TEMPO.CO , Jayapura: Kepolisian Daerah Papua mengantisipasi rencana pengibaran Bendera Bintang Kejora di Jayapura oleh Organisasi Papua Merdeka. Pengibaran selama tiga hari dalam rangka memperingati kemerdekaan Papua pada 1 Juli.
“Itu tidak dibenarkan. Kalau melanggar aturan, sudah pasti akan diproses. Kita ini negara hukum,” kata Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Boni Tampoi, Rabu, 9 Mei 2012.
Ia mengatakan usaha mengibarkan Bintang Kejora dilakukan mereka yang tidak puas dengan pemerintah. “Sehingga mau saja berbuat begitu, ya soal antisipasi, kita akan selalu bersiaga,” ujarnya.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Ajun Komisaris Besar Yohanes Nugroho Wicaksono mengajak warga tidak terprovokasi dengan rencana pengibaran. “Kita mau bilang apa, yang jelas, semua masyarakat awam harus ikut menjaga keamanan, jangan ikut-ikutan dengan yang tidak benar,” ucapnya.
Pengibaran Bintang Kejora berdasar Instruksi Koordinator Umum Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka, Lambert Pekikir, Nomor 01-A/INGS/MB/OPM-TPN/TP/I/2012.
Pengibaran selama tiga hari sekaligus menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jayapura. SBY rencananya membuka Raimuna Nasional X di Bumi Perkemahan Jayapura, 25 Juni-1 Juli 2012. “Kita akan sambut (SBY) dengan Bintang Kejora, persoalan Papua tidak dapat diselesaikan dengan kedatangan Presiden Indonesia, itu keliru,” kata Pekikir.
Ia mengatakan, Presiden tak dapat menentukan nasib Papua untuk sejahtera. “Papua adalah bangsa sendiri, kami yang akan menentukan ke depan, saya sudah bilang bahwa masalah Papua hanya dapat diselesaikan lewat perundingan internasional, bukan antara Indonesia dan Papua,” ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 50 Bintang Kejora dikibarkan warga Papua di Kabupaten Kepulauan Yapen, Jumat, 20 April 2012. Aksi itu sebagai dukungan atas peluncuran International Parlementarian of West Papua (ILWP) di Amerika. Di Manokwari, puluhan bendera Papua juga mewarnai unjuk rasa memprotes masuknya Papua ke NKRI, 1 Mei lalu.
JERRY OMONA
Berita terkait
Lima dari Enam Aktivis Papua Akhirnya Bebas Hari Ini
26 Mei 2020
Lima dari enam orang aktivis Papua yang dipenjara atas tuduhan percobaan makar akhirnya bebas hari ini, Selasa, 26 Mei 2020.
Baca SelengkapnyaTak Jadi Jalani Asimiliasi, Aktivis Papua Tunggu Bebas Murni
15 Mei 2020
Pembebasan dengan mekanisme asimilasi terhadap lima aktivis Papua terpidana kasus makar hingga kini belum jelas.
Baca SelengkapnyaSidang 6 Aktivis Papua, Pemilik Mobil Komando: Tak Bisa Cari Uang
13 Maret 2020
Siswoyo, pemilik mobil komando yang dipakai 6 orang aktivis Papua saat berdemo di Istana Negara menceritakan keluh kesahnya saat bersaksi di PN Jaksel
Baca SelengkapnyaPelapor Aktivis Papua Surya Anta Bersaksi di Pengadilan
3 Februari 2020
Saksi pelapor aktivis Papua Surya Anta Cs bersaksi di pengadilan untuk enam terdakwa kasus pengibaran bendera Bintang Kejora di depan istana.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Makar Lepas Koteka: Negara Selalu Memaksa Orang Papua...
20 Januari 2020
Dua terdakwa kasus makar akhirnya menanggalkan pakaian adat Papua, koteka, lantaran majelis hakim disebut enggan memulai persidangan.
Baca SelengkapnyaTerancam Bui 20 Tahun, Aktivis Papua: Aksi Demo Itu Hak Politik
20 Desember 2019
Terdakwa salah satu aktivis Papua Paulus Suryanta Ginting, heran dengan tuduhan yang ditujukan kepadanya dan 5 terdakwa lain.
Baca SelengkapnyaIstri Aktivis Papua Beberkan Kondisi Suami di Tahanan Mengenaskan
2 Desember 2019
Lucia Fransisca, istri dari Surya Anta Ginting, aktivis Papua yang ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, menuturkan soal kondisi suaminya.
Baca SelengkapnyaPengacara 6 Aktivis Papua Duga Polisi Singgung Rasial, Detilnya?
2 Desember 2019
Pengacara Tim Advokasi 6 aktivis Papua mengungkap adanya dugaan tindak diskriminatif oleh polisi saat menangkap salah satu mahasiswi.
Baca SelengkapnyaSidang 6 Aktivis Papua, Pengacara Beberkan Fakta Penangkapan
2 Desember 2019
Pengacara 6 aktivis Papua yang ditahan oleh Polda Metro Jaya sejak Agustus lalu membacakan permohonan praperadilan dalam persidangan hari ini.
Baca SelengkapnyaPenyebab Praperadilan Pengibaran Bendera Bintang Kejora Ditunda
25 November 2019
Sidang perdana gugatan praperadilan kasus pengibaran bendera Bintang Kejora enam aktivis Papua kembali ditunda hingga Senin, 2 Desember 2019.
Baca Selengkapnya