Sembilan Anggota DPRD Buleleng Keluar dari Fraksi PDIP

Reporter

Editor

Selasa, 13 Januari 2004 17:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sembilan dari 30 anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DPRD Buleleng, Bali, diam-diam telah pindah ke partai lain. Kepindahan mereka ke partai lain umumnya karena di PDIP mereka tidak lagi dicalonkan menjadi caleg pada Pemilu 2004. Mereka yang pindah ke partai lain adalah Putu Mara Artha dan Putra Adnyana ke Partai Pelopor, Ketut Jana Yasa ke Partai Golkar, Gde Gotama dan Pande Srimadia ke Partai PIB, serta empat orang ke Partai Demokrat, yaitu Nengah S, Ketut Suweca, Ketut Masan, dan Gde Suarsa. Sekalipun mereka sudah terang-terangan menyatakan keluar dari PDIP dan berkiprah di partai lain, namun jajaran pengurus PDIP seperti mengambangkan kasus tersebut. Keanggotaannya di DPRD Buleleng terkesan dibiarkan tanpa disertai ancaman recall.Ketut Jana Yasa, ketika dihubungi di DPRD Buleleng Selasa (13/1), mengatakan pihaknya sudah bersurat secara terbuka ke DPC PDIP Buleleng, tapi pengurus PDIP seperti tidak mempermasalahkan kepindahannya ke partai lain. "Sejauh ini baru satu orang yang diusulkan penggantian antar waktunya, yaitu atas nama MaraArtha. Mara Artha memang sudah lama meninggalkan PDIP, sekitar delapan bulan lalu," ujar Jana Yasa.Kepindahan Mara Artha ke Partai Pelopor memang sudah lama. Kini dia menjadi pucuk pimpinan di partai yang baru itu. Karena itu Artha merasa optimis akan melenggang kembali ke DPRD Buleleng pada pemilu legislatif bulan April nanti. Bahkan dia menargetkan sekitar 30 persen dari 45 kursi yang tersedia di DPRD Buleleng bisa digaet. "Saya optimis 15 kursi bisadiraih," ujarnya.Ketua Komisi C DPRD Buleleng Made Suwija, yang berasal dari Fraksi PDIP, mengaku heran dengan Ketua DPC PDIP Buleleng Mangku Muliartha. Di mata Suwija, Mangku Muliartha sangat lemah kepemimpinannya di partai, sebab sudah nyata-nyata anggota fraksinya bergabung ke partai lain, namun tidak segera diusulkan untuk dilakukan pergantian antar waktu (PAW). "Sayapikir Muliartha takut memproses orang-orang yang pindah itu," tegas Suwija.Suwija, yang juga terlempar dari pencalegan, mengaku tidak berniat bergabung ke partai lain. Setelah pensiun dari Dewan, dia berniat tinggal di desa menjadi petani.Saat dihubungi terpisah, Muliartha mengakui pihaknya memang ada menerima surat pengunduran diri sebagai anggota partai dari teman-temannya sefraksi. Namun ia menyayangkan surat yang diterima itu hanya menyatakan mengundurkan diri sebagai anggota PDIP saja. "Mengapa mereka tidak sekalian mengundurkan diri sebagai anggota Dewan," katanya sedikit mengeluh tanpa langsung menanggapi pertanyaan soal tiadanya proses recalling bagi rekan-rekannya itu.Meski mengakui banyak rekan-rekannya yang meninggalkan PDIP, Mangku Muliartha optimis partainya akan meraih suara mayoritas sebagaimana Pemilu 1999. "Target partai kami sama dengan perolehan suara pada pemilu 1999 atau sekitar 30 kursi," tandasnya. Ketua DPRD Buleleng Nyoman Sudharmaja Duniaji menjelaskan pergantian antar waktu atas nama Mara Artha akan segera dilakukan. Ia memastikan pada akhir Januari 2004, upacara pergantian itu sudah terlaksana. Pengganti Mara Artha adalah Thjie Siu Liong. Made Mustika - Tempo News Room

Berita terkait

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

5 menit lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

1 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

1 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

1 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

1 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

1 jam lalu

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

MK akan memutus Perkara PHPU atau sengketa Pileg: anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam tenggang waktu paling lama 30 hari kerja sejak permohonan dicatat.

Baca Selengkapnya

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

1 jam lalu

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

Gelombang protes mahasiswa pro-Palestina sedang terjadi di seluruh bagian dunia, sebuah gerakan yang diharapkan dapat menghentikan genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

2 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini

2 jam lalu

Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk Pilpres 2024 resmi bubar. Akhir dari tim kampanye mantan pasangan calon nomor urut tiga itu diumumkan oleh Ganjar dalam acara halalbihalal TPN di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya