Maraknya Intoleransi, Negara Dianggap Lemah

Reporter

Editor

Senin, 21 Mei 2012 23:50 WIB

Korban peristiwa pelarangan ibadat HKBP Filadelfia Antowi Anwari (kanan) memperlihatkan baju yang dikenakan saat konfrensi pers di Jakarta, Minggu (6/5). Tantowi Anwari dari Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) menjadi korban penyerangan dan pemukulan massa FPI saat meliput peristiwa pelarangan ibadah terhadap jemaat HKBP Filadelfia di Bekasi. TEMPo/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia prihatin terhadap maraknya intoleransi kebebasan beribadah. "Ini kebangkitan kelompok-kelompok agama dan etnis karena negara lemah dan hukum tidak berjalan," kata Wakil Ketua Komnas HAM Yosep Adi Prasetyo di kantornya, Senin, 21 Mei 2012.

Menurut Yosep, intoleransi antarumat beragama seperti yang terjadi sekarang ini tidak pernah terjadi pada zaman Orde Baru. "Karena Kopkamtib (Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban) sangat keras pada hal-hal yang berbau SARA (suku, agama, dan ras)."

Saat ini, kata Yosep, pemerintah tak perlu berbuat seperti yang dilakukan Kopkamtib. "Tapi minimal hukum berfungsi dan wibawa negara juga ada," ujar dia. "Sekarang wibawa negara tidak ada."

Intoleransi dalam beragama makin memanas setelah kisruh Gereja Filadelfia belakangan ini. Sekelompok orang menghadang dan menyerang jemaat yang hendak beribadah.

Kisruh bermula ketika pada bulan Desember 2009, Bupati Bekasi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) dengan nomor 300/675/Kesbangponlinmas/09 tertanggal 31 Desember 2009. Surat tersebut menerangkan penghentian kegiatan pembangunan dan kegiatan ibadah di gereja HKBP Filadelfia, yang terletak di RT 01 RW 09 Dusun III, Desa Jejalen Jaya, Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat.

Namun, putusan PTUN Bandung bernomor 42/G/2010/PTUN-BDG tertanggal 2 September 2010 serta Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta bernomor 255/B/2010/PT.TUN.JKT tertanggal 30 Maret 2011 menyatakan surat keputusan tersebut batal. Konsekuensinya, segel gereja harus dicabut dan bupati mengizinkan jemaat beribadah kembali.

Adapun di Bogor, kisruh GKI Yasmin sudah memasuki tahun ketiga. Hingga kini, kasus ini belum menunjukkan titik terang Mahkamah Agung menyatakan izin mendirikan bangunan GKI Yasmin sah. Masalahnya, Wali Kota Bogor tak memperlihatkan itikad untuk memenuhi putusan Mahkamah.

PRIHANDOKO

Baca juga:
Polisi Jangan Tunduk kepada Ormas Intoleran
Polri Jamin Keamanan Konser Lady Gaga
Dinas Pendidikan Bantah Siswa Syiah Diperolok Guru
Sikap Menteri Gamawan Melunak Soal Lady Gaga

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

26 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

42 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya