Habibie Minta Widjojo Dimakamkan di Kalibata  

Reporter

Editor

Jumat, 9 Maret 2012 11:19 WIB

Sumitro Djojohadikusumo bersama Widjojo Nitisastro dan Radius Prawiro sesaat sesudah dilantik menjadi menteri kabinet pembangunan II di Istana Negara, Jakarta. TEMPO/Syahrir Wahab

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof. Widjojo Nitisastro, rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata siang ini. Arsitek ekonomi Orde Baru itu dimakamkan di Kalibata atas permintaan mantan Presiden BJ. Habibie.

Menurut Rektor Universitas Indonesia, Gumilar Rusliwa Somantri, permintaan ini tak lepas dari kedekatan hubungan antara Habibie dan Widjojo. Selain itu, Widjojo dianggap layak menempati makam pahlawan bersama tokoh penting lainnya lantaran memiliki jasa yang setara. Padahal sebelumnya pihak keluarga berencana memakamkan Widjojo di tempat lain. "Tapi Pak Habibie minta beliau dimakamkan di Kalibata karena memiliki hak untuk menempati lokasi itu," ujarnya kepada Tempo, Jumat 9 Maret 2012.

Widjojo wafat pada pukul 02.20 WIB di rumahnya di Jalan Bukit Golf Utama PE 3 Pondok Indah, Jakarta Selatan. Jenazah rencananya dikebumikan pukul 16.00 WIB setelah sebelumnya disalatkan di Masjid Sunda Kelapa dan disemayamkan di gedung Bappenas, Jakarta Pusat.

Semasa hidupnya, Widjojo pernah menjabat sebagai Ketua Bappenas (1967-1971), Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (1971-1973), Menko Ekuin merangkap Ketua Bappenas (1973-1978 dan 1978- 1983), dan Penasehat Ekonomi Presiden di akhir pemerintahan Soeharto. Pria kelahiran 23 September 1927 ini menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan melanjutkan ke University of California di Berkeley hingga 1961.

Ia pun dikenal sebagai arsitek ekonomi Orde Baru setelah mengepalai Tim Ahli Bidang Ekonomi yang dibentuk Presiden Soeharto. Namun, tuduhan miring menimpa Widjojo dan beberapa rekan sesama lulusan University of California di Berkeley. Mereka dianggap sebagai antek intelijen Amerika (CIA) yang bertugas menanamkan liberalisme ekonomi di Indonesia. Kelompok ini pun dijuluki mafia Berkeley.

NUR ALFIYAH | FERY FIRMANSYAH



Berita terkait

Terungkap Fakta Baru Soal Kematian Diego Maradona, Dimakamkan Tanpa Jantungnya

23 November 2021

Terungkap Fakta Baru Soal Kematian Diego Maradona, Dimakamkan Tanpa Jantungnya

Diego Maradona dinyatakan meninggal dalam usia 60 tahun pada 25 November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ingvar Kamprad, Pendiri IKEA yang Sederhana dan Keras Kepala

29 Januari 2018

Ingvar Kamprad, Pendiri IKEA yang Sederhana dan Keras Kepala

Miliarder Ingvar Kamprad merupakan pendiri IKEA wafat pada usia 91 tahun pada Ahad pekan lalu, 27 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Darmanto Jatman Sastrawan yang Merdeka

16 Januari 2018

Darmanto Jatman Sastrawan yang Merdeka

Darmanto Jatman di mata para sastrawan sahabatnya.

Baca Selengkapnya

Dokter Lintas Bidang Berupaya Selamatkan Paku Alam IX

21 November 2015

Dokter Lintas Bidang Berupaya Selamatkan Paku Alam IX

Kondisi kesehatan Paku Alam IX terus memburuk hingga wafat di usia 78 tahun.

Baca Selengkapnya

Adik Uje, 5 Jam Terakhir Sebelum Kecelakaan

26 April 2013

Adik Uje, 5 Jam Terakhir Sebelum Kecelakaan

Fajar Sidik, adik ustad Jeffry Al-Buchory, menceritakan lima jam terakhir waktunya bersama sang kakak.

Baca Selengkapnya

Ini Spesifikasi Motor Gede yang Ditunggangi Uje  

26 April 2013

Ini Spesifikasi Motor Gede yang Ditunggangi Uje  

Uje, sapaan ustad gaul ini, menggunakan moge jenis Kawasaki ER-6N.

Baca Selengkapnya

Istri Pendiri HMI, Lafran Pane, Wafat

9 Maret 2013

Istri Pendiri HMI, Lafran Pane, Wafat

Jenazah almarhumah akan dimakamkan di pemakaman kompleks Masjid

Besar Kauman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Menlu Marty Melayat Raja Kamboja, Norodom Sihanouk

21 Oktober 2012

Menlu Marty Melayat Raja Kamboja, Norodom Sihanouk

Raja Norodom Sihanouk wafat dalam usia 89 tahun di Beijing pada 15 Oktober 2012.

Baca Selengkapnya

Ketua Panwaslu Mimika Tewas di Rumahnya

26 September 2012

Ketua Panwaslu Mimika Tewas di Rumahnya

Kepala Kepolisian Sektor Mimika Baru, Ajun Komisaris Polisi Nur
Bhakti, mengatakan polisi belum bisa memastikan penyebab kematian Jack.

Baca Selengkapnya

Ondos Sempat Ucapkan Selamat ke Mega

24 September 2012

Ondos Sempat Ucapkan Selamat ke Mega

Ini kenangan terakhir Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo tentang Theodorus Jacob Koekritz atau Ondos.

Baca Selengkapnya