Tomcat Sudah Lama Ada di Bandung  

Reporter

Editor

Senin, 26 Maret 2012 12:16 WIB

Serangga Tomcat adalah serangga genus Paederus. Ciri khas Paederus adalah memproduksi toksin yang disebut paederin. Toksin tersebut menjadikan kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan

TEMPO.CO, Bandung - Kumbang tomcat yang belakangan meresahkan masyarakat Surabaya sebenarnya juga sudah ada di Bandung sejak dulu. "Tomcat itu kan serangga biasa, dia ada di mana-mana. Sejak dulu, di Bandung juga sudah ada tomcat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Sri Rejeki saat dihubungi Tempo pada Senin, 26 Maret 2012.

Kumbang tomcat, Sri melanjutkan, adalah jenis serangga predator hama wereng. "Jadi keberadaan tomcat itu sebenarnya tidak mengganggu manusia karena kita bukan inangnya," kata dia.

Menurut dia, serangan tomcat yang terjadi di Surabaya disebabkan habitat mereka yang hilang. Adanya penimbunan sawah atau lahan tempat tomcat tinggal dan berkembang ditengarai menjadi penyebab utama masuknya kumbang tomcat ke permukiman.

Di Bandung sendiri, letak sawah dan permukiman yang semakin dekat dapat menjadi penyebab tomcat muncul di daerah permukiman. "Tapi jangan khawatir selama kita tidak mengganggu mereka," kata Sri.

Dinas Pertanian sendiri telah menerima beberapa laporan terkait dengan serangan kumbang tomcat. "Kita sudah tindak lanjuti. Kemarin, kita ke daerah Lengkon ada tiga tomcat di sana, juga di asrama polisi di Gedebage juga ditemukan tiga tomcat," katanya.

"Kalau dalam skala kecil, masyarakat tidak perlu khawatir. Cukup dibasmi dengan cara biasa. Tapi yang terpenting adalah waspasa," ujarnya.

Jika masyarakat menemukan tomcat hinggap di bagian tubuh, Sri menuturkan, orang tersebut harus menjauhkan diri dulu dari tomcat agar tidak terkena racun yang ia keluarkan. "Setelah itu, baru dibasmi dengan alat atau seperti membasmi serangga biasa."

Kumbang tomcat biasanya muncul di sore hari. "Mereka itu serangga yang tidak suka dengan cahaya matahari, tapi suka dengan cahaya lampu, makanya muncul di sore atau malam hari," kata Sri.

Sri mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir jika menemukan kumbang tomcat dengan skala kecil. "Tapi, kalau sudah banyak, baru laporkan. Kita sudah siapkan pestisida nabati untuk berjaga-jaga kalau populasi tomcat yang masuk ke permukiman semakin banyak."

Sebelumnya, pada Minggu sore kemarin, Muhammad Nuryadin, mahasiswa ITB jurusan Teknik Material, mengaku dihinggapi serangga mirip kumbang tomcat seusai menghadiri pergelaran seni di pelataran ITB. "Dia hinggap di lengan saya, langsung saya singkirkan karena kaget. Bentuknya mirip sekali dengan tomcat di berita, tapi karena buru-buru, jadi tidak sempat saya foto," katanya.

NANDA SUGIONO



Berita terkait

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

40 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

54 hari lalu

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

16 Februari 2024

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

20 Oktober 2023

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.

Baca Selengkapnya

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

19 Oktober 2023

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

2 Oktober 2023

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Eco Enzyme

16 September 2023

5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.

Baca Selengkapnya

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

21 Juli 2023

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?

Baca Selengkapnya

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

17 Juli 2023

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian

Baca Selengkapnya