TEMPO.CO, Sampang - Pelaku perusakan dan pembakaran kompleks pesantren beraliran Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, ternyata sudah bebas dari tahanan. "Ya dia memang sudah bebas," kata Kepala Pengadilan Negeri Sampang Purnomo Amin Tjahjo kepada Tempo, Rabu 25 April 2012.
Musikrah, 50 tahun, menurut staf humas Pengadilan Syihabuddin, memang sudah bebas sejak 10 April lalu seusai vonis. Saat itu Musikrah divonis 3 bulan 10 hari. "Dengan dikurangi masa penahanan, dia langsung bebas," katanya.
Syihabuddin mengungkapkan vonis ringan itu diberikan karena fakta-fakta yang terungkap di pengadilan menunjukkan Musikrah tidak terbukti melakukan pembakaran pesantren syiah.
Saat pembakaran terjadi 29 Desember 2011 lalu, kata dia, Musikrah alias Pak Adi Putra memang ada di lokasi. Namun saat dia tiba pembakaran sudah terjadi. "Dia hanya membantu merobohkan dinding yang mau roboh, menebang pohon pisang, dan menarik ranting mangga sampai patah. Itu saja yang dilakukannya," ujar Syihab.
Melihat berbagai fakta itulah, ujar dia, dalam memvonis majelis hakim memilih Pasal 170 ayat 1 KUHP ketimbang Pasal 187 KUHP tentang secara terbuka melakukan kekerasan pada barang. "Pasal 170 hakim anggap lebih pas diterapkan sesuai dengan fakta yang terungkap di persidangan," katanya.
Sementara itu, mengenai tidak tersentuhnya pelaku pembakaran, Syihabuddin enggan berkomentar banyak. "Kami hanya memproses terdakwa yang diajukan, soal pelaku lain di luar kewenangan kami," ujar dia.
Salah satu pemuka Islam Syiah, Sampang Ustad Iklik Al-milal, sebelumnya mengaku heran kenapa hanya Musikrah yang ditahan polisi. "Padahal ada tujuh orang yang kita laporkan, tapi tidak ditangkap," katanya.
Iklil sendiri mengaku tidak mengenal Musikrah. "Musikrah bukan warga Nangkernang. Padahal pelaku pertama penyerangan warga Nangkernang," ujar dia.
Adapun pemimpin pesantren beraliran Syiah itu, Tajul Muluk, kini tengah diadili di pengadilan yang sama dengan tudingan penodaan agama dan dituntut 6 tahun penjara.
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama
27 Juni 2019
Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
20 Februari 2018
Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.
Baca SelengkapnyaKasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran
26 September 2017
Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.
Baca SelengkapnyaRusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi
26 September 2017
Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang
26 September 2017
Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .
Baca SelengkapnyaKasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...
26 September 2017
Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKomnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut
25 September 2017
Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.
Baca SelengkapnyaPria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun
25 September 2017
Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang
Baca SelengkapnyaSisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.
Baca SelengkapnyaBegini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.
Baca Selengkapnya