Massa PDIP dan PPP Datangi KPU Garut

Reporter

Editor

Kamis, 22 Januari 2004 19:18 WIB

TEMPO Interaktif, Garut: Suhu politik di Garut mulai memanas. Dalam satu minggu terakhir muncul dua peristiwa ricuh dengan kedatangan massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan massa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut. Kericuhan pertama dimulai oleh massa PDIP. Selasa dini hari (20/1), sekitar 20 orang tak dikenal memasuki kantor KPU Garut. Menurut Ketua KPU Garut Iqbal, sebagian di antaranya terlihat mengenakan seragam PDIP, sambil membawa senjata tajam. “Tampang mereka sangar-sangar, dan saya lihat di mobilnya ada batu, golok, dan senjata tajam lainnya,” ujarnya.Massa PDIP meminta petugas KPU untuk menyerahkan berkas calon legislatif yang sudah masuk. “Awalnya kami tidak mau memberikan berkas itu. Tapi karena ada yang mengambilnya begitu saja, maka kami minta mereka tidak mengambil semuanya,” kata Iqbal kepada Tempo News Room, Kamis (22/01), di Garut.Puas menggasak berkas, massa PDIP segera hengkang dari kantor KPU. Kontan Iqbal pun menghubungi Polres Garut. Setengah jam kemudian, KPU didatangi massa lain dari partai yang sama. Mereka adalah kader yang tidak setuju dengan tindakan perampasan berkas itu. Mendengar kelompok kedua ini mendatangi KPU, kelompok PDIP pertama kembali lagi ke KPU. “Kalau tidak ada polisi, saya yakin bentrokan di antara mereka tidak bisa dihindari,” kata Iqbal.Menurut Iqbal, kelompok massa pertama adalah kader partai yang tidak puas dengan urutan nomor caleg yang didaftarkan oleh DPC. Sebelum mendatangi KPU, mereka sempat menyantroni kantor DPC PDIP Garut. Namun, tidak ada seorang pun pengurus di sana. “Karena tidak berhasil menemui pengurus partai, akhirnya mereka mendatangi kami,” kata Iqbal. Massa yang kecewa dengan daftar calon partainya ternyata tidak hanya di PDIP. Rabu (21/1) sore, puluhan massa dari PPP juga mendatangi KPU setelah sebelumnya membakar beberapa dokumen dan merusak kantor DPC PPP, Jalan Pembangunan Garut. Serupa dengan massa PDIP tadi, mereka juga mengaku tidak puas dengan nomor urut yang diberikan kepada salah satu kader partai pimpinan Hamzah Haz itu. Bahkan, menurut Iqbal, mereka mendesak KPU untuk membatalkan daftar caleg yang diajukan DPC PPP. “Saya jelaskan kepada mereka kalau KPU tidak memiliki kewenangan untuk menentukan nomor urut. Semua itu hak partai,” kata Iqbal. Sekretaris DPW PPP Jabar, Koerdi Mukri, mengaku sangat menyesalkan terjadinya peristiwa pembakaran kantor DPC itu. Menurut Koerdi, sejatinya kericuhan tidak perlu terjadi andaikan proses pencalonan ditempuh secara wajar. Lalu kenapa terjadi? “Rupanya ada persoalan dalam menyusun daftar calon,” ujarnya. Atas peristiwa ini, DPW PPP Jabar langsung menerjunkan tim khusus ke Kabupaten Garut. Hal berbeda terjadi pada PDIP. Sekretaris DPC PDIP Garut, Oim Abdurohim, mengatakan aksi massa PDIP merupakan reaksi normal. “Dalam politik itu ada ketidakpuasan. Dan itu suatu hal yang wajar,” ujarnya. Namun ia menolak mengomentari soal senjata tajam yang dibawa massa PDIP. Dia mengaku tidak tahu-menahu soal itu.Menurut Oim, massa terpancing karena mereka belum mengetahui nomor urut caleg. “Itu karena rasa keingintahuan dari pada kader partai. Pada saat itu, DPC kan belum mengumumkan tentang nomor urut,” kata Oim. Saat itu, DPC langsung memasukkan berkas dan nomor urut ke KPU tanpa memberitahu massa partai.Sementara itu, Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Polisi Syamsul Bahri tidak bisa dihubungi. Hingga Kamis petang telepon genggamnya tidak aktif. Hal serupa juga pada Kabag Bina Mitra Polres Garut, Kompol Edi S Haryanto. Namun, menurut petugas piket Samapta Polres Garut, sampai saat ini 30 orang massa PPP ditahan dan diperiksa secara intensif di Mapolres Garut. Sedangkan kasus PDIP, Tempo News Room belum memperoleh informasi dari pihak kepolisian.Namun, Panwaslu Kabupaten Garut dipastikan Kamis ini menggelar rapat pleno. Di antara isi rapat membahas kasus penyerbuan ke kantor KPU dan kericuhan di kantor PPP Garut. Hingga Kamis sore rapat belum selesai. Bobby Gunawan/Rana Akbari Fitriawan - Tempo News Room

