Di Bandara Berlin, Rombongan Anggota DPR 'Rumpi' Tempat Belanja
Jumat, 27 April 2012 06:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Selama dua hari, pada 23-25 April 2012, anggota Komisi Pertahanan DPR melakukan kunjungan kerja ke Berlin, Jerman. Dalam acara tersebut, mereka kedapatan pelesiran ke Kaufhaus des Westens (KaDeWe), pusat perbelanjaan termewah di Kudam, Berlin Barat. Juga ke Lafayette, salah satu galeri perbelanjaan ternama di Berlin.
Sejak kapan KaDeWe juga menjadi bagian dari kunjungan kerja ini? Rupanya, begitu mendarat di Bandar Udara Internasional Tegel, Berlin, rombongan itu berembuk untuk menentukan tempat mana saja yang hendak disinggahi.
Dari kejauhan, anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) mengawasi kedatangan anggota dewan tersebut. PPI Berlin membentuk tim yang menginvestigasi kegiatan anggota DPR di Jerman. "Sejak dari bandara, mereka sudah membentuk tim untuk mengunjungi tempat yang hendak dituju," kata Syafiq Hasyim, Rois Syuriah Pengurus Cabang Istimewa NU Jerman, Kamis, 26 April 2012.
Presidium PPI Berlin Wony Utami menuturkan, ada sepuluh anggota Komisi 1 yang ke Jerman. Sebagian dari mereka tiba di Jerman pada Senin, 23 April 2012 lalu dan sebagian lagi sehari kemudian.
Dalam daftar, di antaranya ada Tri Tamtomo dari PDI-Perjuangan, Nurhayati Ali Assegaf, Hayono Isman, dan Vena Melinda, dari Partai Demokrat. Ada juga Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnain, Muchammad Ruslan, Neil Iskandar Daulay, Tantowi Yahya, dan Yorrys Raweyai dari Partai Golkar. Satu lagi Luthfi Hasan Ishaaq dari Partai Keadilan Sejahtera.
Menurut Wony, pada saat tiba, sebagian dari mereka ditemukan berjalan-jalan ke KaDeWe dan Lafayette. "Mereka jalan-jalan tidak sama-sama, tapi pisah-pisah," katanya. Di antara mereka, kata Wony, ada yang membeli dasi dan baju. Ada juga yang menenteng tas belanjaan. "Tapi kami tidak tahu apa saja isinya."
Rombongan para politikus tersebut juga menginap di hotel berbintang lima, Intercontinental Hotel. Mereka membawa serta istri ataupun suaminya. Di antara mereka ada juga anak yang masih berusia remaja. "Cuma kami tidak tahu anak siapa," kata Wony.
Seingat mereka, Tantowi Yahya membawa serta istrinya dan Vena Melinda didampingi suami. "Kami tidak tahu semuanya karena istri-istri mereka bergabung dengan istri-istri di Kedutaan," kata Syafiq Hasyim, Rois Syuriah PCI NU Jerman.
Agenda dinas Komisi 1 di Jerman hanya ada tiga kegiatan. Sesuai dengan penyampaian Komisi 1 ketika menggelar ramah-tamah di Kedutaan Besar RI pada Selasa malam waktu setempat, mereka menggelar pertemuan dengan parlemen Jerman dan berkunjung ke pabrik tank Leopard. Satu lagi agenda mereka adalah menggelar ramah-tamah di KBRI.
"Ramah-tamah ini pun terlambat sekitar dua jam," kata Wony. Ramah-tamah itu dijadwalkan pukul 18.30 waktu setempat, tapi baru dimulai pukul 20.00 WIB. "Kami tidak tahu sampai jam berapa karena kami memilih meninggalkan tempat tersebut," kata Wony.
Syafiq menilai, kunjungan ini kurang efektif. Di samping menghabiskan banyak biaya dengan menempuh perjalanan jauh, kegiatan tersebut dilakukan sangat singkat. "Bisa dibayangkan, apa yang dapat dilakukan dalam satu-dua hari di Berlin," ujarnya.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terkait
Di Berlin, Komisi I DPR ke Pusat Fashion Lafayette
Video Protes PPI Jerman: DPR Seperti Orang Kampung
Inilah 10 Anggota DPR yang Ditolak di Jerman
PPI Jerman Tolak Kunjungan Anggota DPR