Panglima GAM Tuntut Sidang Secara Internasional

Reporter

Editor

Rabu, 21 Januari 2004 17:25 WIB

TEMPO Interaktif, Medan: Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Medan Deli, Manaf Abdi alias Abu Hendon alias Tengku Peusangan, terdakwa kasus peledakan bom Kantor Walikota, menuntut disidangkan secara internasional. "Apapun hukuman yang akan diberikan kepada saya dan terdakwa lain tidak akan saya terima. Kami minta diadili secara internasional," kata Abu Hendon di depan majelis Hakim di Pengadilan Negeri Medan, Rabu (21/1).Pada persidangan hari ini yang beragenda pembacaan nota pembelaan itu, Abu Hendon menyatakan dirinya bukanlah warga negara Indonesia dan sudah berjuang selama 27 tahun untuk merdeka. "Ini permasalahan RI dan GAM. Maka tidak logis jika salah satu pihak itu yang mengadili. Makanya kami ingin mengajukan ke Mahakamah Internasional," tegas Abu Hendon. "Saya bukan warga negara Indonesia. Saya warga negara Aceh," ujar Abu hendon usai sidang. Saat ditanyakan mengapa sejak awal sidang ia mengatakan ia warga negara Indonesia, Abu Hendon menjawab dengan enteng, "kalau saya tidak mengaku warga negara Indonesia, ya saya tidak bisa kerja lah." Abu Hendon mengutarakan pernyataan tersebut di depan majelas Hakim yang diketuai Abid Saleh Mendrofa usai kuasa hukumnya membacakan pembelaan. Namun, pernyataan ini ternyata tidak didiskusikan dengan kuasa hukumnya terlebih dahulu. Edy Purwanto, kuasa hukum Abu Hendon menyatakan pihaknya tidak tahu menahu mengenai permintaan ini. "Itu merupakan hak Abu Hendon sepenuhnya," kata Edy usai persidangan. "Sejak awal penyidikan hingga persidangan kemarin Abu Hendon menyatakan ia warga negara Indonesia," tutur Edy. Menurut Edy, jika sejak awal Abu Hendon menolak disebut berkewarganegaraan Indonesia, pihaknya pasti akan melakukan eksepsi sejak awal persidangan. "Kita akan membicarakan soal permintaan itu lebih lanjut," kata Edy saat ditanya langkah selanjutnya.Pada persidangan sebelumnya, Abu Hendon dituntut 20 tahun penjara karena melakukan tindak pidana terorisme. Ia dianggap sebagai otak peledakan bom di Kantor Walikota dan peledakan pipa gas Pertamina di Jalan Medan-Belawan. Abu Hendon didakwa melanggar pasal 14 jo Pasal 6 PERPU No 1/2000, Pasal 1 Undang-Undang Nomor 15/2003 dan Pasal 64 ayat (1) KUHP dalam dakwaan primer. Persidangan ini akan dilanjutkan pada 27 Januari 2004. Sedangkan, sembilan orang lain yang terkait pada kasus sama, yang seharusnya disidang hari ini, diundur hingga minggu depan. Dinda Jouhana - Tempo News Room

Berita terkait

Jadwal Proliga 2024 Jumat 3 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Megawati Hangestri Bersama Jakarta BIN

40 detik lalu

Jadwal Proliga 2024 Jumat 3 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Megawati Hangestri Bersama Jakarta BIN

Jadwal bola voli Proliga 2024 Jumat, 3 Mei, akan menampilkan 3 pertandingan, termasuk aksi Megawati Hangestri bersama Jakarta BIN.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

9 menit lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

9 menit lalu

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

Polisi telah mengamankan TKP, mencari dan menggali informasi penemuan mayat tersebut.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 menit lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Lagu MAESTRO SEVENTEEN Versi Orkestra Bakal Dirilis Hari Ini

26 menit lalu

Lagu MAESTRO SEVENTEEN Versi Orkestra Bakal Dirilis Hari Ini

Lagu MAESTRO SEVENTEEN versi aslinya bergenre dance R&B, versi orkestra ini akan lebih megah

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

26 menit lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

30 menit lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Kalah dalam Perebutan Posisi Ke-3, Shin Tae-yong Ungkap Kunci Kemenangan Irak

37 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Kalah dalam Perebutan Posisi Ke-3, Shin Tae-yong Ungkap Kunci Kemenangan Irak

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, mengungkap satu hal yang menjadi faktor kunci kemenangan Irak.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

38 menit lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

40 menit lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya