TEMPO Interaktif, Jakarta:Dua kelompok massa sekitar pukul 10.45 WIB berunjuk rasa di depan kantor Komnas HAM. Salah satu kelompok berasal dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), kelompok lainnya dari Aliansi Rakyat Merdeka (ALARM).Kelompok SBSI mendatangi Komnas HAM sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka menuntut Komnas HAM bertindak untuk kejelasan nasib mereka sebagai karyawan di PT Swadaya Agung Perkasa, sebuah perusahaan konstruksi baja berlokasi di Kawasan Industri Pulo Gadung.Sebelumnya, kelompok SBSI di-PHK secara sepihak oleh perusahaan tempat mereka bekerja, padahal mereka sudah bekerja rata-rata selama 15-17 tahun. Status mereka masih sebagai karyawan harian dan karyawan tidak tetap. Saat mereka mogok sehari, perusahaan langsung tutup dan tidak menerima mereka bekerja lagi. Mereka sudah berupaya melakukan perundingan dengan pihak perusahaan namun perusahaan tidak bersedia berunding. Masalah ini sudah dibawa ke Departemen Tenaga Kerja namun hasilnya sama, mengalami kebuntuan sebelum terjadi perundingan. Salah seorang pengunjuk rasa yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, "Pihak perusahaan memberhentikan kami dengan sewenang-wenang. Mereka juga berusaha menakut-nakuti kami," ujarnya sambil memegang spanduk dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saat ini salah seorang koodinator SBSI, Edward Marpaung, sedang melakukan negosiasi dengan anggota Komnas HAM. Sementara itu, kelompok ALARM menuntut Komnas HAM agar kasus Talang Sari, Lampung, jangan sampai diintervensi oleh pihak asing. Kelompok ALARM menyatakan diri sebagai pihak yang mendukung islah, karena itu mereka menuntut kepada Komnas HAM ataupun Kontras dan lembaga-lembaga lainnya untuk tidak membuka kembali kasus Talang Sari. Wakil Koordinator ALARM, Budi Muryanto, mengatakan, "Kasus-kasus Talang Sari jangan dibuka lagi, karena sudah ditutup." Kelompok massa ALARM yang jumlahnya puluhan orang menggunakan seragam kaos putih biru dengan tulisan ALARM di bagian depan. Mereka juga menggunakan ikat kepala hitam bertuliskan ALARM. Beberapa orang diantara mereka mengangkat poster bertuliskan "Bubarkan Kontras", "Peristiwa Talang Sari adalah Perang, Bukan Pelanggaran HAM", "Kontras adalah LSM Penghianat Pengadu Domba Umat".Saat ini kelompok ALARM sedang bernegosiasi dengan anggota Komnas HAM. Sementara itu, kelompok SBSI sudah meninggalkan Komnas HAM. Kelompok ALARM akan meneruskan aksi unjuk rasanya ke Kontras. Sunariah - Tempo News Room
Berita terkait
BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Waspadai Gelombang Tinggi
7 menit lalu
BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Waspadai Gelombang Tinggi
BMKG memperingatkan masyarakat agar waspada hujan disertai petir pada siang hari ini di wilayah Banda Aceh, Pontianak, Banjarmasin, dan Palembang.