Dua Kelompok Massa Demo di Komnas HAM

Reporter

Editor

Senin, 9 Februari 2004 12:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dua kelompok massa sekitar pukul 10.45 WIB berunjuk rasa di depan kantor Komnas HAM. Salah satu kelompok berasal dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), kelompok lainnya dari Aliansi Rakyat Merdeka (ALARM).Kelompok SBSI mendatangi Komnas HAM sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka menuntut Komnas HAM bertindak untuk kejelasan nasib mereka sebagai karyawan di PT Swadaya Agung Perkasa, sebuah perusahaan konstruksi baja berlokasi di Kawasan Industri Pulo Gadung.Sebelumnya, kelompok SBSI di-PHK secara sepihak oleh perusahaan tempat mereka bekerja, padahal mereka sudah bekerja rata-rata selama 15-17 tahun. Status mereka masih sebagai karyawan harian dan karyawan tidak tetap. Saat mereka mogok sehari, perusahaan langsung tutup dan tidak menerima mereka bekerja lagi. Mereka sudah berupaya melakukan perundingan dengan pihak perusahaan namun perusahaan tidak bersedia berunding. Masalah ini sudah dibawa ke Departemen Tenaga Kerja namun hasilnya sama, mengalami kebuntuan sebelum terjadi perundingan. Salah seorang pengunjuk rasa yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, "Pihak perusahaan memberhentikan kami dengan sewenang-wenang. Mereka juga berusaha menakut-nakuti kami," ujarnya sambil memegang spanduk dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saat ini salah seorang koodinator SBSI, Edward Marpaung, sedang melakukan negosiasi dengan anggota Komnas HAM. Sementara itu, kelompok ALARM menuntut Komnas HAM agar kasus Talang Sari, Lampung, jangan sampai diintervensi oleh pihak asing. Kelompok ALARM menyatakan diri sebagai pihak yang mendukung islah, karena itu mereka menuntut kepada Komnas HAM ataupun Kontras dan lembaga-lembaga lainnya untuk tidak membuka kembali kasus Talang Sari. Wakil Koordinator ALARM, Budi Muryanto, mengatakan, "Kasus-kasus Talang Sari jangan dibuka lagi, karena sudah ditutup." Kelompok massa ALARM yang jumlahnya puluhan orang menggunakan seragam kaos putih biru dengan tulisan ALARM di bagian depan. Mereka juga menggunakan ikat kepala hitam bertuliskan ALARM. Beberapa orang diantara mereka mengangkat poster bertuliskan "Bubarkan Kontras", "Peristiwa Talang Sari adalah Perang, Bukan Pelanggaran HAM", "Kontras adalah LSM Penghianat Pengadu Domba Umat".Saat ini kelompok ALARM sedang bernegosiasi dengan anggota Komnas HAM. Sementara itu, kelompok SBSI sudah meninggalkan Komnas HAM. Kelompok ALARM akan meneruskan aksi unjuk rasanya ke Kontras. Sunariah - Tempo News Room

Berita terkait

BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Waspadai Gelombang Tinggi

7 menit lalu

BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Waspadai Gelombang Tinggi

BMKG memperingatkan masyarakat agar waspada hujan disertai petir pada siang hari ini di wilayah Banda Aceh, Pontianak, Banjarmasin, dan Palembang.

Baca Selengkapnya

PPDB Jabar 2024, Bey Machmudin Jamin Tak Ada Siswa Titipan

11 menit lalu

PPDB Jabar 2024, Bey Machmudin Jamin Tak Ada Siswa Titipan

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menjamin PPDB 2024 untuk jenjang SMA, SMK, SLB di Jabar besifat terbuka, tidak ada titipan, adil, dan tegas

Baca Selengkapnya

Bersiap Tampil di Thailand Open 2024, Semangat Ester dan Komang Berlipat Usai Tampil Apik di Piala Uber

15 menit lalu

Bersiap Tampil di Thailand Open 2024, Semangat Ester dan Komang Berlipat Usai Tampil Apik di Piala Uber

Thailand Open 2024 dijadwalkan berlangsung pada 14-19 Mei di Stadion Nimibutr, Bangkok.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang di Agam dan Tanah Datar Sumbar Sebabkan Jalan Nasional dan Jembatan Terputus

18 menit lalu

Banjir Bandang di Agam dan Tanah Datar Sumbar Sebabkan Jalan Nasional dan Jembatan Terputus

Badan jalan nasional sepanjang 200 meter Silaiang, Kabupaten Tanah Datar terpantau rusak parah akibat banjir bandang pada Sabtu malam, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

25 menit lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Pegawai yang Pensiun, Baik PNS maupun Karyawan Swasta

33 menit lalu

Ketahui Hak Pegawai yang Pensiun, Baik PNS maupun Karyawan Swasta

Berikut adalah hak yang wajib diterima karyawan yang Pensiun

Baca Selengkapnya

Biden Sebut Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Seluruh Sandera Dibebaskan

34 menit lalu

Biden Sebut Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

37 menit lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Jadwal Seleksi Mandiri di 10 PTN Terbaik Indonesia

44 menit lalu

Jadwal Seleksi Mandiri di 10 PTN Terbaik Indonesia

Dengan persaingan ketat, proses penerimaan di perguruan tinggi negeri seringkali melibatkan berbagai tahapan seleksi, salah satunya seleksi mandiri.

Baca Selengkapnya

Barista Indonesia Mikael Jasin Raih Juara Dunia di World Championship Barista 2024 Lewat Kopi Aji dan Gesha

49 menit lalu

Barista Indonesia Mikael Jasin Raih Juara Dunia di World Championship Barista 2024 Lewat Kopi Aji dan Gesha

Barista Indonesia Mikael Jasin Raih Juara World Championship Barista 2024. Ia berhasil mengalahkan barista dari 53 negara lainnya.

Baca Selengkapnya