12 Radar Bantuan Amerika Adalah Mata-mata?  

Reporter

Editor

Rabu, 9 Mei 2012 10:47 WIB

Radar menara pengawas lalu lintas udara Siberia yang menangkap kehadiran UFO. (dailymail)

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat menduga pemberian bantuan 12 radar sistem pengamanan laut dari Amerika Serikat adalah alat yang berfungsi memata-matai kekuatan Indonesia.

Menanggapi hal ini, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Hartind Asrin membantahnya. Ia menyatakan pemasangan 12 radar sistem pengamanan laut bantuan Amerika Serikat bertujuan untuk mengawasi kapal yang melintas di Selat Malaka dan Pulau Sumatera. Soalnya, Selat Malaka merupakan salah satu wilayah perairan yang memiliki aktivitas paling padat di dunia.

"Tidak ada maksud yang lain. Tidak ada maksud dia (Amerika) mau memata-matai Indonesia," kata Hartind di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa 8 Mei 2012, malam. "Semua (anggota TNI) Angkatan Laut yang menjaga radar di sana."

Meskipun berbentuk bantuan, Hartind menganggap pemberian radar itu tak mengganggu kedaulatan Indonesia.

"Prinsipnya, kalau peralatan tidak apa-apa, asal jangan orangnya. Misalnya, orang Amerika yang mengawasi radar, itu tidak boleh. Bisa di-copy, direkam sama dia," kata Hartind.

Hartind menjelaskan, 12 radar itu untuk mendeteksi benda yang ada di permukaan laut. Radar-radar itu juga tidak terkoneksi ke satelit dengan tujuan tertentu.

Hartind membantah jika data di radar-radar tersebut terekam oleh Amerika lewat pangkalan militer Pentagon. "Dalam kerja sama pertahanan kami selalu mengatakan jangan ada operator dari luar," ujarnya.

Sebelumnya, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat RI Tjahjo Kumolo menyatakan Indonesia perlu mewaspadai pemberian bantuan 12 radar sistem pengamanan laut dari Amerika Serikat karena alat ini bisa berfungsi memata-matai kekuatan Indonesia.

"Yang saya pahami masalah radar itu memang merupakan bantuan Amerika Serikat, tetapi saya tengarai bantuan tersebut pasti ada tujuan politiknya dalam rangka mengontrol wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," kata Tjahjo.

PRIHANDOKO

Berita terkait

Bamsoet Ajak Investasi Pembangunan Pabrik Bubuk Mesiu di Indonesia

29 November 2023

Bamsoet Ajak Investasi Pembangunan Pabrik Bubuk Mesiu di Indonesia

Bambang Soesatyo mendukung rencana kerjasama antara perusahaan nasional Sapta Indonesia dan NRC Thailand untuk mendirikan sebuah fasilitas produksi bubuk mesiu atau gun powder yang sangat dibutuhkan dunia di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Turki, Bahas Kerja Sama Industri Pertahanan

23 Juli 2020

Prabowo ke Turki, Bahas Kerja Sama Industri Pertahanan

Keberangkatan Prabowo ke Turki terkait kerja sama industri pertahanan ini merupakan kali kedua.

Baca Selengkapnya

Wiranto Jamu Dubes Hungaria Bahas Kerja Sama Teknologi Pertahanan  

10 Agustus 2017

Wiranto Jamu Dubes Hungaria Bahas Kerja Sama Teknologi Pertahanan  

Menkopolhukam Wiranto menjamu Dubes Hungaria untuk Indonesia, Judit Nemeth Pach, untuk membahas kerja sama bidang teknologi pertahanan.

Baca Selengkapnya

Sebut Nato Usang, Trump Kembali Dikritik

17 Januari 2017

Sebut Nato Usang, Trump Kembali Dikritik

Juru bicar Nato, Oana Lungescu, menilai keberadaan Nato dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Airbus Kurangi 136 Ribu Pekerja di Prancis dan Jerman  

30 November 2016

Airbus Kurangi 136 Ribu Pekerja di Prancis dan Jerman  

Airbus mengumumkan pengurangan lebih dari 1.000 pekerja di Eropa dan menutup salah satu pabriknya sebagai bagian dari program restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kembanggkan Industri Pertahana

4 November 2016

Indonesia Kembanggkan Industri Pertahana

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno menegaskan Indonesia harus mampu mengembangkan industri peralatan pertahanan

Baca Selengkapnya

Inggris Alih Teknologi Pertahanan dengan Indonesia  

3 November 2016

Inggris Alih Teknologi Pertahanan dengan Indonesia  

Inggris siap bekerjasama dengan Indonesia dalam soal transfer teknologi pertahanan demi mewujudkan kerjasama berkesinambungan

Baca Selengkapnya

Pindad dan Turki Bikin Tank Medium, Begini Kemampuannya  

3 November 2016

Pindad dan Turki Bikin Tank Medium, Begini Kemampuannya  

Program pengembangan bersama ini menghasilkan desain tank medium yang memiliki kemampuan balistik dan anti-ancaman mutakhir.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Laut Se-Asia Pasifik Bahas Hukum Perang  

19 September 2016

Perwira Angkatan Laut Se-Asia Pasifik Bahas Hukum Perang  

Surabaya menjadi tuan rumah dalam acara workshop berskala international yang membahas Hukum Konflik Bersenjata di Laut.

Baca Selengkapnya

Peminat Pesawat N219 Berlimpah, Nasir Belum Gagas Ekspor

7 Agustus 2016

Peminat Pesawat N219 Berlimpah, Nasir Belum Gagas Ekspor

Proses sertifikasi memasuki bagian terakhir pesawat N219.

Baca Selengkapnya