TNI dan Tentara Amerika Simulasi Tangani Letusan Semeru

Reporter

Editor

Rabu, 23 Mei 2012 20:17 WIB

Situasi pasar Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Minggu, (5/2) pagi ini, tetap normal seperti hari-hari biasanya pasca luncuran awan panas guguran lava pijar beberapa hari terakhir ini dangan jarak luncur hingga 2.500 meter dari bibir kawah. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Malang - Gunung Semeru meletus memuntahkan lahar panas ke sekitar lereng gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu. Lahar meleleh mendekati pemukiman warga yang mengancam keselamatan warga di Malang dan Lumajang. Lahar juga memacetkan arus lalu lintas di selatan Kabupaten Malang. Korban jiwa mencapai 18 orang, bahkan terjadi kekacauan dan kepanikan.

Material vulkanik berupa abu dan asap mencemari udara. Warga menyelamatkan diri dan meninggalkan pemukiman masing-masing. Ratusan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Angkatan Darat Amerika Serikat Wilayah Pasifik (USARPAC) membantu menolong korban.

"Ini merupakan simulasi penanganan bencana," kata Asisten Teritorial Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat, Letnan Kolonel Junaedi, Rabu, 23 Mei 2012. Pelatihan penanganan bencana dilaksanakan di terminal Rampal Kota Malang. Mereka dilatih menangani bencana untuk mengurangi korban jiwa.

Mereka secara tanggap menyelamatkan korban serta mendirikan tenda pengungsian. Rumah sakit lapangan juga didirikan untuk menanggulangi penyakit akibat bencana.

Program bertajuk pertukaran pakar tanggap bencana dilaksanakan 21-24 Mei. Kegiatan diikuti militer kedua negara juga melibatkan Palang Merah Indonesia serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Kerjasama tanggap bencana dengan Amerika berlangsung sejak enam tahun," ujar Junaedi.

Kegiatan tanggap bencana ini fokus terhadap penanganan bencana vulkanik dan tsunami. Kegiatan berlangsung selama empat hari dengan pola presentasi akademik, diskusi serta diakhiri dengan simulasi penanggulangan bencana.

Menurut Junaedi sistem penanggulangan bencana di Indonesia secara kelembagaan berjalan rapi dan berpengalaman menangani berbagai jenis bencana. "Program ini respon bersama antara sipil dan militer," ucapnya.

Selama pelatihan antara lain menggabungkan sistem komando insiden dan operasi bersama sipil-militer. Sehingga kedua negara mendapat informasi penting mengenai kebencanaan, model operasi regional, memperkuat sistem komunikasi dan berlatih skenario darurat bencana alam.

Sementara itu Kepala Operasi Militer G 9 USARPAC, Kolonel William R. Hollingsworth menjelaskan bahwa kerjasama militer ini untuk meningkatkan kapasitas penanganan bencana. Selain itu untuk belajar bersama terhadap penanggulangan bencana di kawasan Indonesia. "Amerika memiliki ahli yang bisa berbagi," tuturnya.

Tahap awal dilakukan pelatihan ruang sehingga tak membawa peralatan penanganan bencana. Sedangkan ke depan dipertimbangkan kegiatan lapangan penanaganan secara praktis.

Hadir dalam program ini Panglima Divisi 2 Kostrad, Mayor Jenderal Ridwan, Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Kristen F. Bauer, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Surono, dan Direktur Kesiapsiagaan Bencana BNPB, Medi Herlianto.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

20 hari lalu

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.

Baca Selengkapnya

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

20 Desember 2023

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

UAV Wing Loong-2H yang dikembangkan secara independen oleh Cina, dikerahkan untuk mendukung pekerjaan penyelamatan darurat pasca-gempa bumi di Gansu

Baca Selengkapnya

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

27 April 2023

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

Tempat evakuasi korban bencana sementara di Padang, Sumbar, rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

23 November 2022

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur Atep Hermawan Permana menjelaskan jasad korban dikeluarkan dari lubang beton dan langsung dibawa ke RSUD Sayang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

16 Januari 2021

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

TNI AL telah mengirim ratusan ton bantuan logistik ke Mamuju, Sulawesi Barat menggunakan Kapal Perang KRI Teluk Ende - 517.

Baca Selengkapnya

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

3 Januari 2020

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

Korban Banjir di Jalan Juanda, Margahayu, Kota Bekasi tak mendapat bantuan 36 jam. Bertahan di tengah banjir yang mengepung kediaman mereka.

Baca Selengkapnya

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

24 Desember 2018

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

Tim evakuasi menerima informasi bahwa masih banyak korban tsunami Banten yang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

12 Oktober 2018

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

Sarmin sudah datang ke Palu sejak H+4 gempa Palu untuk membantu proses evakuasi korban gempa dan membuka jalur evakuasi.

Baca Selengkapnya

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

11 Oktober 2018

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

Proses evakuasi korban gempa Palu akan dihentikan sore ini seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

11 Oktober 2018

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

Evakuasi korban gempa Palu direncanakan dihentikan sore ini seiring berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya