang Pemerintah Kabupaten Bima telah membuat program normalisasi sungai di wilayah selatan yang dimulai sejak 1990.

Namun kenyataannya banjir masih terjadi terutama ketika curah hujan tinggi. Banjir serupa terjadi tahun 2011 lalu meski luas wilayah genangan tidak seperti saat ini.

Persoalan menjadi kian rumit karena pemukiman penduduk banyak berada di kawasan pinggir sungai yang letaknya pada dataran yang lebih rendah. Selain itu terjadi perusakan hutan di kawasn hulu, seperti di Desa Sambori, Kawuu dan Desa Teta

Sementara itu data Badan Penanggulan Bencana Daerah Kabupaten Bima mencatat sebanyak 15 rumah hanyut, 211 rusak berat, 73 rusak sedang, dan 201 rusak ringan. Kawasan terparah akibat banjir adalah Kecamatan Belo, dan Kecamatan Langgudu.



AKHYAR H M NUR

Advertising
Advertising

Berita terkait

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.

Baca Selengkapnya

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado

Baca Selengkapnya

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.

Baca Selengkapnya

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.

Baca Selengkapnya

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.

Baca Selengkapnya

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.

Baca Selengkapnya