Ini Tindakan Kala Dihinggapi Tomcat  

Reporter

Editor

Selasa, 20 Maret 2012 14:36 WIB

Tomcat berbentuk serangga kecil panjangnya kurang lebih satu sentimeter. Serangga ini yang menyebabkan luka bagi manusia bukan karena gigitannya tetapi pada cairan racunnya.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga menyatakan masyarakat tak perlu khawatir munculnya penyakit akibat serangga tomcat.

Menurut Tjandra, serangan serangga tomcats masih sebatas penyebaran secara regional sehingga bukan merupakan wabah nasional. “Masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan soal tomcat di Surabaya,” kata Tjandra melalui rilisnya, Selasa, 20 Maret 2012.

Tjandra mengatakan, bagi masyarakat yang terkena serangan tomcats, tidak perlu khawatir dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan. Jika tomcats menempul kulit, kata Tjandra, sebaiknya masyarakat jangan memukul atau menekan serangga tersebut. “Cukup disingkirkan secara pelan-pelan atau ditiup saja,” kata Tjandra.

Tomcat memiliki racun 'paederin' hampir di seluruh tubuhnya, kecuali sayap. Racun itu dikatakan Tjandra akan menimbulkan dampak satu hingga dua hari setelah menempel pada kulit manusia. Jika dampak akibat tomcat yang berupa gelembung seperti luka bakar muncul, Tjandra mengingatkan agar jangan memencet luka tersebut. “Kompres luka tersebut dengan cairan antiseptik yang dingin dan segera dibawa ke pusat kesehatan terdekat,” kata Tjandra.

Kementerian Kesehatan, dikatakan Tjandra, sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat Surabaya soal penanggulangan serangan tomcat melalui Dinas Kesehatan setempat. Tjandra juga mengklaim sebagian besar penderita luka akibat serangan tomcat di Surabaya sudah sembuh. “Dan yang lainnya keluhannya tidak terlalu hebat,” tutur Tjandra.

Serangga tomcat merupakan sejenis kumbang yang dikenal sebagai predator wereng di lahan pertanian. Tomcat memiliki habitat atau tempat hidup di daerah-daerah yang lembap, seperti tambak liar yang dipenuhi semak-semak. Kabar serangan serangga tomcat sendiri muncul pada tanggal 13 Maret 2012 lalu setelah seorang warga mengalami luka-luka khas serangan tomcat.

Laporan berikutnya muncul tanggal 17 Maret 2012 lalu setelah menyerang sebuah sekolah dan beberapa daerah lainnya di Surabaya.

DIMAS SIREGAR

Berita Terkait

Resep Pestisida Alami Pembasmi Tomcat

Tomcat Menyerang Surabaya Sejak Tahun Lalu








Advertising
Advertising

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

1 hari lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

3 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

5 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

10 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

13 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

18 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

21 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

23 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

27 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

27 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya