Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan

Reporter

Editor

Minggu, 7 Maret 2004 21:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: BANDUNG- Seluruh pedagang sapi di kota Bandung mogok jualan. Aksi yang digelar mulai hari minggu (7/03) hingga sabtu (13/03) ini dipicu kenaikan harga daging sapi, sebesar Rp 2000 per kilogram. Kenaikan harga tersebut akibat dikenakannya biaya potong Rp 2000 per kilogram. Dalam surat edaran AsosiasiPedagang Sapi Potong Indonesia (APDASI), disebut aksi mogok ini merupakan hasil kesepakatan sekitar 250 pedagang di sapi potong Bandung. Selain berhenti menjual kepada komsumen, APDASI juga membekukan aktifitas di rumah jagal, serta import daging.Dalam surat yang ditandatangani Ketua APDASI DadanIskandar, pedagang sapi mengaku terus merugi jikakondisi dibiarkan. Menurut salah satu pedagang sapi,Yana, meski kenaikan harga sebesar Rp 2000, akibatnya terasa sekali bagi para pedagang daging sapi. "Daya beli konsumen menurun," kata Yana. Harga dagingsapi yang harus dibeli pengecer seperti Yana, biasanyahanya 24 ribu per kilo. "Sekarang bisa sampai 26-27ribu per kilonya," ujar Yana. Jatuhnya kepadakonsumen, daging bisa dilepas dengan harga 36-38 ribuper kilogram.Dari pantauan Tempo News Room di pasar Kosambi, hariminggu siang (7/03), kios daging sapi nampak sepi.Selain sepi aktivitas, bau darah sapi yang biasanyamenyengat hidung, berkurang drastis. Yangtertinggal hanya pedagang daging domba, ayam dan babi.Melihat kosongnya kios daging sapi, beberapa calonpembeli bingung. Yang paling bingung adalah pedagang bakso. Dariketerangan beberapa pedagang sapi di kosambi, tukangbakso sudah menyerbu pasar komsabi sejak jam empat subuh.Namun karena ada pengurus APDASI yang berjaga disana,tukang bakso kembali dengan tangan hampa. Pengurus APDASI juga menggembok seluruh rumah jagaldi Kota Bandung. Karena pasokan terputus, tukang bakso dan konsumen rumah tangga dirugikan. Kata Yana, aksi mogok ini berlaku pula bagi pasokan daging ke rumah sakit. "Seperti ke Rumah Sakit Boromeus," ujar Yana.Menanggapi pemogokan para pedagang daging sapi,Walikota Bandung Dada Rosada mengatakan kalaupengendalian harga daging ini bukan kewenangan daerah.Tapi pemerintah pusat. "Selain itu, fluktuasi hargakan karena pasar," ujar Dada kepada wartawan diBandung, Mingu (7/03). Sedangkan soal biaya potong yang naik dan dipersoalkanpedagang, Dada mengatakan itu hanya salah satu variabel saja. "Walaupun sudah di-perda-kan, biaya itu hanya salah satu variabel dari kenaikan ini," katanya.Meski begitu, kata Dada, pihaknya berjanji akanmeninjau kembali perda tentang biaya potong itu kalaudirasa memberatkan. "Adanya kenaikan, itu kanberdasarkan kondisi yang ada saat itu. Kalau dalamperkembangannya kemudian ada fluktuasi harga yangmeningkat sehingga membebani masyarakat, khususnyapara pedagang, kami bisa saja meninjau kembali perdaitu. Kenapa tidak," kata Dada.Meyinggung tentang isu bahwa kenaikan biaya potong itukarena ada upaya untuk menaikkan harga daging sapisehingga masyarakat beralih ke daging ayam, Dadamembantahnya. Seperti diketahui, harga daging ayamsempat merosot drastis seiring merebaknya flu burung."Bukan begitu. Kalau sekarang daging sapi itu sulitditemukan di lapangan, untuk sementara kamimenganjurkan masyarakat untuk mengkonsumsi daging ayamdulu. Yang ada aja dulu, kan proteinnya sama,"katanya. Sambil menganjurkan masyarakat untukmengkonsumsi daging ayam, kata Dada, pihaknya akanmenyelesaikan masalah ini. "Para pengusaha juga kanharus dilindungi," ujarnya.Menurut Dada, Rabu (3/3/) lalu, sempat diadakanpertemuan antara para pengusaha daging sapi denganpemkot Bandung. Pertemuan ini, kata Dada, untukmenyikapi kenaikan harga daging sapi yang ada dipasaran. "Kenyataan sekarang harga daging (sapi) hidupdengan daging yang sudah dipotong kan lebih mahal yanghidup. Jadi pengusaha itu kan rugi. Bobby Gunawan/Rana Akbari Fitriawan

Berita terkait

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

3 menit lalu

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Jerome Polin Luluskan Permintaan, Unggah Foto Dukung Irak Melawan Timnas U-23

5 menit lalu

Jerome Polin Luluskan Permintaan, Unggah Foto Dukung Irak Melawan Timnas U-23

Jerome Polin meluluskan permintaan netizen untuk memberikan dukungan kepada Irak agar Timnas U-23 menang lantaran dianggap pembawa sial.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

5 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

Warga Israel yang tinggal di wilayah pendudukan, menyerang dua konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza dari Yordania.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

6 menit lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

9 menit lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

11 menit lalu

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

SPK adalah serikat pekerja kampus mewadahi pekerja di bidang atau sektor pendidikan tinggi dengan meningkatkan kesejahteraan seluruh pekerja di kampus

Baca Selengkapnya

Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

13 menit lalu

Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

Drama terbaru Jang Ki Yong setelah wamil The Atypical Family akan tayang Sabtu-Minggu mulai 4 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

13 menit lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

14 menit lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

16 menit lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya