Gerakan Oposisi Serukan Anti Mega-Akbar

Reporter

Editor

Kamis, 11 Maret 2004 19:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) Dita Indah Sari berjanji akan memelopori terbentuknya kekuatan oposisi untuk melawan kekuatan Megawati-Akbar Tandjung (PDI Perjuangan-Partai Golkar). Dalam dua pekan ini kekuatan itu akan dideklarasi dan dilanjutkan menggelar road show ke kota-kota besar.Dalam road show itu, rencananya kekuatan oposisi tersebut bakal mendatangi kampus-kampus di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, dan kota besar lainnya. "Kita masih yakin kekuatan mahasiswa bisa menjadi elemen penting dalam gerakan oposisi ini," ujar Dita di sela-sela acara diskusi yang digelar Radio 68H, di Jakarta, Kamis (11/3). Selain kampus, sasaran kampanye anti Megawati-Akbar adalah masyarakat miskin kota, korban penggusuran, dan masyarakat lainnya yang merasa sudah dikecewakan oleh Megawati-Akbar Tandjung. Bentuk konkret gerakan oposisi itu berupa kampanye untuk tidak memilih PDIP-Partai Golkar dalam pemilu, dan Megawati-Akbar dalam pemilihan presiden. Menurut Dita, PDIP dan Golkar saat ini merupakan persoalan bersama yang harus dilawan. Bebasnya Akbar Tandjung dalam kasus korupsi merupakan bukti dan pukulan bagi gerakan reformasi, sedangkan Megawati sediri dinilai sudah mengkhianati reformasi. "Artinya persekutuan PDIP-Golkar ini harus dihadapi dengan satu persatuan kaum oposisi." Dita menambahkan, turut serta dalam pembentukan gerakan oposisi ini sejumlah partai baru, organisasi gerakan, dan personal, seperti Partai Sarekat Islam (PSI), Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), Partai Rakyat Demokratik (PRD), Partai Demokrat Bersatu (PDB), FPNBI, Rizal Ramli, Meliono Suwondo, Sri Bintang Pamungkas, dan lainnya. Atas gagasan itu, mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli mendukung penuh gagasan tersebut. Dia bahkan menyerukan agar semua aktivis pergerakan, kelompok reformis yang berjuang sejak belasan tahun lalu, untuk turut serta dalam gerakan oposisi ini. "Ini sikap konkret yang jelas pada pemilu," ujar dia. Rizal memandang pemilu kali ini akan menjadi sia-sia dan hanya sekedar arak-arakan serta ritual politik untuk memilih anggota DPR baru. Setelah terbentuk, yang akan rugi tetap saja rakyat karena mereka tidak betul-betul berjuang untuk rakyatnya. Senada dengan Rizal, mantan pengurus DPP PDI Perjuangan Meliono Suwondo menyatakan dukungan penuh gerakan tersebut. Untuk itu, dalam pemilu kali ini kalau mau memilih partai, dia menyarankan memilih partai yang baru saja karena masih ada harapan. "Kalau pun partai yang baru lebih jelek yang ada paling tidak saya sudah berlaku adil. Kalau rakyat masih milih Mega itu namanya kebangetan." Ecep S. Yasa - Tempo News Room

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

14 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

23 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

24 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

25 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

27 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

33 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

39 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya