TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mendukung kenaikan harga bakar minyak. Pilihan itu dianggap lebih rasional dibandingkan rencana pembatasan konsumsi. "Itu yang terbaik, paling mudah, dan simple," kata Kalla dalam acara silaturahmi dengan tokoh masyarakat di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2012.
Menurut Kalla, menaikkan harga bahan bakar minyak menjadi cara untuk meringankan beban subsidi di anggaran pendapatan dan belanja negara. Dia menyatakan saat ini golongan yang memakai Premium adalah pemilih sepeda motor. Namun dia mengingatkan pemilik mobil harus memakai bahan bakar nonsubsidi.
Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kenaikan harga BBM sudah tidak bisa dihindari. Menurut SBY, harga BBM harus disesuaikan dengan kenaikan yang tepat.
Kenaikan ini disebabkan oleh kondisi di Timur Tengah yang semakin memanas. Uni Eropa dan Amerika Serikat memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Iran. Sanksi ini dibalas dengan penghentian pasokan minyak ke Prancis dan Inggris. Akibatnya harga minyak mentah naik ke level US$ 120 per barel.
Lonjakan harga minyak ini dipastikan akan menambah beban subsidi BBM. Tahun ini pemerintah menganggarkan subsidi sebesar Rp 123 triliun dengan asumsi US$ 90 per barel.
Subsidi diperkirakan akan membengkak menjadi Rp 165 triliun jika tak ada kenaikan harga BBM. Pemerintah rencananya akan mempercepat pembahasan APBN Perubahan.
I WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terkait
Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP
2 jam lalu
Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?
Baca Selengkapnya3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
5 jam lalu
Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya
6 jam lalu
Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.
Baca SelengkapnyaKaren Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi
1 hari lalu
Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.
Baca SelengkapnyaBersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG
1 hari lalu
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Hadir di PN Tipikor, Bersaksi untuk Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
1 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK hadir sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi di Pertamina
Baca Selengkapnya82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi
1 hari lalu
Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.
Baca SelengkapnyaJK Jadi Saksi Meringankan Karen Agustiawan di Sidang Korupsi LNG Pertamina Hari Ini
1 hari lalu
Jusuf Kalla alias JK akan bersaksi dalam sidang dugaan korupsi pengadaan gas alam cair (LNG) dengan terdakwa eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
Baca Selengkapnya82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan
2 hari lalu
Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
2 hari lalu
Jusuf Kalla akan hadir sebagai saksi meringankan dalam sidang dugaan korupsi pengadaan LNG dengan terdakwa Karen Agustiawan.
Baca Selengkapnya