Dinas Pendidikan Bantah Siswa Syiah Diperolok Guru  

Reporter

Editor

Senin, 21 Mei 2012 16:22 WIB

Sejumlah perempuan dan anak-anak pengikut aliran Syiah berada di tempat pengungsian di lapangan tenis indoor, Sampang, Madura, Jatim, Jumat (30/12). Sekitar 200 pengungsi berhasil dievakuasi pihak keamanan setelah pesantren beraliran Syiah di tiga lokasi dan dua desa, dibakar massa pada Kamis (29/12). ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Sampang - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Heri Purnomo, membantah siswa dari kelompok Syiah yang bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 4 Karang Gayam diperlakukan buruk oleh teman dan gurunya, seperti diperolok sebagai anak aliran sesat. “Tidak benar itu. Saya sudah cek sendiri,” katanya kepada Tempo, Senin, 21 Mei 2012.

Heri menjamin anak-anak Syiah tidak akan dianaktirikan selama berada di lingkungan sekolah. Sebab, tugas sekolah adalah mendidik siswa menjadi cerdas sekalipun mereka adalah anak-anak dari penganut Syiah. “Kami mempertanyakan hasil investigasi sejumlah lembaga soal kasus cemooh di SDN karang Gayam,” ujarnya.

Menurut Heri, para guru di SDN 4 Karang Gayam tidak terlalu mengerti soal konflik antara penganut Syiah dan penganut Sunni yang berujung kerusuhan di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, 29 Desember 2011 lalu. Heri menduga cemooh terhadap anak-anak Syiah terjadi di luar sekolah. “Kalau kejadiannya di luar sekolah, itu di luar kewenangan sekolah,” ucap Heri.

Heri meminta pihak manapun untuk mengecek langsung kondisi siswa Syiah di Karang Gayam. “Mereka bermain dan berbaur satu sama lain, tidak ada pengucilan,” katanya. Namun Heri tidak membantah adanya puluhan siswa Syiah yang pindah ke sekolah lain. Menurut Heri, kepindahan mereka bukan karena diperolok. “Mereka pindah ke Surabaya atas permintaan orang tuanya sendiri,” katanya.

Sebelumnya kepada Tempo, salah satu pemuka Islam Syiah Sampang, Ustad Iklil, mengatakan sebanyak 40 siswa kelas 3 dan kelas 4 SD Negeri 4 Karang Gayam dari keluarga Syiah terpaksa pindah ke sekolah lain karena tidak betah diolok-olok sebagai anak aliran sesat. “Kami patungan biaya untuk memindahkan mereka ke sekolah lain,” katanya.

Adapun siswa keluarga Syiah yang duduk di kelas 5 dan kelas 6 diminta tetap bertahan dan tidak menghiraukan cercaan dan hinaan. Namun, setelah lulus mereka akan melanjutkan pendidikan ke daerah lain di luar Sampang. “Anak saya dan anaknya Ustad Tajul juga masih bertahan. Salah seorang anak saya baru saja ukit ujian nasional,” kata Ustad Iklil memaparkan.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .

Baca Selengkapnya

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.

Baca Selengkapnya

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang

Baca Selengkapnya

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.

Baca Selengkapnya

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.

Baca Selengkapnya