TEMPO.CO, Sumenep - Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menyatakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumenep dinilai sebagai lembaga yang banyak melakukan kekerasan terhadap jurnalis.
"Antara pertengahan tahun 2011 sampai April 2012 ini, sudah dua kasus kekerasan terhadap jurnalis dilakukan anggota Dewan," kata Sekretaris PWI Sumenep Rifai, Sabtu, 14 April 2012.
Kejadian pertama, kata Rifai, pada Mei 2011 lalu. Saat itu anggota Komisi B DPRD Sumenep, Syamsul Maarif, mengusir puluhan wartawan yang hendak meliput pertemuan di Komisi Energi tersebut.
Kejadian terbaru pada Jumat, 13 April kemarin, menimpa wartawan TV lokal Madura Chanel, Ahmat Sa'i. Korban mengalami intimidasi, disekap, dan diancam akan dibunuh oleh Ketua Komisi D dari Fraksi PPP DPRD Sumenep, Ahmat Subaidi.
"Untuk lembaga lainnya masih bersahabat dengan wartawan," ujar Rifai. Dia mengatakan, dalam kasus kekerasan terhadap jurnalis di Sumenep, pihaknya tidak ingin langsung menempuh jalur damai agar anggota Dewan berpikir dua kali untuk mengintimidasi wartawan.
"Kasus sebelumnya berakhir damai, tapi sekarang terulang lagi. Kita akan mensomasi dulu. Kalau tidak direspons, akan kita bawa ke jalur hukum," katanya.
Kepada Tempo, Ketua Komisi D DPRD Sumenep Ahmat Subaidi, yang diduga mengintimidasi wartawan, membantah melakukan kekerasan, apalagi sampai menyekap dan mengancam membunuh. "Itu perilaku preman, tidak benar saya begitu," katanya. Subaidi pun mengaku memiliki saksi bahwa dirinya tidak melakukan kekerasan kepada wartawan. "Saya memang biasa bergurau dengan wartawan, kadang dengan berpura-pura memaki," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumenep Hunain Santoso belum dapat dikonfirmasi soal penilaian PWI Sumenep atas lembaga wakil rakyat tersebut.
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang
31 hari lalu
Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.
Baca SelengkapnyaJurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal
31 hari lalu
"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi
31 hari lalu
Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.
Baca SelengkapnyaAJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung
27 November 2023
AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku
Baca SelengkapnyaKekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam
17 Agustus 2023
Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.
Baca SelengkapnyaWartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi
29 Juli 2023
Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan
Baca SelengkapnyaPolda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar
27 Juli 2023
Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar
Baca SelengkapnyaJurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku
27 Juli 2023
Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan
Baca SelengkapnyaBaru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim
6 Juni 2023
Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.
Baca SelengkapnyaLaporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan
21 Mei 2023
Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.
Baca Selengkapnya