TEMPO Interaktif, Jakarta: Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, meminta kepada pihak manapun untuk menunjukkan bukti mengenai keterlibatan TNI dalam kasus Timika. "Sampaikan kebenaran kalau memang ada, karena kebenaran penting untuk martabat bangsa," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, Rabu (25/2).Endrairtono menjelaskan, jika kebenaran menunjukkan anggota TNI terlibat dalam kasus penembakan warga negara Amerika di Timika, maka akan ditindak dengan sanksi hukum. Tapi, lanjutnya, jika tidak terbukti, bisa meruntuhkan moril prajurit. "Opini di dunia internasional, militer yang biadab, menunjukkan bangsa yang biadab," katanya.Untuk mengklarifikasi keterlibatan TNI ini, Endriartono awalnya mengajak pihak kepolisian untuk melakukan investigasi bersama. Hasil investigasi menunjukkan tidak adanya keterlibatan senjata. "Tapi Amerika tidak bisa terima dan tetap menuduh TNI terlibat," jelasnya. Akhirnya, kata Endriartono, pihak TNI melibatkan FBI untuk investigasi kasus ini. Menurutnya, keputusan melibatkan FBI sangat dilematis. "Kedaulatan terganggu tapi di sisi lain harus mengembangkan opini positif," ujarnya. Endriartono menjelaskan, hasil investigasi FBI belum menemukan adanya indikasi keterlibatan TNI. "Saya desak mereka (FBI) untuk mengeluarkan statement hasil investigasinya," katanya. Menurut Endriartono, TNI sendiri berharap kasus ini dapat segera berakhir. Sehingga, lanjutnya, kasus ini tidak terus menjadi polemik yang dapat merupakan batu sandungan dalam hubungan baik antar aparat negara. Dewi Retno - Tempo News Room
Bamsoet Terima Dominique Plewes, Dukung Peningkatan Kerja sama Indonesia - AS
2 September 2022
Bamsoet Terima Dominique Plewes, Dukung Peningkatan Kerja sama Indonesia - AS
Del Mar Country Club telah memiliki sejarah panjang sebagai tempat berkumpulnya para tokoh bisnis, politik, militer, dan akademis yang berpengaruh di Amerika Serikat.