TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia prihatin terhadap maraknya intoleransi kebebasan beribadah. "Ini kebangkitan kelompok-kelompok agama dan etnis karena negara lemah dan hukum tidak berjalan," kata Wakil Ketua Komnas HAM Yosep Adi Prasetyo di kantornya, Senin, 21 Mei 2012.
Menurut Yosep, intoleransi antarumat beragama seperti yang terjadi sekarang ini tidak pernah terjadi pada zaman Orde Baru. "Karena Kopkamtib (Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban) sangat keras pada hal-hal yang berbau SARA (suku, agama, dan ras)."
Saat ini, kata Yosep, pemerintah tak perlu berbuat seperti yang dilakukan Kopkamtib. "Tapi minimal hukum berfungsi dan wibawa negara juga ada," ujar dia. "Sekarang wibawa negara tidak ada."
Intoleransi dalam beragama makin memanas setelah kisruh Gereja Filadelfia belakangan ini. Sekelompok orang menghadang dan menyerang jemaat yang hendak beribadah.
Kisruh bermula ketika pada bulan Desember 2009, Bupati Bekasi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) dengan nomor 300/675/Kesbangponlinmas/09 tertanggal 31 Desember 2009. Surat tersebut menerangkan penghentian kegiatan pembangunan dan kegiatan ibadah di gereja HKBP Filadelfia, yang terletak di RT 01 RW 09 Dusun III, Desa Jejalen Jaya, Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat.
Namun, putusan PTUN Bandung bernomor 42/G/2010/PTUN-BDG tertanggal 2 September 2010 serta Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta bernomor 255/B/2010/PT.TUN.JKT tertanggal 30 Maret 2011 menyatakan surat keputusan tersebut batal. Konsekuensinya, segel gereja harus dicabut dan bupati mengizinkan jemaat beribadah kembali.
Adapun di Bogor, kisruh GKI Yasmin sudah memasuki tahun ketiga. Hingga kini, kasus ini belum menunjukkan titik terang Mahkamah Agung menyatakan izin mendirikan bangunan GKI Yasmin sah. Masalahnya, Wali Kota Bogor tak memperlihatkan itikad untuk memenuhi putusan Mahkamah.
PRIHANDOKO
Baca juga:
Polisi Jangan Tunduk kepada Ormas Intoleran
Polri Jamin Keamanan Konser Lady Gaga
Dinas Pendidikan Bantah Siswa Syiah Diperolok Guru
Sikap Menteri Gamawan Melunak Soal Lady Gaga
Berita terkait
Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara
26 hari lalu
Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB
42 hari lalu
Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November
16 November 2023
Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.
Baca SelengkapnyaTerkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan
18 Juni 2023
Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang
24 Mei 2023
Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.
Baca SelengkapnyaNgabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama
1 April 2023
Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.
Baca SelengkapnyaKetua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama
16 Februari 2023
Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR
2 Februari 2023
Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.
Baca SelengkapnyaWakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan
16 November 2022
Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaSiswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng
28 Oktober 2022
Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.
Baca Selengkapnya