Pemerintah Tolak Swastanisasi Penyelenggaraan Haji  

Reporter

Editor

Kamis, 12 April 2012 16:34 WIB

Beberapa jamaah haji Indonesia menggunakan kursi roda usai mengerjakan ibadah Umrah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, (22/10). Jasa kursi roda tersebut sekitar 150 Riyal dan akan meningkat ketika puncak pelaksanaan ibadah haji. ANTARA/Saptono

TEMPO.CO, Surakarta - Kementerian Agama menolak dengan tegas ide penyelenggaraan haji diambil alih oleh swasta. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bachrul Hayat mengatakan pemerintah tetap menjadi operator dan regulator karena haji menyangkut hajat hidup orang banyak.

“Tidak ada rencana pemisahan antara operator dan regulator. Pemerintah tetap menjalankan fungsi keduanya sesuai amanat undang-undang,” katanya kepada wartawan usai menjadi pembicara dalam seminar internasional tentang manajemen haji di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Kamis, 12 April 2012.

Menurut dia, jika penyelenggaraan haji dipegang swasta, bisa dipastikan ada kenaikan biaya haji antara 25-30 persen. “Sebab, swasta pasti melanggar prinsip nirlaba,” ujarnya.

Sementara jika dipegang pemerintah, dia mengklaim jemaah calon haji hanya membayar 70 persen dari total kebutuhan haji karena 15-17 persen biaya ditanggung dari hasil dana manfaat dan 12-13 persen dibiayai APBN. “Pemerintah sebenarnya sudah mensubsidi jemaah haji. Misalnya untuk pemondokan. Yang harusnya bayar 3.700 dolar, jemaah haji hanya membayar 3.150 dolar,” katanya.

Dalam seminar itu, guru besar Suez Canal dari Mesir, Muhammad Dawood, mengatakan penyelenggaraan haji di Mesir ditangani swasta. “Pelayanannya sangat memuaskan,” ucapnya. Menurut dia, pihak swasta mampu menyelenggarakan ibadah haji dengan sangat bagus.

Dawood menambahkan, sistem pemberangkatan di Mesir dilakukan dengan cara undian. Kuota yang ada diundi dan masyarakat yang mendapat jatah bisa memutuskan berangkat atau tidak. Yang siap berangkat baru membayar kepada penyelenggara haji.

Bachrul mengingatkan Indonesia pernah punya pengalaman menunjuk swasta sebagai penyelenggara haji pada 1952. Saat itu sebagai penyelenggara adalah PT Pelayanan Arafat. Kemudian pada 1959 dilakukan oleh Yayasan Penyelenggara Haji Indonesia.

“Tapi keduanya kolaps. Melihat hal itu, pemerintah ambil alih mulai 1985 sampai sekarang,” ujarnya. Untuk swasta, saat ini diberi kesempatan menyelenggarakan haji khusus.

Soal undian seperti di Mesir, dia mengatakan Indonesia pernah melakukan sistem serupa pada 1960-1970. “Tapi saat itu terjadi jual beli kuota. Akhirnya pemerintah memilih sistem antre sampai sekarang,” katanya.

Dengan sistem antre, kata Bachrul, ada kepastian untuk berangkat. Sementara untuk undian, tidak ada kepastian. “Coba kalau ada yang usianya lanjut, kasihan karena tidak pasti. Sementara dengan antrean, mereka bisa didahulukan,” ujarnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Tertinggal di Mekah, Jemaah Haji Jember Wafat

9 Desember 2013

Tertinggal di Mekah, Jemaah Haji Jember Wafat

Almarhum termasuk kelompok terbang 61 asal Kecamatan Silo.

Baca Selengkapnya

Pesta Lampion Sambut Jemaah Haji Sumenep

8 November 2013

Pesta Lampion Sambut Jemaah Haji Sumenep

Beragam cara unik menyambut para haji baru.

Baca Selengkapnya

Rachel Maryam Banyak Kemudahan Menunaikan Haji  

3 November 2013

Rachel Maryam Banyak Kemudahan Menunaikan Haji  

Rachel Maryam dan suaminya, Edwin, banyak mendapat kemudahan sewaktu menunaikan ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Menkes: Jemaah Haji Surabaya Negatif Virus Corona  

31 Oktober 2013

Menkes: Jemaah Haji Surabaya Negatif Virus Corona  

Nafsiah Mboi bersyukur hingga kini belum ada jemaah haji asal Indonesia yang terpapar virus Corona.

Baca Selengkapnya

Jemaah Asal Bogor Melahirkan Sendiri di Pemondokan  

28 Oktober 2013

Jemaah Asal Bogor Melahirkan Sendiri di Pemondokan  

Sejak awal, ia sudah merasa bersalah karena tidak mengikuti prosedur. Oleh sebab itu, ia berusaha untuk melahirkan sendiri.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Puji Penyelenggaraan Haji Tahun Ini  

26 Oktober 2013

Menteri Agama Puji Penyelenggaraan Haji Tahun Ini  

Keberhasilan ini paling terasa bagi jemaah haji yang sudah lanjut usia.

Baca Selengkapnya

Soal Transportasi, Kepuasan Jemaah Haji Meningkat  

26 Oktober 2013

Soal Transportasi, Kepuasan Jemaah Haji Meningkat  

Kepuasan jemaah haji meningkat dari 74 persen di tahun lalu menjadi 83,14 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pemerintah: Belum Ada Jemaah Haji Terpapar Corona

26 Oktober 2013

Pemerintah: Belum Ada Jemaah Haji Terpapar Corona

"Perlu saya tegaskan bahwa sampai sekarang belum ada seorangpun jemaah Haji dari negara manapun yang terkena MERS CoV,"

Baca Selengkapnya

Operasi Jantung di Mekah, Jemaah Ini Telat Pulang

25 Oktober 2013

Operasi Jantung di Mekah, Jemaah Ini Telat Pulang

Ia akan bertahan lebih lama di Mekah dibandingkan dengan rekan-rekan satu kloternya.

Baca Selengkapnya

Jemaah Haji Diimbau Tak Beri Tip Sopir  

25 Oktober 2013

Jemaah Haji Diimbau Tak Beri Tip Sopir  

Agar para jemaah tidak terganggu dengan permintaan-permintaan seperti ini.

Baca Selengkapnya