Berita terkait

Ruben Onsu Dilarikan ke RS, Sarwendah dan Jordi Onsu Panik Baru Tahu dari Medsos

41 detik lalu

Ruben Onsu Dilarikan ke RS, Sarwendah dan Jordi Onsu Panik Baru Tahu dari Medsos

Ruben Onsu tumbang ketika mengisi acara di Majalengka. Sarwendah dan Jordi Onsu pertama kali mengetahui kabar tersebut dari medsos sehari setelahnya.

Baca Selengkapnya

Gelar Acara Penghargaan untuk Akbar Tandjung, Forum Aktivis: Mentor Terbaik Aktivis Indonesia

15 menit lalu

Gelar Acara Penghargaan untuk Akbar Tandjung, Forum Aktivis: Mentor Terbaik Aktivis Indonesia

Dewan Penasihat FAN, Maruarar Sirait, mengatakan Akbar Tandjung adalah mentor terbaik dari aktivis Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat dari Dekat Rudenim Tanjungpinang, Rumah Penindakan WNA Bermasalah di Indonesia

23 menit lalu

Melihat dari Dekat Rudenim Tanjungpinang, Rumah Penindakan WNA Bermasalah di Indonesia

Saat ini di Indonesia memiliki 13 rudenim yang tersebar di berbagai kota, antara lain Tanjungpinang, Jakarta, Medan, Pekanbaru, hingga Jayapura

Baca Selengkapnya

Tak Lagi Sebagai Rival, Federer dan Nadal Berduet di Kampanye Terbaru Louis Vuitton

26 menit lalu

Tak Lagi Sebagai Rival, Federer dan Nadal Berduet di Kampanye Terbaru Louis Vuitton

Roger Federer dan Rafael Nadal, tampil dalam kampanye Core Values produk fashion mewah Louis Vuitton. Keduanya mengungkapkan rasa bangga.

Baca Selengkapnya

Polda Aceh Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir Bandang Sumatera Barat

35 menit lalu

Polda Aceh Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir Bandang Sumatera Barat

Bantuan untuk korban banjir bandang di Sumatera Barat itu merupakan bentuk kepedulian Kapolda Aceh, Irjen Achmad Kartiko, beserta jajarannya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Pertek Kemenperin Picu Ribuan Kontainer Tertahan di Pelabuhan

40 menit lalu

Kemendag Sebut Pertek Kemenperin Picu Ribuan Kontainer Tertahan di Pelabuhan

Ribuan kontainer tertahan di pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak terkendala persetujuan teknis sebagai syarat untuk mendapatkan perizinan impor

Baca Selengkapnya

Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

51 menit lalu

Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

Imunisasi PCV diberikan untuk mencegah infeksi bakteri streptococcus pneumoniae yang sering menyebabkan pneumonia atau infeksi radang paru.

Baca Selengkapnya

Internet Satelit Starlink Diluncurkan di Indonesia, Apa Beda dengan Internet Kabel?

55 menit lalu

Internet Satelit Starlink Diluncurkan di Indonesia, Apa Beda dengan Internet Kabel?

Internet satelit merupakan jaringan internet berbasis satelit sebagai media transmisi.

Baca Selengkapnya

Danny Pomanto Satu-Satunya Wali Kota di Indonesia Diundang Hadiri World Water Forum 2024

56 menit lalu

Danny Pomanto Satu-Satunya Wali Kota di Indonesia Diundang Hadiri World Water Forum 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto bersama yang lainnya menyambut peserta WWF ke-10 dari berbagai negara yang akan mengikuti gala dinner di Garuda Wisnu Kencana.

Baca Selengkapnya

5 Pulau Terbaik untuk Dikunjungi pada Liburan Musim Panas 2024 versi Bounce

1 jam lalu

5 Pulau Terbaik untuk Dikunjungi pada Liburan Musim Panas 2024 versi Bounce

Indeks pulau terbaik ini didasarkan pada lebih dari 10 kriteria, termasuk iklim, biaya akomodasi, jumlah pantai, dan aktivitas yang dapat dilakukan.

Baca Selengkapnya