TEMPO Interaktif, Mesuji - Kondisi keamanan di Kabupaten Mesuji, terutama di lokasi PT Barat Selatan Makmur Investindo, masih mencekam. Asap masih terlihat di bekas puing-puing bangunan dan kendaraan yang dibakar massa, Sabtu pagi, 25 Februari 2012. "Semuanya hangus terbakar. Kerugian belum dihitung," kata Advicer Manajemen PT BSMI, Ali Fathan, melalui sambungan telepon, Sabtu petang, 25 Februari 2012.
Sekitar 500 warga dari tiga desa, yaitu Desa Sritanjung, Nipah Kuning dan Desa Kaagungan Dala, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, mengamuk dan membakar seluruh fasilitas perusahaan. Sejumlah kendaraan berat dan kendaraan pribadi milik perusahaan ikut dibakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Aksi amuk massa itu diduga dipicu oleh sengketa lahan antarwarga dan perusahaan yang sudah berlangsung sejak 1994 lalu. Warga meminta PT BSMI mengembalikah tanah milik warga seluas tujuh ribu hektare. Aksi pembakaran ini untuk kedua kalinya terjadi.
Massa yang mengamuk kini sudah kembali ke desa masing-masing. Mereka berjaga-jaga di perkampungan dengan membawa senjata tajam.
Menurut Ali Fathan, seluruh karyawan PT BSMI sudah diungsikan. Saat ini perusahaan sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan investasi di daerah itu. Kondisi akibat amuk massa akan menjadi bahan pertimbangan para pemegang saham untuk bertahan atau tidak. "Tergantung pada hasil rapat pemilik modal. Kami sudah minta perlindungan hukum kepada pemerintah," ucapnya.
Sementara itu, ratusan aparat keamanan sudah diterjunkan ke lokasi. Gubernur Lampung, Sjachroedin Zainal Pagaralam, mengaku kaget dengan aksi amuk massa itu. Pihaknya akan menulusuri penyebab warga bertindak beringas. "Kami benar-benar tidak menyangka karena semua persoalan di daerah itu sedang dibahas penyelesaiannya," kata Sjachroedin melalui sambungan telepon.
NUROCHMAN ARRAZIE
Berita terkait
Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar
6 Februari 2024
Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur
23 Januari 2024
Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat
Baca SelengkapnyaMahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat
21 Januari 2024
Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga
8 Desember 2023
Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca SelengkapnyaKonflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa
7 Oktober 2023
Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.
Baca SelengkapnyaBentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan
5 September 2023
olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan
Baca SelengkapnyaSengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar
29 Agustus 2023
Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi
31 Juli 2023
Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.
Baca SelengkapnyaKronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan
27 Juni 2023
Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.
Baca SelengkapnyaWarga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah
27 Juni 2023
Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.
Baca Selengkapnya